Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div
VI) Calvin dan Limited Atonement.
Merupakan sesuatu yang sangat aneh, bahwa dalam
persoalan doktrin tentang ‘Limited
Atonement’ (= Penebusan Terbatas) ini, Calvin diperdebatkan oleh banyak
orang, dan banyak orang menganggap bahwa Calvin mempercayai ‘Universal Atonement’ (= Penebusan
Universal), dan bukannya ‘Limited
Atonement’ (= Penebusan Terbatas). Kita membahas pro kontra berkenaan
dengan hal ini.
1) Saya
pertama-tama mengetahui hal ini dari sebuah buku yang diterjemahkan oleh LRII, yang
diberi judul ‘Predestinasi
dan Kehendak Bebas’. Buku ini
memberikan pandangan dari 4 orang yang berbeda yang saling menyerang satu sama
lain. Salah seorang dari 4 orang itu bernama Norman Geisler, yang dalam buku
berjudul ‘Four Views on Eternal Security’
(Libronix), disebut sebagai seorang ‘Calvinist yang moderat’, tetapi dalam buku
yang sama juga dinyatakan bahwa sebetulnya ia adalah seorang Arminian.
Norman Geisler berkata:
“Bahkan John Calvin percaya bahwa Kristus mati untuk
dosa semua orang di seluruh dunia (Kol 1:15-16),
yang dengan jelas ia maksudkan ‘keselamatan umat manusia.’16 Mengomentari kata ‘banyak’ yang untuknya
Kristus mati di dalam Mrk 14:24, Calvin berkata, ‘Kata itu tidak berarti
sebagian dari dunia ini, tetapi mencakup seluruh umat manusia.’17” -
‘Predestinasi dan Kehendak Bebas’, hal 101.
Lalu pada hal 101 bagian bawah diberi catatan kaki
sebagai berikut:
16. John
Calvin, Institutes of Christian Religion
3.1.1.
17. Calvin,
Calvin’s New Testament Commentaries, 3:139. Lihat juga komentar Calvin tentang
Yoh 1:29; Rom 5:15; 1Yoh 2:2.
Mari sekarang kita melihat
referensi-referensi yang diberikan oleh buku ini.
a) Saya
tidak mengerti mengapa ada Kol 1:15-16 sebagai ayat referensi.
1. Dalam
‘Institutes of Christian Religion’ 3.1.1.
tidak ada Kol 1:15-16.
2. Dalam
tafsiran Calvin tentang Kol 1:15-16 ia
juga tak berbicara apapun tentang penebusan terbatas atau tidak terbatas.
3. Kol 1:15-16 itu sendiri memang sama sekali tidak
berbicara tentang penebusan, tetapi tentang Kristus sebagai pencipta segala
sesuatu.
Kol 1:15-16 - “(15)
Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari
segala yang diciptakan, (16) karena di dalam Dialah telah diciptakan segala
sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak
kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa;
segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia”.
Jadi, saya kira di sini ada kesalahan cetak dari penerbit
LRII, dan mungkin yang dimaksudkan adalah Kol 1:5-6. Tetapi inipun tidak
cocok, karena text ini berbicara tentang Injil yang sudah disebarkan dan berbuah
di seluruh dunia, bukan tentang ‘Universal
Atonement’ (= Penebusan Universal).
Kol 1:5-6 - “(5)
oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang
pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu
Injil, (6) yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di
seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan
mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya”.
b) Dalam
‘Institutes of Christian Religion’
3.1.1. memang ada kalimat yang berbunyi sebagai berikut: “we must
understand that as long as Christ remains outside of us, and we are separated
from him, all that he has suffered and done for the
salvation of the human race remains
useless and of no value for us”
(= kita harus mengerti bahwa selama Kristus tetap berada di luar kita, dan kita
terpisah dari Dia, semua yang Ia telah derita dan
lakukan untuk keselamatan dari umat manusia
tetap tidak berguna dan tak ada nilainya bagi kita).
Jawab: Calvin
sering menggunakan istilah ‘human race’
(= umat manusia) bukan dalam arti betul-betul seluruh umat manusia tanpa
kecuali, tetapi untuk menunjuk kepada orang-orang pilihan di antara seluruh
umat manusia / segala bangsa di dunia. Nanti ini akan terlihat dari
kutipan-kutipan dari buku-buku Calvin yang lain, yang akan saya berikan di
bawah.
c) Mark 14:24 - “Dan Ia berkata kepada mereka: ‘Inilah darahKu,
darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak
orang”.
Calvin (tentang Mark 14:24): “By the word ‘many’ he
means not a part of the world only, but the whole human race; for he
contrasts many with one; as if he had said, that he will not be the Redeemer of
one man only, but will die in order to deliver ‘many’ from the condemnation of
the curse. It must at the same time be observed, however, that by the words
‘for you’ - as related by Luke - Christ directly addresses the disciples, and
exhorts every believer to apply to his own advantage the shedding of blood.
Therefore, when we approach to the holy table, let us not only remember in general
that the world has been redeemed by the blood of Christ, but let every one
consider for himself that his own sins have been expiated” [= Dengan kata ‘banyak’ Ia
memaksudkan bukan suatu bagian dari dunia saja, tetapi seluruh umat manusia;
karena Ia mengkontraskan ‘banyak’ dengan ‘satu’; seakan-akan Ia berkata, bahwa
Ia tidak akan menjadi Penebus dari satu orang saja, tetapi akan mati untuk
membebaskan ‘banyak (orang)’ dari hukuman dari kutuk. Tetapi, pada
saat yang sama harus diperhatikan, bahwa dengan kata-kata ‘bagi kamu’ - seperti yang diceritakan oleh Lukas -
Kristus secara langsung menujukan kepada murid-murid,
dan mendesak setiap orang percaya untuk menerapkan pencurahan darah (Kristus) bagi keuntungannya sendiri. Karena itu,
pada waktu kita mendekati meja yang kudus, hendaklah kita bukan hanya mengingat
secara umum bahwa dunia telah ditebus
oleh darah Kristus, tetapi hendaklah setiap orang merenungkan untuk dirinya
sendiri bahwa dosa-dosanya sendiri telah ditebus].
Bdk. Luk 22:19-20 - “(19) Lalu Ia mengambil
roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka,
kataNya: ‘Inilah tubuhKu yang diserahkan bagi kamu;
perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.’ (20) Demikian juga dibuatNya
dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: ‘Cawan ini adalah perjanjian baru oleh
darahKu, yang ditumpahkan bagi kamu”.
Sekarang bandingkan
kata-kata Calvin di atas dengan tafsirannya tentang Yes 53:12 Mat 20:28 dan Ro 5:15.
1. Yes 53:12 - “Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya
orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat
sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke
dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun
ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa
untuk pemberontak-pemberontak”.
Calvin (tentang Yes 53:12): “he alone bore the punishment of many, because on him was laid the guilt of the whole world. It is evident from other
passages, and especially from the fifth chapter of the Epistle to the Romans,
that ‘many’ sometimes denotes ‘all.’” (= Ia sendiri
memikul hukuman dari banyak orang,
karena pada Dia diletakkan kesalahan dari seluruh
dunia. Adalah jelas dari text-text yang lain, dan khususnya dari
surat Roma pasal lima, bahwa ‘banyak orang’ kadang-kadang
berarti ‘semua orang’).
2. Mat
20:28 - “sama seperti Anak Manusia datang
bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya
menjadi tebusan bagi banyak orang.’”.
Calvin (tentang Mat
20:28): “The word ‘many’ (pollw~n) is not put definitely for a fixed
number, but for a large number; for he contrasts himself with all others. And
in this sense it is used in Romans 5:15, where Paul does not speak
of any part of men, but embraces the whole human race” [=
Kata ‘banyak’ (POLLON) tidaklah diberikan dengan pasti untuk suatu jumlah yang
tertentu, tetapi untuk suatu jumlah yang besar; karena ia mengkontraskan
dirinya sendiri dengan semua orang-orang lain. Dan dalam arti ini kata itu
digunakan dalam Ro 5:15, dimana Paulus tidak berbicara
tentang bagian manapun dari manusia, tetapi mencakup seluruh umat manusia].
3. Ro 5:15
- “Tetapi karunia Allah tidaklah sama
dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua (banyak) orang
telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan
karuniaNya, yang dilimpahkanNya atas semua
(banyak) orang
karena satu orang, yaitu Yesus Kristus”.
Catatan: kata-kata ‘semua orang’ (2x) seharusnya adalah ‘many’ (= banyak orang).
Calvin (tentang Ro 5:15): “there is a greater measure of grace procured by
Christ, than of condemnation introduced by the first man. ... since the fall of
Adam had such an effect as to produce the ruin of many, much more efficacious
is the grace of God to the benefit of many; inasmuch as it is admitted, that Christ is much more powerful to save, than Adam was to
destroy” (= di sana ada
ukuran kasih karunia yang lebih besar yang didapatkan oleh Kristus, dari pada
hukuman yang dimasukkan oleh manusia yang pertama. ... karena kejatuhan Adam
mempunyai akibat seperti itu sehingga menghasilkan kehancuran dari banyak
orang, lebih mujarab / efektif lagi kasih karunia Allah bagi keuntungan dari
banyak orang; karena sebagaimana diakui, bahwa Kristus
jauh lebih berkuasa untuk menyelamatkan, dari pada Adam untuk menghancurkan). - hal 206
Calvin (tentang Ro 5:15): “But observe, that a larger number (plures) are not here contrasted with
many (multis,) for he speaks
not of the number of men: but as the sin of Adam has destroyed many, he draws
this conclusion, - that the righteousness of Christ will be no less efficacious
to save many” (= Tetapi
perhatikan, bahwa di sini bukan dikontraskan ‘suatu jumlah yang lebih besar’
dengan ‘banyak orang’, karena ia berbicara bukan
tentang jumlah orang: tetapi karena dosa Adam telah menghancurkan
banyak orang, ia menarik kesimpulan ini, - bahwa kebenaran Kristus akan tidak kurang efektif untuk
menyelamatkan banyak orang) - hal 207.
Pada waktu Calvin berkata bahwa ‘Kristus itu lebih
berkuasa dalam menyelamatkan dari pada Adam dalam menghancurkan’, ia tidak
memaksudkannya dalam soal jumlah, seakan-akan kalau Adam menghancurkan
seluruh dunia, Kristus pasti juga menebus seluruh dunia, bahkan lebih dari
seluruh dunia. Ini terlihat lebih jelas dalam sanggahannya terhadap ajaran Georgius
tentang Ro 5 ini (lihat di bawah).
Calvin: “Georgius argues thus; - ‘If, therefore, many died through
one; much more must the grace of God abound, that many may reign in life, by
Christ.’ - ... the apostle’s purpose is simply to show, how much more powerful
the grace of Christ is, in the faithful, than the curse which they derived from
Adam” (= Georgius
berargumentasi demikian; - ‘Karena itu, jika banyak orang mati melalui satu
orang; lebih-lebih lagi kasih karunia Allah harus melimpah, sehingga banyak
orang bisa memerintah dalam kehidupan, oleh Kristus’. - ... tujuan sang rasul
hanyalah untuk menunjukkan, betapa lebih berkuasanya kasih karunia dari
Kristus, dalam diri orang-orang percaya, dari pada kutuk yang mereka dapatkan
dari Adam) - ‘A Treatise on The Eternal Predestination of God’, hal 150-151
(Libronix).
Calvin: “Georgius imagines
himself to argue very cleverly, when he says, ‘Christ
is the propitiation for the sins of the whole world. Therefore those who would
exclude the reprobate from a participation in the benefits of Christ, must, of
necessity, place them somewhere out of the world.’ - ... This great absurdity, by which our monk has procured
for himself so much applause amongst his own fraternity, has no weight whatever with me. - John does indeed
extend the benefits of the atonement of Christ, which was completed by his
death, to all the
elect of God, throughout what
climes of the world soever they may be scattered. ... our present
question is, not what the power or virtue of Christ is, nor what efficacy
it has in itself; but, who
those are, to whom He gives himself to be enjoyed. - Now if the
possession of Christ stands in faith: and if faith flows from the Spirit of
adoption: it follows, that he alone is numbered of God
among his children, who is designed of God to be a partaker of Christ!” (= Georgius mengkhayalkan / membayangkan dirinya sendiri
berargumentasi dengan sangat pandai, pada waktu ia berkata bahwa ‘Kristus adalah pendamaian untuk dosa-dosa dari seluruh
dunia. Karena itu mereka yang mau mengeluarkan orang-orang reprobate /
orang-orang yang ditentukan untuk binasa dari suatu partisipasi dalam kebaikan
/ manfaat dari Kristus, harus menempatkan mereka di suatu tempat di luar dunia’.
- ... Hal yang sangat menggelikan ini,
dengan mana biarawan kami telah memperoleh untuk dirinya sendiri begitu banyak
aplaus / tepuk tangan di antara kelompok persaudaraannya sendiri, tidak mempunyai bobot / pengaruh dengan / bagi saya.
- Yohanes memang memperluas manfaat
dari penebusan Kristus, yang diselesaikan oleh kematianNya, kepada semua orang-orang pilihan
Allah, di seluruh negara / daerah apapun di dunia dimana mereka tersebar.
... pertanyaan / persoalan kita sekarang ini, bukanlah apa kuasa atau kebaikan
dari Kristus, juga bukan apa kemujaraban / keefisienan yang dipunyainya dalam
dirinya sendiri; tetapi, siapa mereka itu bagi siapa Ia menyerahkan diriNya
sendiri untuk dinikmati. - Sekarang jika milik dari Kristus berdiri
dalam iman: dan jika iman mengalir dari Roh adopsi: akibatnya, bahwa hanya ia yang terhitung oleh Allah di antara anak-anakNya,
yang dirancang oleh Allah untuk menjadi pengambil bagian dari Kristus!) - ‘A Treatise
on The Eternal Predestination Of God’, hal 150 (Libronix).
Jadi, dari beberapa kutipan kata-kata Calvin dari
tafsirannya tentang beberapa ayat di atas ini terlihat bahwa pada saat ia
menggunakan istilah ‘semua orang’, atau ‘seluruh umat
manusia’, seringkali ia memaksudkan ‘semua orang-orang pilihan di seluruh dunia’ atau ‘semua orang-orang pilihan dari antara semua bangsa-bangsa
dari umat manusia’.
Roger Nicole: “It is interesting to note that conversely
Calvin does occasionally state that ‘all’ refers to some parts of the race
rather than the whole of mankind.” (=
Adalah menarik untuk memperhatikan bahwa sebaliknya Calvin kadang-kadang
menyatakan bahwa ‘semua’ menunjuk kepada sebagian dari umat manusia dari pada
seluruh umat manusia) - ‘Standing Forth: Collected Writings of
Roger Nicole’, hal 300
(Libronix).
Ada beberapa contoh:
1Tim 2:4 - “yang menghendaki
supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan
akan kebenaran”.
Calvin (tentang 1Tim
2:4):
“the Apostle simply means, that there is
no people and no rank in the world that is excluded from salvation; because God
wishes that the gospel should be proclaimed to all without exception. Now the
preaching of the gospel gives life; and hence he justly concludes that God
invites all equally to partake salvation. But the
present discourse relates to classes of men, and not to individual persons; for his sole object is, to include in this number princes
and foreign nations. That God wishes the doctrine of salvation to be
enjoyed by them as well as others, is evident from the passages already quoted,
and from other passages of a similar nature” (= sang Rasul hanya memaksudkan, bahwa disana tidak ada
bangsa atau rangking / pangkat di dunia yang dikeluarkan dari keselamatan;
karena Allah menginginkan supaya injil diproklamirkan kepada semua orang tanpa
kecuali. Pemberitaan injil memberikan kehidupan; dan karena itu ia secara benar
menyimpulkan bahwa Allah mengundang semua orang secara sama untuk mengambil
bagian dalam keselamatan. Tetapi
pembicaraan sekarang ini berhubungan dengan semua golongan manusia, dan bukan
dengan pribadi-pribadi / individu-individu; karena satu-satunya obyeknya adalah, mencakup dalam
bilangan / jumlah ini pangeran-pangeran dan bangsa-bangsa asing. Bahwa Allah ingin doktrin keselamatan untuk dinikmati
oleh mereka maupun oleh orang-orang lain, adalah jelas dari text yang sudah
dikutip, dan dari text-text lain yang sifatnya mirip).
Tit 2:11 - “Karena kasih
karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia
sudah nyata”.
Calvin (tentang Tit
2:11): “‘Bringing salvation to all men,’ That
it is common to all is expressly testified by him on account of the slaves of
whom he had spoken. Yet he does not mean individual men, but
rather describes individual classes, or various ranks of life” (=
‘Membawa keselamatan kepada semua
orang’, Bahwa itu bersifat umum bagi semua orang
disaksikan secara jelas olehnya karena budak-budak tentang siapa ia telah
berbicara. Tetapi ia tidak memaksudkan orang-orang secara
individu, tetapi sebaliknya menggambarkan golongan-golongan individu, atau
bermacam-macam kedudukan dari kehidupan).
Yoh 6:45 - “Ada tertulis
dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua
akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang
telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepadaKu”.
Calvin (tentang Yoh 6:45): “As to the word ‘all,’ it must be limited to the elect,
who alone are the true children of the Church.” (= Berkenaan dengan kata ‘semua’, itu harus dibatasi pada
orang-orang pilihan, yang mereka saja adalah anak-anak yang sejati /
benar dari Gereja).
Yoh 12:32 - “dan
Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepadaKu.’”.
Calvin (tentang Yoh 12:32): “The
word ‘all,’ which he employs,
must be understood to refer to the children of God, who belong to his flock” [=
Kata ‘semua (orang)’, yang ia gunakan, harus
dimengerti menunjuk kepada anak-anak Allah yang termasuk kawanan dombaNya].
Yoh 17:9 - “Aku berdoa
untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah
Engkau berikan kepadaKu, sebab mereka adalah milikMu”.
Calvin (tentang Yoh 17:9): “He
openly declares that he ‘does not pray
for the world,’ because he has no solicitude but about his own flock,
which he received from the hand of the Father. But this might be thought to be
absurd; for no better rule of prayer can be found than to follow Christ as our
Guide and Teacher. Now, we are commanded to pray for all, (1
Timothy 2:1,) and Christ himself afterwards prayed indiscriminately for all,
‘Father, forgive them; for they know not what they do,’ (Luke 23:34.) I reply, the
prayers which we offer for all are still limited to the elect of God. We
ought to pray that this man, and that man, and every man, may be saved, and
thus include the whole human race, because we
cannot yet distinguish the elect from the reprobate; and yet, while we
desire the coming of the kingdom of God, we likewise pray that God may destroy
his enemies” [= Ia secara terbuka menyatakan bahwa Ia ‘tidak berdoa untuk
dunia’, karena Ia tidak
mempunyai perhatian kecuali terhadap kawanan dombaNya, yang Ia terima dari
tangan Bapa. Tetapi ini mungkin / bisa dianggap sebagai menggelikan; karena
tidak ada peraturan yang lebih baik tentang doa bisa ditemukan dari pada
mengikuti Kristus sebagai Pembimbing dan Guru kita. Kita
diperintahkan untuk berdoa bagi semua (orang), (1Tim 2:1), dan Kristus sendiri belakangan berdoa
secara tidak membedakan bagi semua (orang), ‘Bapa, ampunilah mereka; sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat’ (Luk 23:34). Saya menjawab, doa-doa yang
kita naikkan untuk semua (orang) tetap dibatasi untuk orang-orang pilihan
Allah. Kita harus berdoa supaya orang ini, dan orang itu, dan
setiap orang, bisa diselamatkan, dan dengan demikian mencakup seluruh umat
manusia, karena kita tidak dapat membedakan
orang-orang pilihan dari orang-orang reprobate / non pilihan; tetapi sementara
kita menginginkan kedatangan kerajaan Allah, kita juga berdoa supaya Allah
menghancurkan musuh-musuhNya].
Saya kira kata-kata Calvin yang paling penting
berkenaan dengan hal ini adalah komentarnya tentang 1Tim 2:5 yang saya berikan
di bawah ini.
1Tim 2:5 - “Karena Allah
itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia,
yaitu manusia Kristus Yesus”.
Calvin (tentang 1Tim 2:5): “as
there is one God, the Creator and Father of all, so he says that there is but
one Mediator, through whom we have access to the Father; and that this Mediator
was given, not only to one nation, or to a small
number of persons of some particular rank, but to all; because the fruit of the
sacrifice, by which he made atonement for sins, extends to all.
... The universal term ‘all’ must always be referred to classes of men, and not to persons; as if he had
said, that not only Jews, but Gentiles also, not only persons of humble rank,
but princes also, were redeemed by the death of Christ” [= sebagaimana disana ada satu Allah,
Pencipta dan Bapa dari semua orang, demikian juga ia berkata bahwa disana hanya
ada satu Pengantara, melalui siapa kita mendapatkan jalan masuk kepada Bapa;
dan bahwa Pengantara ini diberikan, bukan hanya bagi satu bangsa, atau bagi sejumlah kecil orang-orang
dari kedudukan tertentu, tetapi bagi semua; karena buah dari korban, dengan mana Ia membuat penebusan
untuk dosa-dosa, diperluas kepada semua. ... Istilah universal ‘semua’ harus selalu
dihubungkan dengan golongan-golongan manusia, dan bukan kepada pribadi-pribadi;
seakan-akan ia telah mengatakan, bahwa bukan hanya orang-orang Yahudi, tetapi
juga orang-orang non Yahudi, bukan hanya orang-orang dari kedudukan rendah,
tetapi juga pangeran-pangeran, ditebus oleh kematian Kristus].
Catatan:
perhatikan kata ‘selalu’ yang saya cetak dengan huruf besar itu!
d) Yoh 1:29
- “Pada keesokan harinya Yohanes melihat
Yesus datang kepadanya dan ia berkata: ‘Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus
dosa dunia”.
Calvin (tentang Yoh 1:29): “And when he says, the sin of the World, he extends this favour
indiscriminately to the whole human race; that the Jews might not think that he had been sent to them
alone” (= Dan ketika ia berkata, ‘dosa dunia’, ia memperluas kebaikan ini
secara tak pandang bulu kepada seluruh umat manusia; supaya orang-orang
Yahudi tidak
berpikir bahwa Ia telah diutus kepada mereka saja).
Menurut saya, ini tidak menunjukkan bahwa Calvin
memaksudkan bahwa Yesus menghapus / mengangkut dosa semua manusia di dunia
tanpa kecuali (Universal Atonement). Ia jelas sedang mengkontraskan kata ‘dunia’ itu dengan ‘bangsa
/ orang-orang Yahudi’. Memang orang-orang
Yahudi mempunyai kepercayaan bahwa hanya bangsa mereka yang bisa diselamatkan,
sedangkan bangsa non Yahudi diciptakan oleh Allah untuk menjadi bahan bakar di
neraka. Untuk menghadapi kepercayaan sesat ini maka Yohanes Pembaptis
mengatakan bahwa Kristus menghapus / mengangkut dosa dunia, bukan dosa
bangsa Yahudi saja, tetapi yang ia maksudkan tetap
adalah orang-orang pilihan saja.
Bdk. Yoh 11:51-52 - “(51)
Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada
tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk
bangsa itu, (52) dan bukan untuk bangsa itu saja,
tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak
Allah yang tercerai-berai”.
e) 1Yoh
2:2 - “Dan Ia adalah pendamaian untuk
segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja,
tetapi juga untuk dosa seluruh dunia”.
Calvin (tentang 1Yoh 2:2): “‘And not for ours only.’ He added this for the sake of
amplifying, in order that the faithful might be assured that the expiation
made by Christ, extends to all who by faith embrace the gospel. Here a question
may be raised, how have the sins of the whole world been expiated? I pass by the dotages of the fanatics, who under this
pretence extend salvation to all the reprobate, and therefore to Satan himself.
Such a monstrous thing deserves no refutation. They who seek to avoid
this absurdity, have said that Christ suffered sufficiently for the whole
world, but efficiently only for the elect. This solution has commonly prevailed
in the schools. Though then I allow that what has been said is true, yet I deny
that it is suitable to this passage; for the design of John was no other
than to make this benefit common to the whole Church.
Then under the word ‘all’ or whole, he does not
include the reprobate, but designates those who should believe as well as those
who were then scattered through various parts of the world. For then
is really made evident, as it is meet, the grace of Christ, when it is declared
to be the only true salvation of the world.” (= ‘Dan bukan untuk dosa-dosa kita saja’. Ia
menambahkan ini untuk memperkuat / memperjelas, supaya orang-orang percaya bisa
yakin bahwa penebusan yang dibuat oleh Kristus meluas kepada semua orang yang
oleh iman memeluk / mempercayai injil. Di
sini bisa ditanyakan, bagaimana dosa dari seluruh dunia telah ditebus? Saya mengabaikan
kebodohan dari orang-orang fanatik, yang dengan alasan ini meluaskan
keselamatan kepada semua orang reprobate / orang yang ditentukan untuk binasa,
dan karena itu kepada Setan sendiri. Hal yang mengerikan seperti itu tidak
layak mendapatkan bantahan. Mereka yang berusaha untuk menghindari
hal yang menggelikan ini, telah berkata bahwa Kristus menderita secara cukup
untuk seluruh dunia, tetapi secara efisien hanya untuk orang pilihan.
Penyelesaian / solusi ini telah berlaku secara umum di sekolah-sekolah /
aliran-aliran. Sekalipun saya mengakui bahwa apa yang telah dikatakan itu
adalah benar, tetapi saya menyangkal bahwa itu cocok untuk text ini; karena tujuan
Yohanes tidak lain dari membuat keuntungan / manfaat ini berlaku umum untuk seluruh Gereja.
Jadi dalam kata
‘semua’ atau ‘seluruh’, ia tidak memasukkan orang-orang reprobate / orang yang
ditentukan untuk binasa, tetapi menunjuk mereka yang percaya dan mereka yang
pada saat itu tersebar di berbagai bagian dunia. Maka dibuat sungguh-sungguh jelas, seperti yang
sepantasnya, kasih karunia Kristus, pada waktu itu dinyatakan sebagai
satu-satunya keselamatan yang benar / sejati dari dunia) - hal 173.
Saya menganggap bahwa dalam tafsirannya tentang 1Yoh 2:2 ini,
Calvin justru secara jelas menunjukkan kepercayaannya pada ‘Limited Atonement’ (= Penebusan Terbatas) dan ketidak-percayaannya
terhadap ‘Universal Atonement’ (=
Penebusan Universal).
Kesimpulan
tentang kata-kata Norman Geisler dari buku ‘Predestinasi dan Kehendak Bebas’
ini: Calvin bukannya mempercayai ‘Universal
Atonement’ (= Penebusan Universal), tetapi ‘Limited Atonement’ (= Penebusan Terbatas). Ini bisa terlihat
dengan jelas kalau kita bukan hanya melihat sebagian saja dari kata-kata
Calvin, tetapi membaca seluruh kontextnya, dan membanding-bandingkan
kata-katanya di satu bagian dengan di bagian-bagian lain.
2) Saya
menggunakan buku yang ditulis oleh Roger Nicole (Libronix), yang berjudul ‘Standing Forth: Collected Writings of Roger
Nicole’, buku / pasal ke 13, dengan topik ‘John Calvin’s View of the Extent of the Atonement’.
Roger Nicole:
“It is often stated - and with considerable
propriety - that Calvin did not write an explicit treatment concerning the
extent of the atonement, in fact did not deal with this precise issue in the
terms to which Reformed theology has been accustomed. ... a full discussion of the scope of the atonement is not
found in Calvin’s writings, and the assessment of his position in this area has
been varied” [= Sering
dinyatakan - dan dengan kepatutan yang layak dipertimbangkan - bahwa Calvin
tidak menulis suatu pembahasan yang explicit berkenaan dengan luas dari
penebusan, dan sebenarnya tidak menangani persoalan tertentu ini dalam batasan (?) dalam mana teologia Reformed telah terbiasa. ... suatu diskusi
yang penuh dari ruang lingkup dari penebusan tidak ditemukan dalam
tulisan-tulisan Calvin, dan penilaian tentang posisinya dalam daerah ini telah
bervariasi] - ‘Standing
Forth: Collected Writings of Roger Nicole’, hal 283 (Libronix).
Roger Nicole sendiri mempercayai bahwa Calvin
mempercayai doktrin ‘Limited Atonement’
(= Penebusan Terbatas) dan bukannya ‘Universal
Atonement’ (= Penebusan Universal), tetapi ia memberikan pandangan pro
kontra tentang hal ini, dan dasar dari masing-masing pihak berdasarkan tulisan
Calvin.
Saya hanya akan membahas beberapa saja, karena tidak memungkinkan untuk
membahas semuanya, kecuali nanti suatu waktu Tuhan menghendaki dan mengijinkan saya
untuk menulis suatu tulisan khusus tentang topik ini.
a) Yoh 12:47-48
- “(47) Dan jikalau seorang mendengar
perkataanKu, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku
datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. (48)
Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataanKu, ia sudah ada hakimnya,
yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir
zaman”.
Calvin (tentang Yoh 12:47): “After having spoken concerning his
grace, and exhorted his disciples to steady faith, he now begins to strike the
rebellious, though even here he mitigates the severity due to the wickedness of
those who deliberately - as it were - reject God; for he delays to pronounce judgment on them, because, on the
contrary, he has come for the salvation of all.
In the first place, we ought to understand that he does not speak here of all
unbelievers without distinction, but of those who, knowingly and willingly,
reject the doctrine of the Gospel which has been exhibited to them. Why then
does Christ not choose to condemn them? It is because he lays aside for a time
the office of a judge, and offers salvation to all without reserve, and stretches out
his arms to embrace all, that all may be the more encouraged to repent.
And yet there is a circumstance of no small moment, by which he points out the
aggravation of the crime, if they reject an
invitation so kind and gracious, for it is as if he had said, ‘Lo, I
am here to invite all, and, forgetting
the character of a judge, I have this as my single object, to persuade all, and to rescue from destruction
those who are already twice ruined.’” [= Setelah berbicara tentang kasih karuniaNya, dan
mendesak murid-muridNya pada iman yang kuat / kokoh, sekarang Ia mulai ‘memukul’
para pemberontak, sekalipun bahkan di sini ia mengurangi kekerasan yang cocok
dengan kejahatan dari mereka yang secara sengaja - seakan-akan - menolak Allah;
karena Ia menunda untuk menyatakan penghakiman terhadap mereka, karena,
sebaliknya, Ia telah datang untuk keselamatan dari
semua (orang). Pertama-tama,
kita harus mengerti bahwa Ia tidak berbicara di sini tentang semua orang-orang
yang tidak percaya tanpa pembedaan, tetapi tentang mereka yang, secara sadar
dan sengaja, menolak ajaran dari Injil yang telah ditunjukkan kepada mereka.
Lalu mengapa Kristus tidak memilih untuk menghukum / mengecam mereka? Itu adalah karena Ia mengesampingkan untuk
sementara waktu jabatan / tugas dari seorang Hakim, dan menawarkan keselamatan kepada semua orang tanpa
kecuali, dan mengulurkan lenganNya untuk memeluk semua orang, supaya semua
orang bisa lebih dikuatkan untuk bertobat. Tetapi di sana ada suatu
keadaan yang bukannya tidak penting (?), dengan mana Ia menunjuk hal-hal yang
memperberat kejahatan mereka, jika mereka menolak suatu undangan yang begitu baik dan
murah hati / bersifat kasih karunia, karena itu adalah seakan-akan Ia telah
berkata, ‘Lihatlah, Aku di sini untuk mengundang semua orang, dan, melupakan sifat
dari seorang Hakim, Aku mempunyai hal ini sebagai tujuan satu-satunya, untuk membujuk semua
orang, dan untuk menyelamatkan dari kehancuran mereka yang telah
hancur dua kali’.].
Menurut saya, orang hanya bisa menganggap bahwa dari
kutipan ini Calvin mempercayai ‘Universal
Atonement’ (= Penebusan Universal), kalau orang itu hanya melihat sepotong
kecil saja (yang saya beri garis bawah tunggal) dan tidak mempedulikan kontext
pembicaraannya. Kalau kita membaca seluruhnya dengan teliti, kita dengan mudah
bisa melihat bahwa dalam kutipan ini Calvin tidak berbicara tentang
penebusan Kristus, tetapi kedatanganNya kepada orang-orang itu untuk
memberitakan Injil kepada mereka. Perhatikan kata-kata ‘menawarkan keselamatan’, ‘suatu undangan’, ‘mengundang
semua orang’, ‘membujuk semua orang’ dan sebagainya.
Juga untuk ayat yang dibahas, akan terlihat lebih
jelas dan benar kalau kita membaca mulai satu ayat sebelumnya.
Yoh 12:46-48 - “(46)
Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang,
supaya setiap orang yang percaya kepadaKu, jangan
tinggal di dalam kegelapan. (47) Dan jikalau
seorang mendengar perkataanKu, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi
hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk
menyelamatkannya. (48) Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataanKu,
ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan
menjadi hakimnya pada akhir zaman”.
b) Ro
5:18 - “Sebab itu, sama seperti oleh
satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu
perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup”.
Calvin (tentang Ro 5:18): “He does not say the
righteousness - dikaiosu>nhn,
but the justification - dikai>wma, of
Christ, in order to remind us that he was not as an individual just for
himself, but that the righteousness with which he was endued reached farther,
in order that, by conferring this gift, he might enrich the faithful. He makes
this favor common to all, because it is propounded to all, and not because it
is in reality extended to all; for though Christ suffered for
the sins of the whole world, and
is offered through God’s benignity indiscriminately to all, yet
all do not receive him” [= Ia tidak
mengatakan ‘righteousness’ (=
kebenaran) - DIKAIOSUNEN, tetapi ‘justification’
(= pembenaran) - DIKAIOMA, dari Kristus, untuk mengingatkan kita bahwa Ia
bukanlah seorang individu untuk diriNya sendiri, tetapi supaya kebenaran dengan
mana ia dipakaiani menjangkau lebih jauh, supaya dengan memberikan karunia ini,
ia bisa memperkaya orang-orang percaya. Ia membuat kebaikan ini umum bagi semua (orang), karena itu dikemukakan / diajukan kepada semua (orang),
dan bukan karena hal itu dalam kenyataannya diperluas kepada semua (orang);
karena sekalipun Kristus menderita untuk dosa-dosa
dari seluruh dunia, dan ditawarkan melalui kebaikan Allah secara tidak pandang
bulu kepada semua (orang), tetapi tidak
semua (orang) menerima Dia.].
Bahkan dalam tafsiran Calvin tentang ayat ini, pada kalimat
yang saya garis-bawahi, ada catatan kaki dari Editor / translator, yaitu John
Owen, yang berkata: “It appears from this sentence
that Calvin held general
redemption” (= Kelihatannya
dari kalimat ini Calvin memegang / mempercayai penebusan umum).
Tetapi saya sendiri berpendapat bahwa adalah
memungkinkan untuk menafsirkan kata-kata Calvin ini sebagai berikut:
1. Kata-kata
‘seluruh dunia’ tetap diartikan sebagai
‘orang-orang pilihan di seluruh dunia’.
2. Kata
‘semua (orang)’ menunjuk kepada ‘semua orang
/ seadanya orang yang bisa dijangkau oleh Injil’.
3) Ada sangat
banyak kata-kata Calvin yang jelas menunjukkan bahwa ia mempercayai ‘Limited Atonement’ (= Penebusan
Terbatas).
a) Calvin (tentang Mat 1:21): “‘He
shall save his people from their sins.’ ...
But he is expressly called the Savior of the Church. ... By Christ’s ‘people’ the angel unquestionably
means the Jews, to whom he was appointed as Head and King; but as the Gentiles
were shortly afterwards to be ingrafted into the stock of Abraham, (Romans
11:17,) this promise of salvation is
extended indiscriminately to all who are incorporated by faith in the ‘one
body’ (1 Corinthians 12:20) of the Church” [= ‘Ia akan menyelamatkan umatNya dari
dosa-dosa mereka’. ... Tetapi Ia disebut secara explicit / jelas sebagai
Juruselamat dari Gereja. ... Dengan ‘umat
Kristus’ sang malaikat dengan tak bisa diragukan
memaksudkan orang-orang Yahudi, bagi siapa Ia ditetapkan sebagai Kepala dan Raja;
tetapi karena orang-orang non Yahudi tak lama setelah itu dimasukkan / dicangkokkan ke dalam
keturunan Abraham, (Ro 11:17), janji keselamatan ini diperluas secara tak
membedakan kepada semua yang
dimasukkan / digabungkan oleh iman ke dalam ‘satu tubuh’ (1Kor 12:20) dari
Gereja].
Ro 11:17 - “Karena
itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan
dan kamu sebagai tunas liar telah
dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun
yang penuh getah,”.
1Kor 12:20 - “Memang
ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh”.
b) Calvin (tentang Kis 20:28): “the Lord did declare by an evident testimony what
account he doth make of the Church, seeing that he hath redeemed it with his
blood. ... the Lord hath given no small pledge of his love toward the
Church in shedding his own blood for it” (= Tuhan menyatakan oleh suatu kesaksian yang jelas
harga / nilai yang Ia buat tentang Gereja, mengingat bahwa Ia telah menebusnya dengan
darahNya. ... Tuhan telah memberikan janji / jaminan
yang tidak kecil tentang kasihNya terhadap Gereja
dengan mencurahkan darahNya sendiri baginya).
c) Calvin (tentang Ef 5:24): “Christ has, no doubt, this peculiar claim, that he
is the Savior of the Church” (= Kristus, tak
diragukan, mempunyai claim yang khusus ini, bahwa Ia adalah Juruselamat dari Gereja).
d) Calvin (tentang Ef 5:25): “Let husbands imitate Christ in this respect, that he
scrupled not to die for his church. One
peculiar consequence, indeed, which resulted from his death, - that by it he
redeemed his church, - is altogether beyond
the power of men to imitate” (= Hendaklah suami-suami meniru Kristus dalam hal ini,
bahwa Ia tidak keberatan untuk mati bagi gerejaNya.
Memang ada satu konsekwensi yang khas yang dihasilkan dari kematianNya, - bahwa
olehnya Ia menebus gerejaNya, - yang sama sekali melampaui kuasa manusia untuk
menirunya).
e) Calvin
(tentang Kol 1:20): “Should any one, on the pretext of the universality
of the expression, move a question in reference to devils, whether Christ be their peace-maker also? I answer, No, not
even of the wicked men: though I confess that there is a difference,
inasmuch as the benefit of redemption is offered to the latter, but not to the
former” (= Jika ada
orang, dengan dalih keuniversalan pernyataan ini, menanyakan pertanyaan
berkenaan dengan setan, apakah Kristus juga adalah
pendamai mereka? Saya menjawab, Tidak, bahkan Kristus bukanlah pendamai
orang-orang jahat: sekalipun saya mengakui bahwa ada perbedaan,
karena keuntungan penebusan ditawarkan kepada orang-orang jahat, tetapi tidak
kepada setan).
Catatan:
yang dimaksud dengan ‘wicked men’ (=
orang-orang jahat), jelas adalah orang jahat yang tidak percaya, atau ‘reprobate’ (= orang yang ditentukan untuk
binasa).
Kol 1:20 - “dan oleh
Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan
diriNya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di
sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus”.
Catatan: ayat ini sudah saya jelaskan secara panjang lebar di
atas.
f) Calvin (tentang 1Tim 2:5): “as
there is one God, the Creator and Father of all, so he says that there is but
one Mediator, through whom we have access to the Father; and that this Mediator
was given, not only to one nation, or to a small number of persons of some
particular rank, but to all; because the fruit of the sacrifice, by which
he made atonement for sins, extends to all. ... The universal term ‘all’
must always be
referred to classes of men, and not to persons; as
if he had said, that not only Jews, but Gentiles also, not only persons of
humble rank, but princes also, were redeemed by the death of Christ” [= sebagai disana ada satu Allah,
Pencipta dan Bapa dari semua orang, demikian juga ia berkata bahwa disana hanya
ada satu Pengantara, melalui siapa kita mendapatkan jalan masuk kepada Bapa;
dan bahwa Pengantara ini diberikan, bukan hanya bagi satu bangsa, atau bagi
sejumlah kecil orang-orang dari kedudukan tertentu, tetapi bagi semua;
karena buah dari korban, dengan mana Ia membuat penebusan untuk dosa-dosa,
diperluas kepada semua. ... Istilah universal ‘semua’ harus selalu dihubungkan dengan
golongan-golongan manusia, dan bukan kepada pribadi-pribadi; seakan-akan ia telah mengatakan, bahwa
bukan hanya orang-orang Yahudi, tetapi juga orang-orang non Yahudi, bukan hanya
orang-orang dari kedudukan rendah, tetapi juga pangeran-pangeran, ditebus oleh
kematian Kristus].
Catatan: mungkin kata ‘always’ (= selalu) ini menjadi kata
kunci untuk mengharmoniskan komentar-komentar Calvin yang seolah-olah mendukung
‘Universal Atonement’ (= Penebusan
Universal) dengan komentar-komentar Calvin yang mendukung ‘Limited Atonement’ (= Penebusan Terbatas).
g) Calvin
(tentang 1Yoh 2:2): “Here a question may be raised, how have the sins of
the whole world been expiated? I pass by the dotages of the fanatics, who under this
pretence extend salvation to all the reprobate, and therefore to Satan himself.
Such a monstrous thing deserves no refutation. They who seek to avoid this
absurdity, have said that Christ suffered sufficiently for the whole world, but
efficiently only for the elect. This solution has commonly prevailed in the
schools. Though then I allow that what has been said is true, yet I deny that
it is suitable to this passage; for the design of
John was no other than to make this benefit common to the whole Church.
Then under the word
‘all’ or whole, he does not include the reprobate, but designates those who
should believe as well as those who were then scattered through various parts
of the world” (= Di sini bisa
ditanyakan, bagaimana dosa dari seluruh dunia
telah ditebus? Saya mengabaikan kebodohan dari
orang-orang fanatik, yang dengan alasan ini meluaskan keselamatan kepada semua
orang reprobate / orang yang ditentukan untuk binasa, dan karena itu kepada
Setan sendiri. Hal yang mengerikan seperti itu tidak layak
mendapatkan bantahan. Mereka yang berusaha untuk menghindari hal yang
menggelikan ini, telah berkata bahwa Kristus menderita secara cukup untuk
seluruh dunia, tetapi secara efisien hanya untuk orang pilihan. Penyelesaian /
solusi ini telah berlaku secara umum di sekolah-sekolah / aliran-aliran.
Sekalipun saya mengakui bahwa apa yang telah dikatakan itu adalah benar, tetapi
saya menyangkal bahwa itu cocok untuk text ini; karena tujuan Yohanes tidak lain dari membuat keuntungan / manfaat
ini berlaku untuk seluruh Gereja. Jadi dalam kata ‘semua’ atau ‘seluruh’, ia tidak memasukkan
orang-orang reprobate / orang yang ditentukan untuk binasa, tetapi menunjuk
mereka yang percaya dan mereka yang pada saat itu tersebar di berbagai bagian
dunia) - hal 173.
h) Calvin: “Georgius
imagines himself to argue very cleverly, when he says, ‘Christ is the
propitiation for the sins of the whole world. Therefore those who would exclude
the reprobate from a participation in the benefits of Christ, must, of
necessity, place them somewhere out of the world.’ - ... This great absurdity,
by which our monk has procured for himself so much applause amongst his own
fraternity, has no weight whatever with me. - John does indeed extend the
benefits of the atonement of Christ, which was completed by his death, to all
the elect of God, throughout
what climes of the world soever they may be scattered. ... our present question
is, not what the power or virtue of Christ is, nor what efficacy
it has in itself; but, who
those are, to whom He gives himself to be enjoyed. - Now if the
possession of Christ stands in faith: and if faith flows from the Spirit of
adoption: it follows, that he alone is numbered of God among his children, who is
designed of God to be a partaker of Christ!”
(= Georgius mengkhayalkan / membayangkan dirinya sendiri
berargumentasi dengan sangat pandai, pada waktu ia berkata bahwa ‘Kristus adalah pendamaian untuk dosa-dosa dari seluruh
dunia. Karena itu mereka yang mau mengeluarkan orang-orang reprobate /
orang-orang yang ditentukan untuk binasa dari suatu partisipasi dalam kebaikan
/ manfaat dari Kristus, harus menempatkan mereka di suatu tempat di luar dunia’.
- ... Hal yang sangat menggelikan ini,
dengan mana biarawan kami telah memperoleh untuk dirinya sendiri begitu banyak
aplaus / tepuk tangan di antara kelompok persaudaraannya sendiri, tidak mempunyai bobot / pengaruh dengan / bagi saya.
- Yohanes memang memperluas manfaat
dari penebus Kristus, yang diselesaikan oleh kematianNya, kepada semua orang-orang pilihan
Allah, di seluruh negara / daerah apapun di dunia dimana mereka tersebar.
... pertanyaan / persoalan kita sekarang ini, bukanlah apa kuasa atau kebaikan
dari Kristus, juga bukan apa kemujaraban / keefisienan yang dipunyainya dalam
dirinya sendiri; tetapi, siapa mereka bagi siapa Ia menyerahkan diriNya
sendiri untuk dinikmati. - Sekarang jika milik dari Kristus berdiri
dalam iman: dan jika iman mengalir dari Roh adopsi: akibatnya, bahwa hanya ia yang terhitung oleh Allah di antara anak-anakNya,
yang dirancang oleh Allah untuk menjadi pengambil bagian dari Kristus!) - ‘A Treatise
on The Eternal Predestination Of God’, hal 150 (Libronix).
i) Roger
Nicole: “Calvin’s statement in response to Heshusius, dealing with
the participation of unbelievers in the Lord’s Supper and quoted above,
deserves special attention: ‘I should like to know
how the wicked can eat the flesh of Christ which was not crucified for them,
and how they can drink the blood which was not shed to expiate their sins.’
This appears to be a
categorical denial of universal atonement.” (= Pernyataan
Calvin dalam tanggapannya kepada Heshusius, yang menangani partisipasi dari
orang-orang yang tidak percaya dalam Perjamuan Kudus dan dikutip di atas, layak
mendapatkan perhatian khusus: ‘Aku ingin tahu
bagaimana orang-orang jahat bisa makan daging Kristus yang tidak disalibkan
untuk mereka, dan bagaimana mereka bisa minum darah yang tidak dicurahkan untuk
menebus dosa-dosa mereka’. Ini kelihatan sebagai suatu penyangkalan yang positif /
pasti tentang Penebusan Universal) - ‘Standing Forth: Collected Writings of
Roger Nicole’, hal 303 (Libronix).
Catatan: Kutipannya diambil dari ‘Selected Works of John Calvin’, ‘Tracts and Letters’, vol 2, hal 527. Dalam software AGES juga ada
tetapi dalam vol 2, hal 476.
VIII) Penerapan yang extrim dari doktrin Limited Atonement.
Di Amerika Serikat ada suatu kelompok
yang, sekalipun menolak untuk disebut sebagai Calvinist, tetapi percaya 5
points Calvinisme, dan menerapkannya dengan cara yang extrim.
Saya tak tahu dengan pasti nama kelompok
ini. Dalam web mereka ada sebutan ‘Heterodoxy’, ‘OUTSIDE THE CAMP’, dan
tokohnya bernama Marc D. Carpenter. Saya pernah berdebat dengan kelompok ini,
dan perdebatan saya dengan mereka bisa saudara baca dalam web. Dan apa yang
saya berikan di sini merupakan ringkasan dari perdebatan mereka dengan saya.
Kelompok ini mempunyai suatu pandangan
extrim, khususnya berhubungan dengan doktrin ‘Limited Atonement’ (= Penebusan Terbatas).
Saya akan memberikan kata-kata dan argumentasi-argumentasi
mereka yang sebagian saya kutip dan terjemahkan, tetapi sebagian besar hanya
saya beri intinya atau terjemahannya secara bebas.
Mereka berkata: Allah berkata dalam Mark
16:16 bahwa mereka yang tidak percaya Injil belum lahir baru / tidak selamat
(unregenerate). Dan mereka berkata bahwa dalam 1Kor 15:3 dikatakan bahwa injil
mencakup kebenaran ‘bahwa
Kristus mati untuk dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci’. Jadi,
mereka yang tidak percaya kebenaran ‘bahwa
Kristus mati untuk dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci’ belum
lahir baru / tidak selamat. Sekarang apa artinya ‘bahwa Kristus mati untuk dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci’? Ini berhubungan dengan kebenaran tentang penebusan yang
menentukan hidup atau matinya seseorang.
Mark 16:15-16 - “(15) Lalu Ia berkata kepada mereka:
‘Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil
kepada segala makhluk. (16) Siapa
yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya
akan dihukum.”.
1Kor 15:3 - “Sebab yang sangat penting telah
kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati
karena dosa-dosa kita, sesuai
dengan Kitab Suci,”.
Mereka berkata bahwa semua agama / sekte
mempunyai versinya sendiri-sendiri tentang penebusan. Ini tidak berarti bahwa
semua mereka percaya pada satu-satunya penebusan yang sejati / benar dari
satu-satunya injil.
Pengakuan tentang kepercayaan seseorang
pada suatu penebusan tidak berarti apapun kecuali kita mengetahui apa yang ia
maksudkan dengan ‘penebusan’ itu. Tanyalah apa yang orang Islam maksudkan
dengan penebusan, maka ia akan menjawab bahwa perbuatan baiknya menebus
dosa-dosanya. Tanyalah seorang Arminian apa yang ia maksudkan dengan
‘penebusan’ dan ia akan berkata bahwa ‘yesus kristus’nya menebus dosa-dosa
setiap orang tanpa kecuali, tetapi tetap ada orang-orang yang ditebus
oleh ‘yesus’ dan pergi ke neraka. Sekalipun Islam tidak datang dalam nama
kekristenan seperti Arminianisme, tetapi Arminianisme sebenarnya lebih dekat
kepada Islam dan agama-agama lain di dunia, dari pada kepada kekristenan yang
benar.
Mereka berkata:
“All
of the false religions of the world, including religions that profess belief in
a ‘jesus christ’ who is both human and divine who died for the sins of everyone
without exception, propound a false gospel of
salvation conditioned on the sinner in which the efforts of the sinner are what
make the ultimate difference between salvation and damnation.” (= Semua agama-agama palsu dari dunia,
termasuk agama-agama yang mengaku percaya kepada ‘yesus kristus’ yang adalah
baik manusia maupun Allah yang mati untuk dosa-dosa dari setiap orang tanpa kecuali, mengemukakan suatu injil palsu tentang
keselamatan yang disyaratkan kepada orang berdosa, dalam mana usaha-usaha dari
orang berdosa adalah apa yang membuat perbedaan terakhir antara keselamatan dan
penghukuman dalam neraka.) - dari file ‘Heterodoxy2.doc’.
Sekarang mereka akan menggambarkan
penebusan yang sejati / benar dari Yesus Kristus, penebusan dari satu-satunya
injil yang benar dari kekristenan yang benar, dan membandingkannya /
mengkontraskannya dengan ‘penebusan palsu’ dari Arminianisme.
Mereka berkata:
“We
will see that universal atonement is actually NO
atonement at all and treats the true cross of
Christ as nothing. We will then consider those who say
they believe in Gospel Atonement but who believe that at least some universal
atonement advocates are true Christians, showing that they, too, do not believe
in Gospel Atonement.” [=
Kita akan melihat bahwa Penebusan Universal sebetulnya bukan penebusan sama sekali, dan memperlakukan salib Kristus yang benar / sejati sebagai nihil (nothing). Lalu kita akan mempertimbangkan mereka yang mengatakan bahwa
mereka yang percaya kepada Penebusan Injil tetapi yang percaya bahwa setidaknya
sebagian dari pendukung-pendukung Penebusan Universal adalah orang-orang
Kristen yang sejati, menunjukkan bahwa mereka juga tidak percaya kepada
Penebusan Injil] - dari file ‘Heterodoxy2.doc’.
Catatan: kata-kata di
bagian akhir kutipan ini menunjuk kepada para Calvinist yang percaya bahwa
orang-orang Arminian bisa selamat. Orang-orang ini juga dianggap sebagai bukan
orang percaya oleh mereka.
Mereka melanjutkan: ada dua konsep yang
harus dimengerti dari permulaan / awal, yaitu ‘substitution’ (= penggantian) dan ‘imputation’ (= tindakan memperhitungkan).
Substitution menunjukkan suatu pertukaran tempat. Yesus Kristus
mengambil tempat dari orang-orang berdosa tertentu. Yesus Kristus
menderita demi orang-orang berdosa tertentu. Ia mewakili orang-orang
berdosa tertentu. Ia menderita sebagai korban pengganti.
Yes 53:5 - “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia
diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan
bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi
sembuh.”.
1Kor 5:7 - “Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang
baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga
telah disembelih, yaitu Kristus.”.
Luk 22:19-20 - “(19) Lalu Ia mengambil roti, mengucap
syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kataNya: ‘Inilah
tubuhKu yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan
Aku.’ (20) Demikian juga dibuatNya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata:
‘Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darahKu, yang ditumpahkan bagi kamu.”.
1Kor 11:24 - “dan sesudah itu Ia mengucap syukur
atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: ‘Inilah tubuhKu, yang
diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!’”.
1Pet 2:21 - “Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah
menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu
mengikuti jejakNya.”.
Ro 8:32 - “Ia, yang tidak menyayangkan AnakNya sendiri, tetapi yang
menyerahkanNya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan
segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”.
Tit 2:13-14 - “(13) dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh
bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus
Kristus, (14) yang telah menyerahkan diriNya bagi kita untuk membebaskan
kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diriNya suatu umat,
kepunyaanNya sendiri, yang rajin berbuat baik.”.
Ibr 9:26 - “Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia
ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diriNya,
pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korbanNya.”.
1Pet 3:18 - “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita,
Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita
kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaanNya sebagai manusia, tetapi
yang telah dibangkitkan menurut Roh,”.
Ef 5:2 - “dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga
telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diriNya untuk kita sebagai
persembahan dan korban yang harum bagi Allah.”.
Gal 2:20 - “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup,
melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang
di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah
mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku.”.
Ef 5:25 - “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah
mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diriNya baginya”.
Yoh 10:11,15 - “(11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan
nyawanya bagi domba-dombanya; ... (15) sama seperti Bapa mengenal Aku dan
Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawaKu bagi domba-dombaKu.”.
Ibr 2:9 - “Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih
rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena
penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih
karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.”.
2Kor 5:14 - “Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah
mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka
mereka semua sudah mati.”.
Ro 5:17-19 - “(17) Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh
satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan
kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu
orang itu, yaitu Yesus Kristus. (18) Sebab itu, sama seperti oleh satu
pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu
perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. (19) Jadi
sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua
(banyak) orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu
orang semua (banyak) orang menjadi
orang benar.”.
Imputation menunjukkan suatu pembebanan yang bersifat hukum kepada
tanggungan seseorang. Semua dosa-dosa dari orang-orang berdosa tertentu,
dengan semua kesalahan dan hukumannya, dibebankan kepada Yesus Kristus.
2Kor 5:21 - “Dia yang tidak mengenal dosa telah
dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah.”.
Gal 3:13 - “Kristus telah menebus kita dari kutuk
hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis:
‘Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!’”.
Ibr 9:28 - “demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan
diriNya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan
diriNya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan
kepada mereka, yang menantikan Dia.”.
1Pet 2:24 - “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuhNya di kayu
salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran.
Oleh bilur-bilurNya kamu telah sembuh.”.
Yes 53:4-12 - “(4) Tetapi sesungguhnya, penyakit
kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal
kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. (5) Tetapi dia
tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan
kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya,
dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. (6) Kita sekalian sesat seperti
domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah
menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. (7) Dia dianiaya, tetapi dia
membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang
dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang
menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. (8) Sesudah penahanan dan
penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya?
Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan
umatKu ia kena tulah. (9) Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang
fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak
berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. (10) Tetapi TUHAN
berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya
sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan
lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. (11) Sesudah kesusahan
jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hambaKu itu, sebagai orang
yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan
mereka dia pikul. (12) Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang
besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai
jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam
maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia
menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.”.
Mereka berkata:
“We
will see how this universal atonement rips out the very heart of the
gospel.” (= Kita akan melihat bagaimana Penebusan Universal ini merobek inti dari injil.) - dari file ‘Heterodoxy2.doc’.
Dalam ‘Limited
Atonement’ (= Penebusan Terbatas), maka Yesus Kristus mati hanya untuk
orang-orang pilihan, dan dosa-dosa mereka diperhitungkan kepadaNya, dan Ia mati
untuk itu. Akibatnya semua mereka memang diampuni dan diselamatkan.
Tetapi dalam ‘Universal Atonement’ (= Penebusan Universal), Yesus Kristus mati
untuk semua orang tanpa
kecuali, tetapi tetap
banyak dari orang-orang itu yang tetap masuk ne neraka.
Ini oleh orang-orang extrim ini dianggap
sebagai menunjukkan bahwa penebusan yang Yesus lakukan itu tidak ada artinya sama sekali!
Penebusan yang sebenarnya mencapai /
mengerjakan secara penuh dan sempurna ‘remission’ (= pengampunan) yang lengkap, mutlak dan sepenuhnya, dari
semua dosa-dosa dari semua orang untuk siapa Yesus telah mati.
‘To
remit’ berarti ‘to
cancel’ (= membatalkan), ‘to forgive’ (= mengampuni), ‘to take out of the way’ (= membuang dari jalan / menyingkirkan).
Yoh 1:29 - “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan
ia berkata: ‘Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.”.
1Yoh 3:5 - “Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diriNya, supaya Ia
menghapus segala dosa, dan di dalam
Dia tidak ada dosa.”.
Mat 26:28 - “Sebab inilah darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi
banyak orang untuk pengampunan dosa.”.
Ibr 1:3 - “Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan
menopang segala yang ada dengan firmanNya yang penuh kekuasaan. Dan setelah
Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang
Mahabesar, di tempat yang tinggi,”.
Dan 9:24 - “Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan
atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa,
untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk
menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus.”.
1Yoh 3:8 - “barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab
Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diriNya,
yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.”.
Ibr 2:14 - “Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka
Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya
oleh kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;”.
Ibr 9:26 - “Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia
ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diriNya, pada
zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korbanNya.”.
Wah 1:5 - “dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit
dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia,
yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh
darahNya-”.
Kol 2:13-14 - “(13) Kamu juga, meskipun dahulu mati
oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah
dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala
pelanggaran kita, (14) dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh
ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakanNya
dengan memakukannya pada kayu salib:”.
1Yoh 1:7 - “Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di
dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah
Yesus, AnakNya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.”.
Ef 1:7 - “Sebab di dalam Dia dan oleh darahNya kita beroleh penebusan,
yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karuniaNya,”.
Kol 1:14 - “di dalam Dia kita memiliki penebusan
kita, yaitu pengampunan dosa.”.
Ibr 9:22 - “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan
darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.”.
Ibr 10:18 - “Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi
dipersembahkan korban karena dosa.”.
2Kor 5:19 - “Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diriNya oleh Kristus dengan
tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita
pendamaian itu kepada kami.”.
Yes 53:5 - “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia
diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan
keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita
menjadi sembuh.”.
1Pet 2:24 - “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuhNya di kayu
salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh
bilur-bilurNya kamu telah sembuh.”.
Lalu mereka mengatakan: Bagaimana dengan
‘kristus’ dari Penebusan Universal? ‘Kristus’ dari Penebusan Universal telah
mati untuk setiap orang tanpa kecuali. Apakah kematian ini
sungguh-sungguh mengerjakan / mencapai ‘remission’ (= pengampunan), ‘cancellation’ (= pembatalan), ‘pardon’ (= pengampunan), ‘the putting away’ (= penyingkiran) dari dosa setiap orang tanpa kecuali? Tidak sama sekali. Ada orang-orang yang
ada di neraka untuk siapa ‘kristus’ ini telah mati, untuk siapa ‘kristus’ ini
menebus, yang dosa-dosanya dianggap telah diambil / disingkirkan, diampuni, dan
dibayar.
Mereka berkata:
“Universal
atonement advocates use John 1:29 to try to prove that their ‘christ’ took away
the sins of everyone without exception. Yet they also say that there are some
who are burning in hell. Were the sins of those who are burning in hell taken away by the blood of their
‘christ’? If so, why are they burning in hell? It is because their ‘christ’
actually accomplished NOTHING on the cross. There are people burning in
hell for sins that were not
pardoned or taken away. Their god is a liar when he says that this ‘christ’
took away the sins of everyone without exception. The blood of their ‘christ’
is of no effect in and of itself. And they blaspheme the true Jesus
Christ by using His Name in their damnable heresy, claiming that the true Jesus
Christ of the Bible paid the sin debt for everyone without exception. They hate
the true God and the true gospel. They are unregenerate.” (= Para pendukung dari Penebusan
Universal menggunakan Yoh 1:29 untuk membuktikan bahwa ‘kristus’ mereka
mengangkut dosa-dosa dari setiap orang tanpa kecuali.
Tetapi mereka juga mengatakan bahwa di sana ada sebagian yang sedang terbakar
di dalam neraka. Apakah dosa-dosa dari mereka yang sedang terbakar di dalam
neraka diangkut oleh darah dari ‘kristus’ mereka? Jika demikian, mengapa mereka
terbakar di dalam neraka? Itu adalah karena ‘kristus’ mereka sebetulnya tidak mengerjakan / mencapai apapun di salib. Ada orang-orang yang sedang terbakar
di neraka untuk dosa-dosa yang tidak diampuni atau diangkut / disingkirkan. Allah
mereka adalah seorang pendusta pada waktu ia mengatakan bahwa ‘kristus’ ini
mengangkut dosa-dosa dari setiap orang tanpa kecuali.
Darah dari ‘kristus’ mereka tidak mempunyai akibat / hasil / pengaruh di dalam
dan dari dirinya sendiri. Dan mereka menghujat Yesus
Kristus yang benar dengan menggunakan NamaNya dalam kesesatan terkutuk
mereka, dengan mengclaim bahwa Yesus Kristus yang sejati dari Alkitab membayar
hutang dosa dari setiap orang tanpa kecuali. Mereka membenci Allah yang
benar / sejati dan injil yang benar / sejati. Mereka belum lahir baru / tidak selamat (unregenerate)] - dari file ‘Heterodoxy2.doc’.
Penebusan (yang seharusnya) mengerjakan
dengan penuh dan dengan sempurna penebusan yang lengkap, mutlak dan sepenuhnya
dari semua orang untuk siapa Kristus telah mati.
Menebus berarti membeli, membayar harga
tebusan untuk suatu milik sehingga menyelamatkan atau membebaskan milik itu.
1Kor 6:20 - “Sebab kamu telah dibeli dan harganya
telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”.
1Pet 1:18-19 - “(18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara
hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan
barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, (19) melainkan dengan
darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba
yang tak bernoda dan tak bercacat.”.
Kis 20:28 - “Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena
kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat
Allah yang diperolehNya dengan darah AnakNya
sendiri.”.
Ro 5:9 - “Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh
darahNya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.”.
Ro 3:24 - “dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma
karena penebusan dalam Kristus Yesus.”.
Wah 5:9 - “Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: ‘Engkau layak
menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah
disembelih dan dengan darahMu Engkau telah membeli mereka bagi Allah
dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.”.
Mat 1:21 - “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan
engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan
umatNya dari dosa mereka.’”.
Ibr 2:15 - “dan supaya dengan jalan demikian Ia
membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena
takutnya kepada maut.”.
1Tes 1:10 - “dan untuk menantikan kedatangan AnakNya
dari sorga, yang telah dibangkitkanNya dari antara orang mati, yaitu Yesus,
yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.”.
1Tim 2:6 - “yang telah menyerahkan diriNya sebagai tebusan bagi semua
manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.”.
Gal 1:4 - “yang telah menyerahkan diriNya karena dosa-dosa kita,
untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak
Allah dan Bapa kita.”.
Tit 2:14 - “yang telah menyerahkan diriNya bagi
kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan
bagi diriNya suatu umat, kepunyaanNya sendiri, yang rajin berbuat baik.”.
Gal 3:13 - “Kristus telah menebus kita dari
kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada
tertulis: ‘Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!’”.
Gal 4:5 - “Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum
Taurat, supaya kita diterima menjadi anak”.
Mat 20:28 - “sama seperti Anak Manusia datang bukan
untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya
menjadi tebusan bagi banyak orang.’”.
Mark 10:45 - “Karena Anak Manusia juga datang bukan
untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya
menjadi tebusan bagi banyak orang.’”.
Ef 1:7 - “Sebab di dalam Dia dan oleh darahNya kita beroleh penebusan,
yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karuniaNya,”.
Kol 1:14 - “di dalam Dia kita memiliki penebusan
kita, yaitu pengampunan dosa.”.
Bagaimana ‘kristus’ dari Penebusan
Universal? ‘Kristus’ dari Penebusan Universal telah mati untuk setiap orang tanpa kecuali. Apakah kematian ini sungguh-sungguh
menghasilkan penebusan, pembelian, pembebasan dari setiap orang tanpa kecuali? Tidak. Ada orang-orang yang sedang
terbakar di dalam neraka untuk siapa ‘kristus’ telah mati, yang dianggap telah
dibeli, ditebus, oleh darah dari ‘kristus’ ini.
Para pendukung dari Penebusan Universal
menggunakan 1Tim 2:6 untuk membuktikan bahwa ‘kristus’ mereka menyerahkan
diriNya sendiri sebagai suatu tebusan untuk setiap orang tanpa kecuali, tetapi mereka juga mengatakan bahwa ada sebagian
dari orang-orang itu yang terbakar di dalam neraka.
Apakah ‘kristus’ ini menyerahkan diriNya
sendiri sebagai suatu tebusan, membeli dengan darahNya, membayar harga dari
mereka yang sedang terbakar di dalam neraka? Jika demikian, mengapa mereka terbakar
di dalam neraka? Itu adalah karena ‘kristus’ mereka sesungguhnya tidak
mengerjakan / mencapai apapun di salib.
Penebusan yang sebenarnya secara penuh dan
sempurna mencapai / mengerjakan propitiation dan reconciliation untuk semua orang untuk siapa Kristus
telah mati.
·
‘To propitiate’ berarti ‘to appease’ (= menenangkan, meredakan, memenuhi
tuntutan), ‘to
pacify’ (= menenangkan,
menenteramkan), ‘to
assuage’ (= meredakan,
menenangkan).
·
‘To reconcile’ berarti ‘to bring back into
fellowship with’ (= membawa
kembali pada persekutuan dengan), ‘to make peace with’ (= membuat damai dengan).
Murka Allah sepenuhnya ditenangkan /
diredakan pada waktu Yesus Kristus menjadi dosa untuk umatNya dan menderita
hukuman yang adil untuk dosa itu. Darah Kristus membuat damai antara Allah dan
semua orang untuk siapa
Kristus telah mati.
2Kor 5:18-19 - “(18) Dan semuanya ini dari Allah,
yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diriNya dan
yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. (19) Sebab Allah
mendamaikan dunia dengan diriNya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan
pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada
kami.”.
1Yoh 4:10 - “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah
yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus AnakNya sebagai pendamaian
bagi dosa-dosa kita.”.
Ro 3:25 - “Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian
karena iman, dalam darahNya. Hal ini dibuatNya untuk menunjukkan
keadilanNya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu
pada masa kesabaranNya.”.
1Yoh 2:2 - “Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan
untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.”.
Ibr 2:17 - “Itulah sebabnya, maka dalam segala hal
Ia harus disamakan dengan saudara-saudaraNya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang
menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa
seluruh bangsa.”.
1Pet 3:18 - “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk
orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang
telah dibunuh dalam keadaanNya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan
menurut Roh,”.
Ef 2:14-17 - “(14) Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan
kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, (15)
sebab dengan matiNya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan
segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu
manusia baru di dalam diriNya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, (16)
dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh
salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. (17) Ia datang dan
memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang ‘jauh’ dan damai sejahtera kepada
mereka yang ‘dekat’,”.
Ro 5:10-11 - “(10) Sebab jikalau kita, ketika masih
seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian AnakNya, lebih-lebih
kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidupNya!
(11) Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus
Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.”.
Kol 1:20-22 - “(20) dan oleh Dialah Ia
memperdamaikan segala sesuatu dengan diriNya, baik yang ada di bumi, maupun
yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
(21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhiNya dalam
hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, (22) sekarang
diperdamaikanNya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematianNya, untuk
menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapanNya.”.
Yes 53:5-12 - “(5) Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia
diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan
bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
(6) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya
sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. (7)
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya
seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di
depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. (8)
Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah
yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan
karena pemberontakan umatKu ia kena tulah. (9) Orang menempatkan kuburnya di
antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat,
sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. (10)
Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia
menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya,
umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. (11) Sesudah
kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hambaKu itu,
sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan
kejahatan mereka dia pikul. (12) Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya
orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat
sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke
dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun
ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.”.
Lalu mereka berkata: bagaimana dengan
‘kristus’ dari Penebusan Universal? ‘Kristus’ dari Penebusan Universal telah
mati untuk setiap orang tanpa
kecuali. Apakah kematian
‘kristus’ ini sungguh-sungguh mengerjakan / mencapai pendamaian antara Allah
dan setiap orang tanpa
kecuali? Sama sekali
tidak. Ada orang-orang di neraka untuk siapa ‘kristus’ ini telah mati, untuk
siapa ‘kristus’ ini menebus orang-orang yang dianggap ‘diperdamaikan’ dengan
Allah oleh darah dari ‘kristus’ ini, untuk siapa Allah dianggap ‘ditenangkan’,
‘diredakan’, ‘dipenuhi tuntutan’Nya.
Apakah ‘kristus’ ini menenangkan murka
Allah bagi mereka yang sedang terbakar di neraka? Apakah darah dari ‘kristus’
ini membuat damai antara Allah dan mereka yang terbakar di neraka? Apakah
‘kristus’ ini memperdamaikan dengan Allah mereka yang sedang terbakar di
neraka? Jika ya, mengapa mereka terbakar di neraka?
Mereka lalu berkata:
“Universal
atonement advocates use 2 Corinthians 5:19 and 1 John 2:2 to try to prove that
their ‘christ’ was reconciling everyone without exception to God and
that their ‘christ’ was a propitiation for everyone without exception.
Yet they also say that there are some who are burning in hell. Did this
‘christ’ appease the wrath of God for those who are burning in hell? Did the
blood of this ‘christ’ make peace between God and those who are burning in
hell? Did this ‘christ’ reconcile to God those who are burning in hell? If so,
why are they burning in hell? It is because their ‘christ’ actually
accomplished NOTHING on the cross.” (= Para pendukung Penebusan Universal menggunakan 2Kor 5:19 dan
1Yoh 2:2 untuk membuktikan bahwa ‘kristus’ mereka memperdamaikan setiap
orang tanpa
kecuali
dengan Allah dan bahwa ‘kristus’ mereka merupakan suatu penebusan untuk setiap
orang tanpa
kecuali.
Tetapi mereka juga mengatakan bahwa ada orang-orang sedang terbakar di neraka.
Apakah ‘kristus’ ini menenangkan murka Allah bagi mereka yang sedang terbakar
di neraka? Apakah darah dari ‘kristus’ ini membuat damai antara Allah dengan
mereka yang sedang terbakar di neraka? Apakah ‘kristus’ ini memperdamaikan
dengan Allah mereka yang sedang terbakar di neraka? Jika demikian, mengapa
mereka sedang terbakar di neraka? Itu disebabkan karena ‘kristus’ mereka
sesungguhnya tidak mengerjakan / mencapai apapun
di salib) - dari file
‘Heterodoxy2.doc’.
Dan mereka
berkata:
“At
the end of Jesus Christ’s suffering on the cross, He said, ‘It is finished’ (John 19:30). Jesus
Christ had finished the work He came to do. All the sins of all His people were
imputed to Him, and He suffered as a substitute and representative for His
people. His suffering unto death actually accomplished full pardon, redemption,
propitiation, and reconciliation for every single person whom He represented on
the cross. Christ’s atoning death was absolutely, totally effectual. This, THE
Atonement, is the very heart of the gospel. If there is not THIS Atonement, The
One True Atonement, there is no gospel. If there were only one person for
whom Christ died who ended up in hell, the entire gospel would be meaningless,
and the blood of Christ would be of no effect.” [= Pada akhir dari penderitaan Yesus
Kristus di salib, Ia berkata, ‘Sudah selesai’ (Yoh 19:30). Yesus Kristus
telah menyelesaikan pekerjaan untuk mana Ia datang. Semua dosa-dosa dari semua
umatNya diperhitungkan kepadaNya, dan Ia menderita sebagai seorang pengganti
dan wakil dari umatNya. PenderitaanNya sampai kematian sungguh-sungguh mengerjakan
/ mencapai pengampunan, penebusan, peredaan / penenangan, dan pendamaian penuh
untuk setiap orang yang Ia wakili di salib. Kematian yang menebus dari Kristus adalah efektif secara mutlak
dan total. Ini, Penebusan, adalah inti dari injil. Jika di sana tidak ada
Penebusan ini, satu-satunya Penebusan yang sejati, di sana tidak ada injil. Seandainya ada satu saja orang untuk siapa Kristus telah mati yang
berakhir di neraka, seluruh injil akan menjadi tidak berarti, dan darah Kristus
akan tidak ada hasil / pengaruhnya] - dari file ‘Heterodoxy2.doc’.
Mereka lalu
berkata:
“Consider
the passage that was quoted in the first paragraph of this article. Do
universal atonement advocates believe ‘that
Christ died for our sins, according to the Scriptures’ (1 Corinthians
15:3)? Not even close. Far from it. Their ‘christ’ died for everyone without
exception, not to accomplish
salvation but merely to make salvation
possible if the sinner would only do his part. This is not the
atonement of the gospel. This is blasphemy. Those who believe that Jesus
Christ died for those who are burning in hell spit in the face of Christ,
trample underfoot the blood of Christ, and treat the blood of Christ as nothing.
They do not believe that the blood of Christ was effectual to accomplish
anything in and of itself.” [= Pertimbangkan
text yang dikutip dalam paragraf pertama dari artikel ini. Apakah para
pendukung Penebusan Universal percaya ‘bahwa Kristus mati untuk dosa-dosa kita,
sesuai dengan Kitab
Suci’
(1Kor 15:3)? Dekatpun tidak. Jauh dari itu. ‘Kristus’ mereka telah mati untuk
setiap orang tanpa
kecuali,
bukan untuk mengerjakan / mencapai keselamatan, tetapi semata-mata untuk
membuat keselamatan itu memungkinkan jika saja orang berdosa itu mau melakukan
bagiannya. Ini bukanlah penebusan dari injil. Ini adalah penghujatan. Mereka yang percaya bahwa
Yesus Kristus telah mati untuk mereka yang sedang terbakar di neraka meludahi wajah Kristus, menginjak-injak darah
Kristus,
dan memperlakukan
darah Kristus sebagai nihil (nothing). Mereka tidak percaya bahwa darah
Kristus efektif untuk mengerjakan / mencapai apapun dalam dan dari dirinya
sendiri.] - dari file ‘Heterodoxy2.doc’.
Mereka
melanjutkan:
“The
motto of every Christian is this: ‘But
may it never be for me to boast, except in the cross of our Lord Jesus Christ,
through whom the world has been crucified to me, and I to the world’ (Galatians
6:14). Whoever walks by this rule, this canon, this doctrine, is the one
who has peace and mercy on him and is a person to whom all true Christians will
speak peace; whoever boasts in anything else does not have peace and mercy on him and is a person to whom all true
Christians will not speak peace (Galatians 6:16-17). Whatever one believes
makes the difference between salvation and damnation is what one boasts and
glories in. The one who believes that it is the work of Jesus Christ alone that
makes the only difference between salvation and damnation boasts and glories in
the cross of our Lord Jesus Christ and does not boast or glory in self. What of
those who believe that Jesus Christ died for everyone without exception?
They do not believe that it is
the work of Jesus Christ alone that makes the difference between salvation and
damnation; instead, they believe that it is the effort of the sinner that makes the ultimate
difference between salvation and damnation. They do not boast or glory in the
cross of Christ; they boast and glory in themselves.
They might say they ‘give all glory to God’ and that it is ‘the cross
that makes the difference’ and that it is ‘nothing but the blood of Jesus,’ but
if they believe that Jesus Christ died for people who are burning in hell, then
they DO NOT believe that it is the work of Christ alone that makes the
difference between salvation and damnation. They DO NOT believe that the work
of Christ was effectual to secure and ensure the salvation of everyone for whom
Christ died. They DO NOT believe the very heart of the gospel. They
are unregenerate boasters in self.” [= Motto dari setiap orang Kristen adalah
ini: ‘Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita
Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.’
(Gal 6:14). Siapapun
yang berjalan dengan peraturan ini, kanon ini, doktrin ini, adalah orang yang
mempunyai damai dan belas kasihan padanya, dan adalah seseorang kepada siapa
semua orang-orang Kristen yang sejati akan mengucapkan damai; siapapun membanggakan dalam apapun yang lain tidak mempunyai damai
dan belas kasihan padanya, dan adalah seseorang kepada siapa semua orang-orang
Kristen yang sejati tidak akan mengucapkan damai (Gal 6:16-17). Apapun yang dipercaya orang membuat
perbedaan antara keselamatan dan penghukuman di neraka, merupakan apa yang
orang itu banggakan dan dalam mana ia bermegah. Orang yang percaya bahwa adalah pekerjaan / karya dari Yesus Kristus
saja yang membuat satu-satunya perbedaan antara keselamatan dan penghukuman di
neraka, bangga dan bermegah dalam salib dari Tuhan kita Yesus Kristus, dan
tidak bangga atau bermegah dalam dirinya sendiri. Bagaimana tentang mereka yang percaya bahwa Yesus Kristus mati
untuk setiap orang tanpa
kecuali? Mereka tidak percaya bahwa adalah
pekerjaan / karya dari Yesus Kristus saja yang membuat perbedaan antara
keselamatan dan penghukuman dalam neraka; alih-alih, mereka percaya bahwa
adalah usaha dari orang berdosa yang membuat perbedaan akhir antara keselamatan
dan penghukuman akhir di neraka. Mereka
tidak bangga atau bermegah dalam salib Kristus; mereka bangga dan bermegah
dalam diri mereka sendiri. Mereka bisa mengatakan mereka ‘memberikan semua
kemuliaan bagi Allah’ dan bahwa adalah ‘salib yang membuat perbedaan’ dan bahwa
‘bukanlah hal lain apapun kecuali darah Yesus’, tetapi jika mereka
percaya bahwa Yesus Kristus telah mati untuk orang-orang yang sedang terbakar
di neraka, maka mereka TIDAK percaya bahwa adalah pekerjaan / karya Kristus
saja yang membuat perbedaan antara keselamatan dan penghukuman dalam neraka. Mereka
TIDAK percaya bahwa pekerjaan / karya Kristus adalah efektif untuk menjamin dan
memastikan keselamatan dari setiap orang untuk siapa Kristus telah mati. Mereka
TIDAK percaya inti dari injil. Mereka adalah pembangga-pembangga
dalam diri sendiri, yang belum lahir baru / belum diselamatkan.] - dari file
‘Heterodoxy2.doc’.
Gal 6:14,16-17
- “(14)
Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus
Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. ...
(16) Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini,
turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik
Allah. (17) Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena
pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus.”.
Catatan: ay 16 yang
saya garis-bawahi menunjukkan bahwa Paulus mengucapkan damai hanya kepada
orang-orang percaya.
Kalau sampai titik ini
mereka sudah membahas tentang orang-orang Arminian, dan memvonis orang-orang
itu sebagai ‘unregenerate’ (= belum
lahir baru / belum selamat), maka sekarang
mereka mulai membahas tentang para Calvinist yang percaya bahwa orang-orang
Arminian adalah saudara-saudara seiman mereka, bisa selamat, dan sebagainya.
Mereka menyebut para Calvinist yang seperti ini dengan singkatan TC [= Tolerant
Calvinist (= Calvinist yang toleran)].
Mereka berkata:
“Let
us assume that TC believes that all regenerate people believe the gospel. ...
Consider: (1) TC believes that some who believe universal atonement are saved.
(2) TC believes that all saved people believe the gospel. Thus, (3) TC believes
that some who believe universal atonement believe the gospel. What does this
show about TC’s belief about the gospel? Since TC believes a person can
believe the gospel and believe universal atonement at the same time, then he must believe that the gospel does not include the efficacious atonement
of Jesus Christ. TC has just denied
the very heart of the gospel.” [= Biarlah kami / kita anggap bahwa TC percaya bahwa semua orang
yang sudah lahir baru / selamat percaya injil. ... Pertimbangkan: (1) TC
percaya bahwa sebagian / beberapa dari orang yang mempercayai Penebusan
Universal diselamatkan. (2) TC percaya bahwa semua orang-orang yang
diselamatkan percaya injil. Jadi, (3) TC percaya bahwa sebagian / beberapa dari
orang-orang yang percaya Penebusan Universal percaya injil. Apa yang ditunjukkan
hal ini tentang kepercayaan TC tentang injil? Karena TC percaya seseorang bisa percaya injil dan percaya Penebusan
Universal pada saat yang sama, maka ia harus percaya bahwa injil tidak mencakup
penebusan yang efektif dari Yesus Kristus. TC baru saja telah menyangkal inti
dari injil.] - dari file
‘Heterodoxy2.doc’.
Mereka
melanjutkan:
“What
does this now say about what TC thinks about the gospel? TC believes that the
gospel is made up of certain doctrines. TC also believes that some who believe
that Christ’s death did not actually accomplish pardon, redemption,
propitiation, and reconciliation believe the gospel. Thus, TC does NOT believe
that the gospel includes the doctrine that Christ’s death actually accomplished
pardon, redemption, propitiation, and reconciliation. TC does NOT believe that
the gospel includes the doctrine that Christ’s blood actually atoned. TC denies that The Atonement is part of
the gospel. And in doing so, TC denies
the very gospel itself. TC shows that he has no idea what the gospel is. He
shows that he is just as unregenerate as the universal atonement advocate is.” (= Apa yang sekarang dikatakan oleh hal
ini tentang apa yang TC pikirkan tentang injil? TC percaya bahwa injil dibuat /
disusun dari doktrin-doktrin tertentu. TC juga percaya bahwa sebagian /
beberapa orang yang percaya bahwa kematian Kristus tidak sungguh-sungguh
mengerjakan / mencapai pengampunan, penebusan, peredaan / penenangan /
pemenuhan tuntutan, dan pendamaian, percaya injil. Maka, TC tidak percaya bahwa injil mencakup
doktrin bahwa kematian Kristus sungguh-sungguh mengerjakan pengampunan,
penebusan, penenangan / pemenuhan tuntutan, dan pendamaian. TC tidak percaya bahwa injil mencakup
doktrin bahwa darah Kristus sungguh-sungguh menebus. TC menyangkal bahwa Penebusan
adalah bagian dari injil. Dan dengan melakukan seperti itu, TC menyangkal injil
itu sendiri. TC menunjukkan bahwa ia tidak mempunyai gagasan / tidak mengerti
apa injil itu. Ia menunjukkan bahwa ia sama
unregenerate / belum lahir baru / belum selamatnya seperti para pendukung
Penebusan Universal) - dari file
‘Heterodoxy2.doc’.
Sekarang mereka
memberikan kesimpulan / kata-kata akhir:
“Finally,
consider the following logic: (1) All who believe a false gospel of salvation
conditioned on the sinner are unregenerate. (2) Universal atonement is a false
gospel of salvation conditioned on the sinner. Thus, (3) all who believe
universal atonement are unregenerate.” [= Akhirnya, pertimbangkan logika berikut ini: (1) Semua orang
yang percaya injil keselamatan yang palsu yang disyaratkan / tergantung pada
orang berdosa adalah orang yang unregenerate / belum lahir baru / belum
selamat. (2) Penebusan Universal adalah suatu injil keselamatan yang palsu yang
disyaratkan / tergantung pada orang berdosa. Maka, (3) semua orang yang percaya
Penebusan Universal adalah unregenerate / belum lahir baru / belum selamat.] - dari file
‘Heterodoxy2.doc’.
“TC
and every person who would consider at least some universal atonement advocates
to be regenerate MUST disagree with #3. And the only way people can disagree
with #3 is if they disagree with at least one of the first two statements.
Consider those who disagree with #1. These are people who believe that at least
some who believe a false gospel of salvation conditioned on the sinner are
regenerate. Can a true Christian disagree with #1? Of course not. Consider
those who disagree with #2. These are people who believe that universal
atonement is not a false gospel of salvation conditioned on the sinner. Can a
true Christian disagree with #2? Of course not. Thus, all who disagree with #3
(all who consider at least some universal atonement advocates to be saved) are
unregenerate.” [=
TC dan setiap orang yang menganggap bahwa setidaknya / sedikitnya sebagian dari
pendukung-pendukung Penebusan Universal sebagai telah lahir baru / selamat
HARUS tidak setuju dengan # 3. Dan satu-satunya jalan orang-orang bisa tidak
setuju dengan # 3 adalah jika mereka tidak setuju dengan sedikitnya satu dari
dua pernyataan pertama. Pertimbangkan mereka yang tidak setuju dengan # 1. Ini
adalah orang-orang yang percaya bahwa setidaknya / sedikitnya sebagian /
beberapa dari orang-orang yang percaya injil keselamatan yang palsu yang
disyaratkan / tergantung pada orang berdosa adalah orang yang sudah lahir baru
/ sudah selamat. Bisakah seorang Kristen yang sejati tidak setuju dengan # 1?
Tentu saja tidak. Pertimbangkan mereka yang tidak setuju dengan # 2. Ini adalah
orang-orang yang percaya bahwa Penebusan Universal bukanlah injil keselamatan
yang palsu yang disyaratkan / tergantung pada orang berdosa. Bisakah seorang
Kristen yang sejati tidak setuju dengan # 2? Tentu saja tidak. Maka, semua yang
tidak setuju dengan # 3 (semua orang yang menganggap bahwa setidaknya /
sedikitnya sebagian / beberapa dari para pendukung Penebusan Universal
diselamatkan) adalah orang-orang yang unregenerate / belum lahir baru / tidak selamat.] - dari file
‘Heterodoxy2.doc’.
“It
is no wonder that God says that anyone who speaks peace to a person who brings
a false gospel is unregenerate (2 John 11).” [= Tidak heran bahwa Allah mengatakan bahwa siapapun yang
mengucapkan damai kepada seorang yang membawa injil palsu adalah unregenerate /
belum lahir baru / tidak selamat (2Yoh 11).] - dari file
‘Heterodoxy2.doc’.
2Yoh 10-11
- “(10)
Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini,
janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam
kepadanya. (11) Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat
bagian dalam perbuatannya yang jahat.”.
“Those
who say that Jesus Christ died for everyone without exception deny that
the death of Christ actually pardoned, redeemed, propitiated, and reconciled.
They deny that Christ’s blood actually atoned. They deny that it is the work of
Christ alone that makes the difference between salvation and damnation. They
deny the very heart of the gospel. They boast and glory in themselves. They are
God-haters. And those who speak peace to
these God-haters, who call them brothers and sisters in Christ, who say that
the universal atonement advocates believe the same gospel they do, show that
they, too, deny the true gospel. They deny that the atoning, pardoning,
redeeming, propitiating, reconciling blood of Christ is an essential part of
the gospel. They, too, do not believe the gospel. They, too, are boasters who
glory in the sinner. They, too, are God-haters.” (= Mereka yang mengatakan bahwa Yesus
Kristus telah mati untuk setiap orang tanpa kecuali
menyangkal bahwa kematian Kristus sungguh-sungguh mengampuni, menebus,
meredakan / memenuhi tuntutan, dan diperdamaikan. Mereka menyangkal bahwa darah
Kristus sungguh-sungguh menebus. Mereka menyangkal bahwa adalah pekerjaan
Kristus saja yang membuat perbedaan antara keselamatan dan penghukuman dalam
neraka. Mereka menyangkal inti dari injil. Mereka membanggakan dan bermegah
dalam diri mereka sendiri. Mereka
adalah pembenci-pembenci Allah. Dan mereka yang mengucapkan damai kepada para pembenci Allah ini,
yang menyebut mereka saudara-saudara dan saudari-saudari dalam Kristus, yang
mengatakan bahwa para pendukung Penebusan Universal percaya kepada injil yang
sama dengan yang mereka percayai, menunjukkan bahwa mereka juga menyangkal
injil yang sejati. Mereka menyangkal bahwa darah Kristus yang menebus,
mengampuni, meredakan / memenuhi tunutan, mendamaikan merupakan suatu bagian
yang hakiki dari injil. Mereka, juga, tidak percaya kepada injil. Mereka, juga,
adalah pembangga-pembangga yang bermegah dalam orang berdosa. Mereka, juga,
adalah pembenci-pembenci Allah) - dari file ‘Heterodoxy2.doc’.
“THE
Atonement whereby Jesus Christ, the God-man mediator, as a representative and
substitute for His people, in His bloody death on the cross, accomplished full
pardon, full redemption, full propitiation, and full reconciliation for
everyone whom He represented, is the very essence, the very heart, the very
core, the very foundation, the very cornerstone, the very crux of the gospel.
One cannot deny The Atonement by believing in universal atonement and still
believe the true gospel. All who deny The Atonement, including all who believe
that Jesus Christ died for everyone without exception, are not true
Christians. One cannot deny that The Atonement
is an essential gospel doctrine by believing that some universal atonement
advocates are saved and still believe the gospel. All who deny that The
Atonement is an essential gospel doctrine, including all who speak peace to
universal atonement advocates, are not true Christians. The cross of Christ
is what Christianity is all about. If there is no Atonement, there is no
Christianity.” (= Penebusan
dengan mana Yesus Kristus, pengantara yang adalah manusia-Allah, sebagai
seorang wakil dan pengganti untuk umatNya, dalam kematianNya yang berdarah di
salib, mengerjakan / mencapai pengampunan penuh, penebusan penuh, penenangan /
pemenuhan tuntutan penuh, dan pendamaian penuh untuk setiap orang yang Ia
wakili, adalah
hakekat, inti, bagian tengah, dasar / fondasi, batu penjuru, hal yang
terpenting dari injil.
Seseorang tidak bisa menyangkal Penebusan dengan percaya pada Penebusan
Universal, dan tetap percaya injil yang sejati / benar. Semua orang yang
menyangkal Penebusan, termasuk semua orang yang percaya bahwa Yesus Kristus
telah mati untuk setiap orang tanpa
kecuali,
bukanlah orang-orang Kristen yang sejati. Seseorang tidak bisa
menyangkal bahwa Penebusan merupakan suatu doktrin injil yang hakiki dengan
percaya bahwa sebagian / beberapa dari pendukung-pendukung Penebusan Universal
diselamatkan, dan tetap percaya injil. Semua
orang yang menyangkal bahwa Penebusan merupakan suatu doktrin injil yang
hakiki, termasuk semua orang yang mengucapkan damai kepada para pendukung
Penebusan Universal, bukanlah orang-orang Kristen yang sejati. Salib Kristus adalah semua tentang
Kekristenan. Jika di sana tidak ada Penebusan, di sana tidak ada Kekristenan.) - dari file
‘Heterodoxy2.doc’.
Sekarang,
dimana kesalahan mereka sehingga bisa menyimpulkan seperti itu?
1) Saya berpendapat kesalahan pertama mereka
adalah dalam penafsiran mereka tentang 1Kor 15:3. Mereka kelihatannya sengaja
memotong ayat itu dari kontextnya, dan karena itu di sini saya berikan 1Kor
15:3-4, untuk membuat semuanya menjadi lebih jelas.
1Kor 15:1-4
- “(1)
Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang
aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh
berdiri. (2) Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang
telah kuberitakan kepadamu - kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. (3)
Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa
yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah
mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, (4) bahwa
Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada
hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;”.
Apa artinya
kata-kata ‘Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai
dengan Kitab Suci’?
Apa yang ‘sesuai dengan Kitab Suci’ menurut ayat
ini? Apakah seperti yang mereka jelaskan bahwa seluruh arti dari kematian
Kristus, mencakup ‘substitution’ (penggantian),
‘imputation’ (pemerhitungan), ‘reconciliation’ (pendamaian), ‘propitiation’ (peredaan / pemenuhan
tuntutan), ‘cancellation’ (= pembatalan) dsb???
Menurut saya
tidak. Yang dimaksudkan oleh ayat ini ‘sesuai dengan Kitab Suci’ hanyalah fakta kematian Kristus.
Dan ini jelas merupakan artinya, karena kalau kita bandingkan dengan ay 4,
dimana kata-kata ‘sesuai
dengan Kitab Suci’ muncul lagi. Lalu apa arti kata-kata itu dalam ay 4? Jelas
bahwa hanya menunjukkan bahwa fakta tentang penguburan Yesus dan juga fakta tentang kebangkitanNya pada hari yang
ketiga, itu yang sesuai dengan Kitab Suci.
Di sini saya
menambahkan beberapa penafsiran tentang text ini, yang tak ada dalam debat
kami.
Charles Hodge (tentang 1Kor 15:3): “‘According to the Scriptures,’ i.e. the fact that the
Messiah was to die as a propitiation for sin had
been revealed in the Old Testament.” (= ‘Sesuai dengan Kitab Suci’, yaitu
fakta bahwa sang Mesias harus mati sebagai suatu
peredaan / pemenuhan tuntutan untuk dosa telah dinyatakan
dalam Perjanjian Lama).
Catatan: Saya tak
setuju dengan Hodge.
Calvin (tentang
1Kor 15:3): “‘That Christ died, etc.’ See now more clearly
whence he received it, for he quotes the
Scriptures in proof. In the first place, he makes mention of the death
of Christ, nay also of his burial, that we may infer, that, as he was like us
in these things, he is so also in his resurrection. ... Now there are many
passages of Scripture in which Christ’s death and resurrection are
predicted, but nowhere more plainly than in Isaiah 53, in Daniel 9:26, and in
Psalm 22.” (= ‘Bahwa Kristus telah mati, dst.’ Sekarang lihat dengan
lebih jelas dari mana ia menerimanya, karena ia mengutip Kitab Suci sebagai
bukti. Pertama, ia menyebutkan tentang kematian Kristus, bahkan juga tentang
penguburanNya, supaya kita bisa menyimpulkan, bahwa sebagaimana Ia adalah
seperti kita dalam hal-hal ini, Ia juga seperti kita dalam kebangkitanNya. ...
Ada banyak text-text dari Kitab Suci dalam mana kematian dan kebangkitan
Kristus diramalkan, tetapi tidak ada yang dengan lebih jelas dari pada dalam
Yes 53, dalam Dan 9:26, dan dalam Maz 22.).
Dari kata-kata
Calvin ini jelas bahwa ia juga berpandangan bahwa yang sesuai dengan Kitab Suci
adalah fakta tentang kematian, penguburan, dan kebangkitan Kristus!
Mereka menjawab:
“Can
a true Christian be ignorant of imputation, Budi? Take a look at Romans 4 for
the answer (what is imputed in Romans 4?). One verse that proves
that a true Christian cannot be ignorant of the righteousness of God
imputed is Romans 10:1-4. By the way, the Mormons believe that ‘Christ
died for our sins.’ Is that good enough for you? Or, must the Mormons also
adhere to other doctrines regarding the Person and Work of Christ as you
understand them?” [= Bisakah seorang Kristen yang sejati tidak tahu tentang
imputation / pemerhitungan, Budi? Lihatlah pada Roma 4 untuk jawabannya (apa
yang diperhitungkan dalam Roma 4?). Satu ayat yang membuktikan bahwa seorang
kristen yang sejati tidak bisa tidak tahu tentang kebenaran dari Allah yang
diperhitungkan adalah Roma 10:1-4. Omong-omong, orang Mormon percaya bahwa
‘Kristus mati untuk dosa-dosa kita’. Apakah itu cukup baik bagimu? Atau
haruskah orang-orang Mormon juga menganut
/ mengikuti doktrin-doktrin lain berkenaan dengan Pribadi dan Pekerjaan
dari Kristus sebagaimana kamu mengertinya?].
Ro 4:1-25
- “(1)
Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita? (2)
Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar
untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah. (3) Sebab apakah dikatakan nas Kitab
Suci? ‘Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu
kepadanya sebagai kebenaran.’ (4) Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai
hadiah, tetapi sebagai haknya. (5) Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja,
namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi
kebenaran. (6) Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan
Allah bukan berdasarkan perbuatannya: (7) ‘Berbahagialah orang yang diampuni
pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya; (8) berbahagialah
manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.’ (9) Adakah ucapan
bahagia ini hanya berlaku bagi orang bersunat saja atau juga bagi orang tak
bersunat? Sebab telah kami katakan, bahwa kepada Abraham iman diperhitungkan sebagai
kebenaran. (10) Dalam keadaan manakah hal itu diperhitungkan? Sebelum
atau sesudah ia disunat? Bukan sesudah disunat, tetapi sebelumnya. (11) Dan
tanda sunat itu diterimanya sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang
ditunjukkannya, sebelum ia bersunat. Demikianlah ia dapat menjadi bapa semua
orang percaya yang tak bersunat, supaya kebenaran diperhitungkan kepada
mereka, (12) dan juga menjadi bapa orang-orang bersunat, yaitu mereka yang
bukan hanya bersunat, tetapi juga mengikuti jejak iman Abraham, bapa leluhur
kita, pada masa ia belum disunat. (13) Sebab bukan karena hukum Taurat telah
diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia,
tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman. (14) Sebab jika mereka yang
mengharapkannya dari hukum Taurat, menerima bagian yang dijanjikan Allah, maka
sia-sialah iman dan batallah janji itu. (14) Karena hukum Taurat membangkitkan
murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga
pelanggaran. (15) Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan
kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan
hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang
hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, - (16) seperti
ada tertulis: ‘Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa’ - di hadapan
Allah yang kepadaNya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan
yang menjadikan dengan firmanNya apa yang tidak ada menjadi ada. (17) Sebab
sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan
percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah
difirmankan: ‘Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.’ (18) Imannya tidak
menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah,
karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah
tertutup. (19) Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena
ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
(20) dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang
telah Ia janjikan. (21) Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya
sebagai kebenaran. (22) Kata-kata ini, yaitu ‘hal ini diperhitungkan kepadanya,’
tidak ditulis untuk Abraham saja, (23) tetapi ditulis juga untuk kita; sebab
kepada kitapun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang
telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, (24) yaitu
Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena
pembenaran kita.”.
Ro 10:1-4
- “(1)
Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka
diselamatkan. (2) Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa
mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
(3) Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena
mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak
takluk kepada kebenaran Allah. (4) Sebab Kristus adalah kegenapan hukum
Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.”.
Catatan: Kata ‘kegenapan’ dalam ay 4
diterjemahkan ‘the end’ (= tujuan) oleh
KJV/RSV/NIV/NASB.
Saya jawab
balik:
Saya percaya
apa yang kamu katakan, tetapi yang saya pertanyakan adalah: apakah injil itu
memang harus mencakup semua kebenaran itu?
Saya lalu
bertanya: menurut kamu, kapan kamu diselamatkan? Pada waktu kamu percaya
Kristus, atau pada waktu kamu mengerti dan percaya 5 points Calvinisme? Kalau
kamu menganggap bahwa seseorang diselamatkan pada waktu mengerti dan percaya 5
points Calvinisme, maka coba pikir tentang orang-orang ini:
a) Zakheus. Ia memang selamat (Luk 19:1-10),
tetapi apakah ia percaya 5 points Calvinisme pada saat itu? Jika ya, kapan dan
dari siapa ia mempelajari hal itu? Siapa yang mengajar dia hal itu?
b) Penjahat yang bertobat di sisi Yesus. Pasti
ia selamat pada saat itu, tetapi apakah ia mengerti dan percaya 5 points
Calvinisme pada saat itu?
c) Perempuan Samaria dalam Yoh 4. Apakah ia
mengerti dan percaya 5 points Calvinisme pada saat itu?
Dari
contoh-contoh ini saya menyimpulkan bahwa adalah mungkin seseorang sudah
selamat tanpa mengerti dan percaya 5 points Calvinisme.
Dan untuk diri
saya sendiri, pada saat saya diselamatkan, saya hanya percaya bahwa Yesus mati
untuk dosa-dosa saya. Saya tidak mengerti apapun tentang 5 points Calvinisme.
Dan tentang
point ke 3, yaitu ‘Limited Atonement’
(= Penebusan Terbatas), saya baru mendengarnya di seminari! Itu terjadi setelah
Allah memanggil saya menjadi pendeta! Dan saya tidak percaya Allah memanggil
saya menjadi pendeta pada saat saya unregenerate (belum lahir baru / tidak
selamat).
Jadi saya
menganggap ‘injil’mu terlalu rumit dan terlalu mendetail. Injilku lebih
sederhana. Bisakah kamu membuktikan dari Alkitab bahwa ‘injil’mu adalah injil
yang benar dan injilku adalah injil ‘yang berbeda’ atau injil yang salah?
Di sini saya
tambahkan sesuatu yang tidak ada dalam perdebatan antara mereka dan saya. Louis
Berkhof mengatakan bahwa mustahil bagi kita untuk tahu pengetahuan minimum yang
harus ada pada seseorang untuk mempunyai ‘saving
faith’ (= iman yang menyelamatkan).
Louis Berkhof: “It is impossible to
determine with precision just how much knowledge is absolutely required in saving
faith. If saving faith is the acceptance of Christ as He is offered in the
gospel, the question naturally arises, How much of the gospel must a man know,
in order to be saved? Or, to put it in the words of Dr. Machen: ‘What, to put
it baldly, are the minimum doctrinal requirements, in order that a man may be a
Christian?’ In general it may be said that it must be sufficient to give the
believer some idea of the object of faith. All true saving faith must contain
at least a minimum of knowledge, not so much of the divine revelation in
general as of the Mediator and His gracious operations. The more real knowledge
one has of the truths of redemption, the richer and fuller one’s faith will be,
if all other things are equal. Naturally one who accepts Christ by a true
faith, will also be ready and willing to accept God’s testimony as a whole. It
is of the utmost importance, especially in our day, that the churches should
see to it that their members have a fairly good, and not merely a hazy,
understanding of the truth” (= Adalah mustahil untuk menentukan dengan persis
berapa banyak pengetahuan yang secara mutlak diperlukan dalam iman yang
menyelamatkan. Jika iman yang menyelamatkan adalah penerimaan dari
Kristus sebagaimana Ia ditawarkan dalam injil, pertanyaan secara alamiah
muncul, Berapa banyak dari injil harus seseorang tahu, supaya diselamatkan?
Atau, memberikannya dalam kata-kata Dr. Machen: ‘Apa, menyatakan itu secara
jujur / terang-terangan, yang adalah kebutuhan doktrin minimum, supaya
seseorang bisa adalah orang Kristen?’ Secara umum bisa
dikatakan bahwa itu harus cukup untuk memberikan orang percaya beberapa gagasan
/ pengertian tentang obyek dari iman. Semua iman
menyelamatkan yang sejati harus mengandung sedikitnya suatu
pengetahuan yang minimum, bukan begitu banyak tentang wahyu
ilahi secara umum tetapi tentang Pengantara dan pekerjaanNya yang bersifat
kasih karunia / murah hati. Makin banyak pengetahuan yang
sungguh-sungguh yang dipunyai seseorang tentang kebenaran dari penebusan, makin
kaya dan makin penuh iman seseorang, jika semua hal-hal lain adalah setara /
sama. Secara alamiah seseorang yang
menerima Kristus dengan iman yang sejati, juga akan siap dan mau untuk menerima
kesaksian Allah sebagai suatu keseluruhan. Ini adalah sesuatu
yang sangat penting, khususnya pada jaman kita, bahwa gereja-gereja harus
mengusahakan supaya anggota-anggota mereka mempunyai suatu pengertian yang
cukup baik tentang kebenaran, dan bukan semata-mata pengertian yang kabur) - ‘Systematic
Theology’, hal 504 (Libronix).
Memang
pengetahuan minimum itu pasti harus ada. Tidak mungkin seseorang hanya
mengatakan ‘saya percaya kepada Kristus’, dan ia diselamatkan, padahal ia tak
tahu apa-apa tentang Kristus! Tetapi seberapa pengetahuan minimum yang
harus ada, tak bisa dipastikan.
2) Mereka bukan memberikan pandangan Arminian,
tetapi kesimpulan mereka tentang pandangan Arminian.
Tidak ada
Arminian sejati yang percaya bahwa usaha mereka yang menyelamatkan mereka.
Memang kalau mereka mengatakan bahwa mereka percaya kepada Kristus karena
mereka yang mau percaya, dan kalau mereka bisa bertekun sampai akhir, karena
mereka yang mau bertekun, ini menunjukkan bahwa mereka sedikit banyak
bersandar pada kemampuan mereka. Tetapi orang Arminian yang sejati tidak
mengakui hal ini. Mereka tetap mengatakan bahwa mereka percaya bahwa mereka
diselamatkan oleh kasih karunia Allah, oleh iman saja tanpa perbuatan baik /
usaha mereka, dan sebagainya. Ini memang kelihatan kontradiksi, dan bahkan
suatu kebodohan, tetapi mereka tidak akan masuk neraka hanya karena mereka
bodoh. Seandainya mereka konsisten dengan logika, maka mereka akan mengakui
bahwa mereka diselamatkan oleh iman + perbuatan baik, dan ini justru
menyebabkan mereka sungguh-sungguh sesat. Tetapi tak ada Arminian sejati
yang percaya seperti itu.
Saya juga
memberikan beberapa kutipan dari Adam Clarke yang jelas-jelas adalah seorang
Arminian, yang mempercayai keselamatan oleh iman saja.
Saya juga
menyangkal bahwa orang Arminian lebih dekat pada agama-agama lain dari pada
pada kekristenan yang sejati. Mereka menggunakan Alkitab, dan mereka percaya
keselamatan karena iman saja (sekalipun ada ketidak-konsistenan di dalamnya).
Mereka menjawab:
a) Apakah ada perbedaan kalau Arminian
menggunakan Alkitab dan orang beragama lain tidak? Mereka mengutip 2Pet 3:15-16
- “(15)
Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat,
seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut
hikmat yang dikaruniakan kepadanya. (16) Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya,
apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam
surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang
tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi
kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan
tulisan-tulisan yang lain.”.
Para Arminian
juga salah mengerti Alkitab sama seperti orang-orang yang dibicarakan oleh
Petrus dalam 2Pet 3:16 ini.
Jawaban balik
saya:
Saya percaya
ada tingkat-tingkat kesalah-mengertian orang. Bisa salah mengerti tentang
hal-hal dasar, atau injil itu sendiri, bisa juga salah mengerti tentang hal-hal
yang tidak terlalu mendasar. Apakah orang Arminian salah mengerti tentang
hal-hal dasar atau tidak, tergantung apakah kamu percaya ‘injil yang rumit /
mendetail’ atau ‘injil yang sederhana’! Karena itu, bagi kamu, orang Arminian
salah mengerti tentang hal dasar, bagi saya, tidak demikian.
b) Lalu mereka menjelaskan lebih jauh
‘kesalahan’ dari Arminianisme sebagai berikut:
“Arminians
do believe in their own version of self-salvation by their faith alone.
They put their ‘faith’ in the stead of Christ. This is antichristian, for they
put this ‘faith’ as what makes the ultimate difference between salvation and
damnation, rather than the work of Christ. For them, the difference between
Judas and Paul is NOT the work of Christ, but the ‘faith’ of the sinner. ... As
for man’s responsibility. Man is responsible because God is sovereign and holds
man responsible. The Scriptural teaching of the responsibility of man does NOT
imply that man is free from the active control of God in any way, to any
degree. According to Scripture, man’s responsibility necessarily implies God’s
sovereignty, not man’s alleged freedom. Man is responsible precisely because he
is not free; man is responsible because God is sovereign. ... The Arminians
twist and pervert passages that speak of belief to their own destruction by
saying that this ‘belief’ is what makes the ultimate difference between heaven
and hell, and that salvation is conditioned on this ‘belief.’ The Arminians and
also many Calvinists (Charles Hodge for instance) admit and explicitly say that
salvation is conditioned on faith. Any religion that says that sinners must
meet conditions in order to be saved are automatically teaching salvation by
works (Romans 11:6).” [= Orang-orang Arminian memang percaya
dalam versi mereka sendiri tentang keselamatan oleh diri sendiri oleh iman
mereka saja. Mereka meletakkan ‘iman’ mereka di tempat dari Kristus. Ini adalah
anti kristen, karena mereka meletakkan ‘iman’ ini, dan bukannya pekerjaan
Kristus, sebagai apa yang membuat perbedaan terakhir antara keselamatan dan
penghukuman di neraka. Bagi mereka, perbedaan antara Yudas dan Paulus BUKAN
pekerjaan Kristus, tetapi ‘iman’ dari orang berdosa. ... Berkenaan dengan
tanggung jawab manusia. Manusia bertanggung jawab karena Allah berdaulat dan
menganggap manusia bertanggung jawab. Ajaran Kitab Suci tentang tanggung jawab
manusia TIDAK menunjukkan bahwa manusia itu bebas dari kontrol aktif dari Allah
dengan cara apapun, sampai pada tingkat apapun. Menurut Kitab Suci, tanggung
jawab manusia harus / pasti menunjukkan kedaulatan Allah, bukan kebebasan
manusia yang dinyatakan tanpa bukti. Manusia bertanggung jawab justru karena ia
tidak bebas; manusia bertanggung jawab karena Allah itu berdaulat. ... Orang-orang Arminian membengkokkan dan menyelewengkan
text-text yang berbicara tentang kepercayaan, pada kehancuran mereka sendiri,
dengan mengatakan bahwa ‘kepercayaan’ ini adalah apa yang membuat perbedaan
terakhir antara surga dan neraka, dan bahwa keselamatan itu disyaratkan pada
‘kepercayaan’ ini. Orang-orang Arminian, dan juga banyak Calvinist (Charles
Hodge sebagai contoh) mengakui dan secara explicit mengatakan bahwa keselamatan
disyaratkan pada iman. Agama apapun yang mengatakan bahwa orang-orang berdosa
harus memenuhi syarat untuk diselamatkan, secara otomatis mengajarkan
keselamatan oleh pekerjaan / perbuatan baik (Ro 11:6).] - dari file
‘Heterodoxy3.doc’.
“Certainly
one must believe in Christ, but not ‘in order to be saved’ - for God saves
unconditionally.” (= Pasti seseorang harus percaya kepada Kristus, tetapi
bukan ‘supaya diselamatkan’ - karena Allah menyelamatkan secara tak bersyarat) - dari file
‘Heterodoxy3.doc’.
“the
Arminian’s ‘faith’ ultimately saves them since their weak christ is unable to
without help. Their ‘faith’ is what saves them. It is what *they do* that saves
them, just like it is what the Muslim does (in jihad) that saves them.” [= ‘iman’
dari orang-orang Arminian yang akhirnya menyelamatkan mereka, karena kristus
mereka yang lemah tidak bisa menyelamatkan tanpa pertolongan mereka. ‘Iman’
mereka adalah apa yang menyelamatkan mereka. Adalah apa yang ‘mereka lakukan’
yang menyelamatkan mereka, sama seperti apa yang orang Islam lakukan (dalam
jihad) yang menyelamatkan mereka] - dari file ‘Heterodoxy3.doc’.
“They
do believe that their ‘faith’ in their false christ is the only way to heaven.
But what they do not believe is that CHRIST is the the only way to heaven” (= Mereka percaya
bahwa ‘iman’ mereka kepada kristus palsu mereka adalah satu-satunya jalan ke
surga. Tetapi apa yang mereka tidak percaya adalah bahwa Kristus adalah satu-satunya jalan ke
surga) - dari file ‘Heterodoxy3.doc’.
Saya menjawab
balik:
Apa beda Yudas
dan Paulus? Tergantung dari sudut mana kamu melihatnya. Dari sudut manusia,
memang iman yang membedakan mereka. Dari
sudut pandang Tuhan, predestinasi yang membedakan.
Tetapi iman
adalah anugerah Allah (Fil 1:29). Tanpa pekerjaanNya tak seorangpun bisa
percaya kepada Kristus (Yoh 6:44,65
1Kor 12:3), tetapi kalau Ia bekerja di dalam kita, kita pasti akan
percaya kepada Kristus. Jadi, yang menyebabkan perbedaan akhir tetap Allah,
bukan manusia.
Saya juga
mengatakan bahwa saya tidak percaya pandangan mereka bahwa Allah
menyelamatkan tanpa syarat. Allah memilih
(predestinasi) tanpa syarat (Ro 9:10-13), tetapi kita diselamatkan
dengan syarat, yaitu iman.
Fakta bahwa
kita diselamatkan dengan iman sebagai syarat, ada dalam seluruh Alkitab. Yoh
3:16,18,36 Kis 16:31 dan banyak
ayat-ayat lain menunjukkan bahwa kita harus percaya supaya bisa diselamatkan.
Kalian sendiri menggunakan Mark 16:16. Bagaimana kalian menafsirkan ayat
itu?
Yoh 3:16,18,36
- “(16)
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. ... (18) Barangsiapa percaya
kepadaNya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah
berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
... (36) Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal,
tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup,
melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.’”.
Kis 16:31 - “Jawab
mereka: ‘Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat,
engkau dan seisi rumahmu.’”.
Mark 16:16
- “Siapa
yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak
percaya akan dihukum.”.
Saya
menambahkan: dengan kepercayaanmu (bahwa iman bukan syarat untuk diselamatkan),
saya bertanya-tanya: bagaimana caramu memberitakan Injil? Apa yang kami minta
orang yang kamu injili untuk lakukan? Kamu minta orang itu untuk percaya
Kristus? Percaya Kristus untuk apa? Atau kamu minta ia percaya pada
predestinasi, Penebusan Terbatas dsb? Atau menyuruhnya percaya Kristus hanya
karena Allah menyuruh demikian?
Saya
menambahkan bahwa iman bukanlah termasuk dalam ‘perbuatan’ (works) yang kita
lakukan, karena Alkitab mengkontraskan iman dengan perbuatan / works.
Ef 2:8-9 - “(8) Sebab
karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan
hasil usahamu, tetapi
pemberian Allah, (9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada
orang yang memegahkan diri.”.
Ro 11:6 - “Tetapi jika
hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan
lagi kasih karunia.”.
Ro 3:27-28 - “(27) Jika
demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa?
Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan
berdasarkan iman! (28) Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan
karena ia melakukan hukum Taurat.”.
Ro 4:1-5 - “(1) Jadi
apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita? (2) Sebab
jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia
beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah. (3) Sebab apakah
dikatakan nas Kitab Suci? ‘Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu
kepadanya sebagai kebenaran.’ (4) Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi
sebagai haknya. (5) Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia
yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.”.
Dan banyak lagi
ayat-ayat lain.
Catatan: kasih karunia
dan iman ada dari pada satu pihak, sedangkan perbuatan baik / usaha / pekerjaan
(works) ada di pihak lain.
Jawaban balik
mereka:
Mereka mengutip
Ro 10:1-4 - “(1) Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada
Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan. (2) Sebab aku dapat memberi kesaksian
tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa
pengertian yang benar. (3) Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran
Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka
sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah. (4) Sebab Kristus
adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang
yang percaya.”.
Lalu mereka
mengatakan:
“Budi,
you and the Arminians are ignorant of the righteousness of God and are seeking
to establish your own righteousness. Specifically, you are ignorant since you
believe that ‘faith’ is the condition of salvation when in reality the
condition for salvation is the blood of Jesus Christ and a perfect
righteousness that equals God’s righteousness and answers the demands of His
law and justice.” (= Budi, kamu dan orang-orang Arminian tidak tahu tentang
kebenaran Allah dan berusaha mendirikan kebenaranmu sendiri. Khususnya, kamu tidak
tahu karena kamu percaya bahwa ‘iman’ adalah syarat keselamatan sedangkan dalam
kenyataannya syarat dari keselamatan adalah darah Yesus Kristus dan suatu
kebenaran sempurna yang sama dengan kebenaran Allah dan menjawab / memenuhi
tuntutan-tuntutan dari hukum Taurat dan keadilanNya).
Saya menjawab
kembali:
Baik saya
maupun orang Arminian tidak pernah berusaha mendirikan kebenaran kami sendiri.
Saya selalu menyadari keadaan saya yang berdosa dan bahwa saya diselamatkan
semata-mata berdasarkan kematian Kristus.
Dalam persoalan
iman sebagai syarat keselamatan saya tidak setuju sedikitpun dengan kamu. Iman
memang adalah syarat keselamatan. Tetapi Allah memberikan iman kepada
orang-orang pilihan, dan karena itu, keselamatan tetap hanya tergantung kepada
Allah saja. Bagaimana kamu menafsirkan ayat-ayat ini?
Kis 16:31 - “Jawab
mereka: ‘Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat,
engkau dan seisi rumahmu.’”.
Yoh 3:15,16,18
- “(15)
supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal.
(16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. ... (18) Barangsiapa
percaya kepadaNya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia
telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal
Allah.”.
Yoh 6:40,47 - “(40) Sebab
inilah kehendak BapaKu, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan
yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku
membangkitkannya pada akhir zaman.’ ... (47) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.”.
Dan bagaimana
dengan ayat favoritmu sendiri, Mark 16:16 - “Siapa yang percaya dan dibaptis akan
diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.”.
Bagaimana
mungkin menjelaskan ayat-ayat di atas ini sehingga mereka tidak berarti bahwa
iman adalah syarat dari keselamatan? Dan saya yakin ada lebih banyak lagi
ayat-ayat yang seperti itu.
Mereka menjawab
balik:
“Some
will say that salvation is conditioned on faith and that the Holy Spirit
enables the person to meet that condition. This is nothing more than a version
of salvation conditioned on the sinner. If salvation is conditioned in any way
to any degree on the sinner, even if God enables the person to meet the
condition, then it is not salvation conditioned on the work of Christ alone,
and it is a false gospel.” (= Sebagian / beberapa orang berkata bahwa
keselamatan disyaratkan pada iman dan bahwa Roh Kudus memampukan orang itu
untuk memenuhi syarat itu. Ini tidak lebih dari suatu versi dari keselamatan
yang disyaratkan kepada / tergantung kepada orang berdosa. Jika keselamatan
disyaratkan / tergantung dengan cara apapun dan pada tingkat apapun kepada
orang berdosa, bahkan jika Allah yang memampukan orang itu untuk memenuhi
syarat itu, maka itu bukan keselamatan yang disyaratkan / tergantung pada
pekerjaan Kristus saja, dan itu adalah suatu injil yang palsu).
Saya menjawab lagi:
Iman adalah
pemberian dari Allah (Fil 1:29), dan karena itu, mengatakan bahwa keselamatan
disyaratkan / tergantung pada iman adalah berbeda dengan mengatakan bahwa
keselamatan disyaratkan / tergantung kepada orang berdosa itu sendiri.
Disamping, dalam Ef 2:8-9 iman dikontraskan dengan perbuatan!
Jika kamu tidak
percaya bahwa iman adalah syarat dari keselamatan, saya bertanya: Kamu pasti
percaya bahwa kamu sendiri adalah orang percaya sekarang. Itu berarti bahwa
Kristus mati bagi kamu sekitar 2000 tahun yang lalu. Tetapi sebelum kamu
mendengar injil dan percaya kepada Kristus, apakah kamu sudah diselamatkan?
Adalah mustahil untuk menjawab ‘ya’, kamu harus / pasti menjawab ‘tidak’. Dengan
ini saya sudah membuktikan kepada kamu bahwa iman memang adalah syarat dari
keselamatan! Kapan Zakheus diselamatkan? Kapan penjahat di salib itu
diselamatkan? Pada waktu mereka percaya kepada Kristus, bukan? Bahkan Abraham
dibenarkan ketika ia percaya (Kej 15:6). Jadi, bagaimana kamu bisa mengatakan
bahwa iman bukan syarat dari keselamatan?
Mereka menjawab
balik:
“Salvation
results in belief (John 5:21, 24; 1 Peter 1:3; 1 John
5:1) Belief does not result in salvation. Spiritually dead sinners
cannot believe, they must be raised to spiritual life in Christ. This raising to
spiritual life is also called regeneration when God initially bestows eternal
life. And immediate and inevitable result of bestowing salvation/eternal life
upon the sinner is knowing Him who is true: ‘And we know that the Son of
God has come, and He has given
to us an understanding that we may know the true One, and we are in the true One, in His Son Jesus Christ. This is the true God and the life
everlasting’ (1 John 5:20).” [= Keselamatan menghasilkan / mengakibatkan kepercayaan
(Yoh 5:21,24; 1Pet 1:3; 1Yoh 5:1). Kepercayaan tidak menghasilkan /
mengakibatkan keselamatan. Orang-orang berdosa yang mati secara rohani tidak
bisa percaya, mereka harus diangkat pada kehidupan rohani dalam Kristus.
Pengangkatan kepada kehidupan rohani ini juga disebut regeneration / kelahiran baru pada waktu Allah pada awalnya
memberikan hidup yang kekal. Dan hasil / akibat langsung dan tak terhindarkan
dari pemberian keselamatan / hidup yang kekal kepada orang berdosa adalah
mengenal Dia yang adalah benar: ‘Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah
datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal
Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam AnakNya Yesus Kristus.
Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.’ (1Yoh 5:20)].
Yoh 5:21,24 - “(21) Sebab
sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian
juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendakiNya. ... (24) Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia
yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab
ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.”.
1Pet 1:3 - “Terpujilah
Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmatNya yang besar telah
melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati,
kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,”.
1Yoh 5:1 - “Setiap orang
yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang
yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari
padaNya.”.
Dan untuk
menjawab Kis 16:31 yang saya gunakan mereka berkata:
“WHAT
does it MEAN to believe in the Lord Jesus Christ? It means that salvation is
conditioned on what HE DID. The condition for salvation is Christ’s blood and
righteousness. This is what it means to believe in Christ. You do not believe
this. Thus, you do not believe in Christ. Repent and believe.” (= Apa
artinya percaya kepada Tuhan Yesus Kristus? Itu berarti bahwa keselamatan
disyaratkan pada apa yang Ia lakukan. Syarat untuk keselamatan adalah darah dan
kebenaran Kristus. Inilah apa yang dimaksudkan dengan percaya kepada Kristus.
Kamu tidak percaya ini. Maka kamu tidak percaya kepada Kristus. Bertobatlah dan
percayalah).
Mereka
menambahkan:
“Basically,
you think ‘believe in Christ’ necessarily implies that this ‘belief’ is a
conditon for salvation. But it does not follow. For the Bible also speaks of
the necessity of good works, but it does not follow that salvation is
conditioned on these works” (= Secara dasari, kamu berpikir ‘percaya kepada Kristus’
pasti menunjukkan bahwa ‘kepercayaan’ ini adalah suatu syarat untuk
keselamatan. Tetapi tidak harus seperti itu. Karena Alkitab juga berbicara
tentang keharusan dari perbuatan baik, tetapi tidak berarti bahwa keselamatan
disyaratkan pada perbuatan-perbuatan baik ini).
Ada tambahan
lagi:
“Just
a reminder here: Dead men cannot believe. But when God regenerates (i.e.,
freely bestows eternal life upon them) someone, what do they believe? The
gospel of course. But what doctrines make up the gospel (i.e., the good news)?
Well, you already denied that imputation of Christ’s righteousness is part of
the gospel, and you also denied that the blood that actually propitiates
(per Romans 3:25) is part of the gospel. You said previously that the shedding
of blood is included, but regarding ‘propitiation’ you said that it is not
necessarily talked about, in spite of verses like Romans 3:25 and 1 John 2:2” [= Hanya
mengingatkan: Orang mati tidak bisa percaya. Tetapi ketika Allah melahir-barukan
(yaitu secara cuma-cuma / gratis memberikan hidup yang kekal kepada mereka)
seseorang, apa yang mereka percayai? Injil, tentu saja. Tetapi doktrin-doktrin
apa yang membentuk injil (yaitu kabar baik)? Kamu sudah menyangkal bahwa
pemerhitungan dari kebenaran Kristus adalah bagian dari injil, dan kamu juga
menyangkal bahwa darah yang sungguh-sungguh meredakan / memenuhi tuntutan (Ro
3:25) adalah bagian dari injil. Kamu berkata sebelumnya bahwa pencurahan darah
termasuk, tetapi berkenaan dengan ‘peredaan / pemenuhan tuntutan’ kamu katakan
bahwa itu tidak harus termasuk, sekalipun ada ayat-ayat seperti Ro 3:25 dan
1Yoh 2:2].
Lalu, untuk
menjawab argumentasi saya tentang Zakheus, perempuan Samaria, dan penjahat yang
bertobat di salib, yang tidak mungkin mengerti tentang 5 points Calvinisme,
tetapi tetap selamat, ia berkata sebagai berikut:
“Who cares about the ‘5 points of Calvinism’? What matters is the
simple gospel: All saved persons believe the gospel (Mark 16:16;
Romans 1:16-17). The thief on the cross was a saved person (Luke 23:43). Thus,
the thief on the cross believed the gospel.” [= Siapa
peduli tentang ‘5 points Calvinisme’? Yang penting adalah injil yang sederhana:
Semua orang yang diselamatkan percaya injil (Mark 16:16; Ro 1:16-17). Pencuri di
salib adalah orang yang diselamatkan (Luk 23:43). Jadi, pencuri di salib itu
percaya injil.].
Lalu menanggapi
kata-kata saya bahwa saya tidak mungkin dipanggil Allah menjadi pendeta pada
saat saya masih unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat), ia berkata:
“As
for your so-called ‘calling’ to be a pastor. Well, at this point in time
you are a minister of Satan (see 2 Corinthians 11:13-15). Repent of your false
gospel of salvation conditioned on the sinner and believe in the true gospel of
salvation conditioned on the propitating blood and imputed righteousness of
Christ alone.” [= Tentang yang disebut ‘panggilan’mu untuk menjadi
pendeta. Pada titik ini kamu adalah seorang pelayan setan (lihat 2Kor
11:13-15). Bertobatlah dari injil palsumu yang disyaratkan / tergantung pada
orang berdosa dan percayalah kepada injil yang benar / sejati dari keselamatan
yang disyaratkan / tergantung pada darah yang meredakan / memenuhi tuntutan dan
kebenaran Kristus yang diperhitungkan (kepada kita) saja].
Lalu ia bicara
tentang regeneration (kelahiran baru) dan bertanya: “Do
you believe that faith precedes regeneration? Or do you believe that
regeneration precedes faith? Is faith a condition that the sinner must meet
before God can regenerate him?” (= Apakah kamu percaya bahwa iman mendahului regeneration?
Atau apakah kamu percaya bahwa regeneration mendahului iman? Apakah iman adalah
suatu syarat yang harus dipenuhi orang berdosa sebelum Allah bisa
melahir-barukan dia?).
Saya jawab
balik:
Hmm, dari apa
yang baru kamu katakan, saya mulai berpikir bahwa kamu adalah bidat! Mungkin
kamu memang bukan saudaraku!
Kamu bukan
hakimku, Allah / Kristus adalah Hakimku! Dan Ia tahu bahwa aku percaya kepada
Kristus dan pada apa yang Ia lakukan bagiku. Aku tidak percaya pada perbuatan
baikku sendiri, yang adalah kain kotor!
Nonsense!
Alkitab mengkontraskan ‘perbuatan baik’ dan ‘iman / kasih karunia’. Ef
2:8-9 Ro 4:1-5 Ro 11:5-6. Jadi, saya percaya bahwa iman
adalah syarat dari keselamatan tetapi perbuatan baik bukan.
Dan saya kira
kamu belum menjawab pertanyaan saya: bagaimana kamu memberitakan Injil? Apa
yang kamu katakan, dan apa yang kamu minta orang itu lakukan? Nothing?
Saya lalu
memberikan sederetan ayat lagi, yaitu:
Luk 8:12 - “Yang jatuh
di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah
Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya
mereka jangan percaya dan diselamatkan.”.
Luk 19:9 -
“Kata
Yesus kepadanya: ‘Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena
orang inipun anak Abraham.”.
Yoh 11:25-26
- “(25)
Jawab Yesus: ‘Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan
hidup walaupun ia sudah mati, (26) dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan
mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?’”.
Yoh 20:31 - “tetapi semua
yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah
Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam namaNya.”.
Kis 13:39,48
- “(39)
Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan
dari segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa. ... (48)
Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka
memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal,
menjadi percaya.”.
Kis 16:31 - “Jawab
mereka: ‘Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan
selamat, engkau dan seisi rumahmu.’”.
Ro 1:16 - “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam (tidak malu karena / tentang) Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang
yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.”.
Ro 3:22,26
- “(22)
yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua
orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan. ... (26) MaksudNya ialah untuk
menunjukkan keadilanNya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan
orang yang percaya kepada Yesus.”.
Ro 10:9-10,13-14
- “(9)
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya
dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang
mati, maka kamu akan diselamatkan. (10) Karena
dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan
mulut orang mengaku dan diselamatkan. ... (13) Sebab, barangsiapa
yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. (14) Tetapi
bagaimana mereka dapat berseru kepadaNya, jika mereka tidak percaya kepada Dia?
Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak
mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada
yang memberitakanNya?”.
1Kor 1:21
- “Oleh
karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah
berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.”.
1Kor 15:2 - “Oleh
Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah
kuberitakan kepadamu - kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.”.
Gal 3:5,8
- “(5)
Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan
berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian
karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan
Injil? ... (8) Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah
membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah
terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: ‘Olehmu segala bangsa akan
diberkati.’”.
1Tim 1:16 - “Tetapi
justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang
paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaranNya. Dengan demikian
aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepadaNya dan mendapat hidup
yang kekal.”.
1Yoh 5:11-13
- “(11)
Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada
kita dan hidup itu ada di dalam AnakNya. (12) Barangsiapa memiliki Anak, ia
memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. (13)
Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama
Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.”.
Lalu saya jawab
dia berkenaan dengan Ro 3:25 dan 1Yoh 2:2.
Ro 3:25 - “Kristus
Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian (KJV: ‘propitiation’) karena iman,
dalam darahNya. Hal ini dibuatNya untuk menunjukkan keadilanNya, karena Ia
telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaranNya.”.
1Yoh 2:2 - “Dan Ia
adalah pendamaian (KJV: ‘propitiation’) untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja,
tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.”.
Dimana / dari
bagian mana dari ayat-ayat itu kamu katakan bahwa peredaan / pemenuhan tuntutan
(propitiation) termasuk dalam injil?
Kata ‘injil’ bahkan tidak ada dalam ayat-ayat itu! Sekali lagi saya tekankan,
saya tak meragukan kebenaran kata-katamu dalam hal ini, tetapi saya tidak
percaya, bahwa itu adalah bagian dari injil, yang harus dimengerti dan
dipercayai untuk bisa selamat.
Tentang
kata-katanya ‘siapa peduli tentang 5 points Calvinisme’? saya menjawab:
sekarang kamu kelihatan seperti aku! Jika seseorang tidak mengerti tentang 5
points Calvinisme, bagaimana mungkin ia percaya injilmu yang rumit itu? Dan
bagaimana kamu bisa menyebut injilmu yang rumit itu sebagai ‘injil yang
sederhana’? Dan bukankah ‘Limited
Atonement’ (= Penebusan Terbatas) termasuk dalam injil rumitmu itu? Lalu
bagaimana kamu bisa mengatakan ‘siapa peduli tentang 5 points Calvinisme’?
Dan tentang
pencuri di salib saya berkata bahwa saya setuju bahwa ia hanya percaya injil
yang sederhana. Tak ada kemungkinan ia mengerti dan percaya tentang
predestinasi dan ‘Limited Atonement’
(= Penebusan Terbatas). Ia hanya tahu dan percaya injil yang sederhana, dan ia
diselamatkan.
Ia menjawab:
pencuri itu percaya injil; tetapi orang-orang Arminian tidak percaya injil yang
sejati / benar yang dipercayai oleh pencuri itu.
Saya jawab
balik: saya percaya bahwa pencuri itu percaya persis seperti orang Arminian
percaya pada saat mereka diselamatkan. Hanya saja orang-orang Arminian itu
hidup lebih lama sehingga mereka bertumbuh dalam pengertian mereka tentang
Firman Tuhan. Sayangnya, mereka bertumbuh ke arah yang salah.
Tentang
penyebutannya terhadap saya sebagai ‘pelayan setan’, saya menjawab: Saya tahu
kamu akan mengatakan itu, dan saya tidak peduli. Saya tahu siapa yang saya
percayai, dan saya tahu siapa yang memanggil saya, dan siapa yang saya layani
sekarang. Tetapi ingat ini: jika saya sungguh-sungguh adalah pelayan Allah,
maka kamu menyebut Allah sebagai ‘setan’!
Saya tak
membutuhkan pertobatan tentang hal ini. Orang-orang Arminian itu
membutuhkannya. Mereka perlu menjadi Calvinist, bukan supaya diselamatkan,
tetapi supaya mempunyai pengertian yang benar tentang Firman Allah. Dan kamu
dan kelompokmu juga perlu bertobat dari pandangan extrimmu dan menjadi TC
(Calvinist yang Toleran).
Saya
menambahkan: saya telah berdebat dengan banyak jenis bidat. Dan pada saat saya
mempelajari suatu bidat maka seringkali saya menelusuri jejak mereka dalam
sejarah. Dari mana mereka muncul dan kapan mereka muncul? Ini penting. Misalnya
Toronto Blessing mulai pada abad 20, dan doktrin tentang Maria yang tidak
berdosa muncul pada abad ke 19. Dan saya berargumentasi: mungkinkah bahwa
selama 18 atau 19 abad seluruh dunia tidak tahu tentang ‘kebenaran’ ini? Aku
berpikir sama tentang theologiamu. Dari mana itu muncul, dan kapan itu muncul?
Aku tidak pernah membaca buku manapun yang mengatakan bahwa ada theologia
seperti theologiamu! Jika itu betul-betul adalah ajaran dari Alkitab,
mungkinkah selama 20 abad seluruh dunia tidak mengetahui tentang ‘kebenaran’
ini? Jadi, kamu dan kelompokmu telah dipilih oleh Allah untuk menjadi
rasul-rasulNya untuk menyatakan ‘kebenaran
yang baru’ ini? Mungkinkah itu?
Sekarang
tentang pertanyaannya berkenaan dengan regeneration / kelahiran baru. Saya
memang merasa bahwa ia punya pandangan yang berbeda dengan saya / Calvinist
tentang hal ini. Saya jawab: saya percaya tentang regeneration seperti yang
dipercaya oleh orang-orang Calvinist / Reformed. Regeneration harus mendahului
iman. Tanpa regeneration seseorang tidak bisa mengerti dan menerima hal-hal
dari Roh. Semua itu adalah kebodohan bagi mereka.
1Kor 2:14 - “Tetapi
manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu
baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu
hanya dapat dinilai secara rohani.”.
Iman bukan
syarat dari regeneration. Tetapi saya percaya bahwa kita diselamatkan, bukan
pada saat kita dilahir-barukan, tetapi pada saat kita beriman / percaya kepada
Kristus.
3) Penafsiran mereka tentang 2Yoh 9-11.
2Yoh 9-11
- “(9)
Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang
melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di
dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak. (10) Jikalau seorang datang
kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di
dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya. (11) Sebab
barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam
perbuatannya yang jahat.”.
Beberapa
penafsiran mereka tentang text ini:
a) ‘memberi salam’.
Mereka
mengatakan bahwa ini tidak berarti sekedar mengatakan ‘halo’ kepada orang itu.
Kata Yunani yang diterjemahkan ‘salam’ biasanya diterjemahkan ‘bersukacita’
(Yoh 4:36 Ro 16:19 Fil 2:17-18
Fil 4:4). Di tempat lain, kata ini diterjemahkan ‘salam’ sebagai bagian
dari suatu salam pembukaan (Kis 15:23
Yak 1:1).
Lalu mereka
menafsirkan bahwa ‘memberi salam’ berarti ‘mengucapkan damai’ kepada orang itu,
menyebut orang itu sebagai ‘saudara dalam Kristus’.
b) ‘mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat’.
Mereka berkata
bahwa kata Yunani yang diterjemahkan ‘mendapat bagian’ adalah KOINONEI. Mereka mengatakan
akar katanya adalah KOINOS yang berarti ‘common’
(= umum). KOINONIA berarti ‘pengambilan bagian’ atau ‘persekutuan’ (1Kor
1:9 Ibr 2:14 1Pet 4:13
Tit 1:4 1Kor 10:16 Fil 1:5
2Kor 6:14 dsb).
Lalu mereka
berkata bahwa orang yang mengucapkan damai kepada orang yang mempercayai injil
yang palsu adalah pengambil bagian dalam perbuatan mereka yang jahat - dalam
injil palsu itu - dan mereka mendapat bagian dalam kejahatan dari orang yang
tidak mempunyai Allah.
Jadi, para
Calvinist yang mengucapkan damai / menyebut saudara kepada / tentang orang
Arminian yang percaya dan mengajarkan injil palsu itu, adalah partner dan
pengambil bagian dalam injil palsu mereka. Mereka menjadi pengambil bagian
dalam kristus palsu. Mereka terhilang!
Jawaban saya:
1. Yohanes menyebutkan jenis bidat yang
bagaimana yang ia maksudkan dalam ay 7.
2Yoh 7 - “Sebab banyak
penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak
mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah
si penyesat dan antikristus.”.
Untuk
orang-orang seperti itu, kamu memang benar. Saya tak akan pernah mengucapkan
damai kepada orang sesat seperti itu atau menyebut mereka sebagai ‘saudara’
saya. Tetapi menerapkan text ini kepada orang Arminian, kamu harus membuktikan
dulu tanpa keraguan, bahwa Arminianisme adalah suatu bidat, dan saya
beranggapan kamu belum bisa membuktikan hal ini.
2. Pada waktu orang Kristen menerima bidat /
mengucapkan salam kepadanya, ia ‘mendapat
bagian dalam perbuatannya yang jahat’. Mengapa ini harus diartikan bahwa
orang Kristen itu unregenerate (belum
lahir baru / tidak selamat)? Ini bisa diartikan bahwa orang Kristen itu
mengambil bagian dalam dosa bidat itu, dan itu hanya berarti bahwa ia juga
berdosa. Itu tidak berarti bahwa orang Kristen itu adalah seorang yang unregenerate (belum lahir baru / tidak
selamat).
Mereka
jawab balik:
Bagaimana kalau
seorang Kristen, yang tahu apa yang dipercaya oleh seorang Saksi Yehuwa,
mengatakan bahwa mereka adalah saudara rohani mereka?
Saya
jawab:
Atau ia adalah
orang Kristen yang sangat tolol, atau ia adalah orang Kristus yang belum lahir
baru / tidak selamat, atau ia adalah orang Kristen yang sangat kompromistis.
Saya juga
mengatakan bahwa adalah mustahil bagi seorang bayi dalam Kristus untuk mengerti
tentang bidat.
Mereka menjawab
balik:
Orang Kristen
bayi bisa mengerti tentang bidat. Dan mereka menggunakan Yoh 10:4-5 - “(4) Jika
semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan
domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. (5) Tetapi
seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena
suara orang-orang asing tidak mereka kenal.’”.
Saya jawab
balik:
Ini tak bisa
dimutlakkan. Kadang-kadang seorang bayi dalam Kristus bisa mengerti tentang bidat.
Jika seseorang mengatakan bahwa tidak ada Allah, tentu ia bisa mengerti bahwa
itu salah / sesat. Tetapi sebagian bidat jauh lebih halus / tidak kentara, dan
adalah mustahil bagi seorang bayi dalam Kristus untuk bisa mengetahui kesesatan
seperti itu.
Yesus
mengatakan bahwa nabi-nabi palsu datang dengan menyamar seperti domba (Mat
7:15), dan Ia menyuruh kita berhati-hati terhadap mereka. Untuk apa kita harus
berhati-hati, kalau adalah mustahil bagi orang Kristen untuk ditipu? Aku tidak
percaya orang kristen yang sejati bisa kehilangan keselamatan. Tetapi ia tetap
bisa ditipu oleh bidat, tetapi tidak ditipu sebegitu jauh sehingga ia
kehilangan keselamatan. Itu sebabnya setiap orang kristen yang sejati harus
belajar Kitab Suci, supaya mengerti lebih banyak dan tidak tertipu. Saya
memberikan Ef 4:11-14 sebagai dasar.
Ef 4:11-14 - “(11) Dan
Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (12)
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus, (13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman
dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan
tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, (14) sehingga
kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin
pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang
menyesatkan,”.
Text ini secara
explicit menyatakan bahwa orang Kristen bisa diombang-ambingkan oleh setiap
angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang
menyesatkan!
Dan tentang Yoh
10:4-5 jangan lupa bahwa itu adalah suatu perumpamaan / alegory, dan aku
percaya bahwa kita tidak bisa / boleh menafsirkan setiap detail dari sebuah
perumpamaan / alegory dengan cara seperti itu. Sebagai contoh, apakah kamu
percaya Allah bisa tidur sehingga Ia tidak tahu pada saat setan menyebarkan
benih lalang di ladangnya? Bdk. Mat 13:25.
4) Alkitab menunjukkan adanya sangat banyak
orang-orang percaya yang sungguh-sungguh, tetapi iman / pengetahuannya tentang
injil tidak sempurna.
Saya memberikan
di bawah ini beberapa contoh:
a) Yohanes Pembaptis.
Pada waktu ada
dalam penjara Yohanes Pembaptis mengirim murid-muridnya kepada Yesus, yang
menunjukkan keragu-raguannya tentang ke-Mesias-an Yesus! Tetapi ia tetap
adalah orang percaya yang sungguh-sungguh!
Mat 11:2-3 - “(2) Di dalam
penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, (3) lalu menyuruh
murid-muridnya bertanya kepadaNya: ‘Engkaukah yang akan datang itu atau
haruskah kami menantikan orang lain?’”.
Dengan iman /
pengertian seperti itu, apakah kita harus menganggap Yohanes Pembaptis sebagai
seorang yang unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat)?
Mereka menjawab:
Mat 11:2-10 - “(2) Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan
Kristus, (3) lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepadaNya: ‘Engkaukah yang
akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?’ (4) Yesus menjawab
mereka: ‘Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu
lihat: (5) orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi
tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin
diberitakan kabar baik. (6) Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa
dan menolak Aku.’ (7) Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus
berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: ‘Untuk apakah kamu pergi ke
padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin
kian ke mari? (8) Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang
berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. (9)
Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu,
bahkan lebih dari pada nabi. (10) Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah,
Aku menyuruh utusanKu mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalanMu di
hadapanMu.”.
Mereka
menyoroti kata-kata dalam Mat 11:7 yang saya garis-bawahi, dan mengatakan bahwa
kata-kata itu menunjukkan bahwa Yesus tidak menganggap Yohanes Pembaptis
seperti buluh yang digoyangkan angin kian kemari (yang menunjukkan orang yang
imannya tak stabil). Yesus mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis adalah seorang
nabi (Mat 11:9).
Jadi, Yohanes
Pembaptis menyuruh murid-muridnya datang kepada Yesus untuk menanyakan hal itu
(Mat 11:3), bukan demi kepentingannya sendiri, tetapi demi murid-muridnya.
Jadi, yang ragu-ragu adalah murid-murid Yohanes Pembaptis, bukan Yohanes
Pembaptis sendiri.
Saya jawab
balik:
Mat 11:4 - “Yesus
menjawab mereka: ‘Pergilah dan katakanlah kepada
Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:”.
Kalau memang
Yohanes Pembaptis sendiri tak meragukan, dan ia menyuruh murid-muridnya datang
kepada Yesus demi mereka, dan bukan demi dirinya sendiri, mengapa Yesus
memberikan jawaban itu kepada murid-murid Yohanes Pembaptis dan menyuruh mereka
mengatakan ‘kepada Yohanes’? Jelas bahwa yang ragu-ragu adalah Yohanes Pembaptis
sendiri.
Dan saya
mengutip kata-kata Matthew Henry yang menunjuk pada Mat 11:6 - “Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa
dan menolak Aku”.
KJV: ‘And
blessed is he, whosoever shall not be
offended in me’ (= Dan
diberkatilah ia, siapapun yang tidak terlukai perasaannya / tersandung oleh
Aku).
Yohanes
Pembaptis pada saat itu ada di penjara, tetapi Yesus membiarkannya, tidak
mengunjunginya dan sebagainya. Dan ini merupakan alasan untuk bisa terluka
perasaannya / tersandung karena Kristus. Itu yang menyebabkan ia menjadi
ragu-ragu / tergoncang imannya. Jadi Kristus lalu mengucapkan kata-kata itu.
Matthew Henry: “Where there is true faith, yet there may
be a mixture of unbelief. The best are not always alike strong.
... troubles for Christ, especially when they continue long unrelieved, are
such trials of faith as sometimes prove too hard to be borne up against. ... the
remaining unbelief of good men may sometimes, in an hour of temptation, strike
at the root, and call in question the most fundamental truths which were
thought to be well settled.” (= Dimana
ada iman yang benar / sejati, bisa ada suatu campuran ketidakpercayaan. Orang yang
terbaik tak selalu kuat. ... kesukaran-kesukaran untuk Kristus, khususnya pada
waktu mereka terus menerus tidak dihilangkan sampai lama, adalah ujian-ujian
iman yang kadang-kadang terbukti terlalu berat untuk dipikul. ... sisa
dari ketidak-percayaan dari orang-orang yang baik kadang-kadang bisa memukul
pada akar, dan mempertanyakan kebenaran-kebenaran yang paling dasari yang
tadinya dikira sudah beres / teguh).
Saya tambahkan
lagi: kamu katakan Yohanes Pembaptis adalah nabi. Sekalipun ia nabi, apakah ia
tak bisa ragu-ragu? Abraham juga nabi, bukan? Ia dibenarkan dalam
Kej 15:6, karena imannya, tetapi dalam Kej 16 ia mengambil Hagar menjadi
istri / gundiknya. Mengapa? Karena ia meragukan bahwa Sara bisa memberikan
seorang anak laki-laki kepadanya, bukan? Dan pada waktu ia meragukan bahwa Sara
bisa memberinya anak laki-laki, ia meragukan janji Allah berkenaan dengan
Mesias! Bdk. Kej 12:1-3. Apakah ia adalah seorang unregenerate (belum lahir
baru / tidak selamat) pada saat itu?
Lalu bagaimana
dengan Ayub? Allah sendiri mengatakan bahwa ia adalah orang yang benar (Ayub
1:8), tetapi pada saat ia dicobai / diuji, iapun meragukan kasih dan keadilan
Allah. Apakah ia adalah seorang unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat)
pada saat itu?
Mereka menjawab:
Abraham
dijanjikan seorang anak laki-laki, tetapi tidak dikatakan bahwa anak itu harus
lahir dari Sara. Nama Sara sebagai orang yang melahirkan anak bagi Abraham baru
secara spesifik dikatakan dalam Kej 17. Jadi, Abraham mengambil Hagar sebagai
istri / gundik dalam Kej 16 tak menunjukkan keraguannya terhadap janji Tuhan.
Saya jawab
balik:
Ini adalah
penafsiran yang paling konyol yang pernah saya dengar. Dari siapa kamu dapat
penafsiran seperti itu? Jadi kamu anggap Abraham tak salah mengambil Hagar
sebagai istri / gundik? Apakah Abraham menganggap Allah menyetujui polygamy?
Dan jika
Abraham tidak meragukan janji Allah, lalu mengapa Allah berkata ‘jangan takut’ dalam Kej
15:1? Dan apa arti kata-kata Allah dalam Kej 15:2-3?
Kej 15:1-6 - “(1) Kemudian
datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: ‘Janganlah
takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.’ (2) Abram
menjawab: ‘Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku
akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku
ialah Eliezer, orang Damsyik itu.’ (3) Lagi kata Abram: ‘Engkau tidak
memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli
warisku.’ (4) Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian:
‘Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah
yang akan menjadi ahli warismu.’ (5) Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta
berfirman: ‘Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat
menghitungnya.’ Maka firmanNya kepadanya: ‘Demikianlah banyaknya nanti
keturunanmu.’ (6) Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN
memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”.
Dan bagaimana
kamu menafsirkan Kej 17:17?
Kej 17:17 - “Lalu
tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: ‘Mungkinkah
bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah
Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?’”.
Tentang Ayub
mereka menjawab bahwa sepanjang pengetahuannya Ayub tidak meragukan kasih dan keadilan
Allah.
Saya jawab:
Bagaimana
dengan ayat-ayat ini:
Ayub 7:20
- “Kalau
aku berbuat dosa, apakah yang telah kulakukan terhadap Engkau, ya Penjaga
manusia? Mengapa Engkau menjadikan aku sasaranMu, sehingga aku menjadi beban
bagi diriku?”.
Ayub 9:20-35 - “(20)
Sekalipun aku benar, mulutku sendiri akan menyatakan aku tidak benar; sekalipun
aku tidak bersalah, Ia akan menyatakan aku bersalah. (21) Aku tidak bersalah!
Aku tidak pedulikan diriku, aku tidak hiraukan hidupku! (22) Semuanya itu sama
saja, itulah sebabnya aku berkata: yang tidak bersalah dan yang bersalah
kedua-duanya dibinasakanNya. (23) Bila cemetiNya membunuh dengan tiba-tiba, Ia
mengolok-olok keputusasaan orang yang tidak bersalah. (24) Bumi telah
diserahkan ke dalam tangan orang fasik, dan mata para hakimnya telah
ditutupNya; kalau bukan oleh Dia, oleh siapa lagi? (25) Hari-hariku berlalu
lebih cepat dari pada seorang pelari, lenyap tanpa melihat bahagia, (26)
meluncur lewat laksana perahu dari pandan, seperti rajawali yang menyambar mangsanya.
(27) Bila aku berpikir: Aku hendak melupakan keluh kesahku, mengubah air
mukaku, dan bergembira, (28) maka takutlah aku kepada segala kesusahanku; aku
tahu, bahwa Engkau tidak akan menganggap aku tidak bersalah. (29) Aku
dinyatakan bersalah, apa gunanya aku menyusahkan diri dengan sia-sia? (30)
Walaupun aku membasuh diriku dengan salju dan mencuci tanganku dengan sabun,
(31) namun Engkau akan membenamkan aku dalam lumpur, sehingga pakaianku merasa
jijik terhadap aku. (32) Karena Dia bukan manusia seperti aku, sehingga aku
dapat menjawabNya: Mari bersama-sama menghadap pengadilan. (33) Tidak ada wasit
di antara kami, yang dapat memegang kami berdua! (34) Biarlah Ia menyingkirkan
pentungNya dari padaku, jangan aku ditimpa kegentaran terhadap Dia, (35) maka
aku akan berbicara tanpa rasa takut terhadap Dia, karena aku tidak menyadari
kesalahanku.’”.
Ayub 10:2,3,6,7
- “(2)
Aku akan berkata kepada Allah: Jangan mempersalahkan aku; beritahukanlah aku,
mengapa Engkau beperkara dengan aku. (3) Apakah untungnya bagiMu mengadakan
penindasan, membuang hasil jerih payah tanganMu, sedangkan Engkau mendukung
rancangan orang fasik? ... (6) sehingga Engkau mencari-cari kesalahanku, dan
mengusut dosaku, (7) padahal Engkau tahu, bahwa aku tidak bersalah, dan bahwa
tiada seorangpun dapat memberi kelepasan dari tanganMu?”.
Ayub 13:3 - “Tetapi aku,
aku hendak berbicara dengan Yang Mahakuasa, aku ingin membela perkaraku di
hadapan Allah.”.
Ayub 16:7-17 - “(7) Tetapi
sekarang, Ia telah membuat aku lelah dan mencerai-beraikan segenap rumah
tanggaku, (8) sudah menangkap aku; inilah yang menjadi saksi; kekurusanku telah
bangkit menuduh aku. (9) MurkaNya menerkam dan memusuhi aku, Ia menggertakkan
giginya terhadap aku; lawanku memandang aku dengan mata yang berapi-api. (10)
Mereka mengangakan mulutnya melawan aku, menampar pipiku dengan cercaan, dan
bersama-sama mengerumuni aku. (11) Allah menyerahkan aku kepada orang lalim,
dan menjatuhkan aku ke dalam tangan orang fasik. (12) Aku hidup dengan
tenteram, tetapi Ia menggelisahkan aku, aku ditangkapNya pada tengkukku, lalu
dibantingNya, dan aku ditegakkanNya menjadi sasaranNya. (13) Aku dihujani anak
panah, ginjalku ditembusNya dengan tak kenal belas kasihan, empeduku
ditumpahkanNya ke tanah. (14) Ia merobek-robek aku, menyerang aku laksana
seorang pejuang. (15) Kain kabung telah kujahit pada kulitku, dan tandukku
kumasukkan ke dalam debu; (16) mukaku merah karena menangis, dan bulu mataku
ditudungi kelam pekat, (17) sungguhpun tidak ada kelaliman pada tanganku, dan
doaku bersih.”.
Ayub 19:6
- “insafilah,
bahwa Allah telah berlaku tidak adil terhadap aku, dan
menebarkan jalaNya atasku.”.
Ayub 23:4
- “Maka
akan kupaparkan perkaraku di hadapanNya, dan kupenuhi mulutku dengan kata-kata
pembelaan.”.
Dan jika Ayub
tidak meragukan kasih dan keadilan Allah mengapa Allah memarahi / mencela dia
dalam Ayub 38-41? Dan mengapa Ayub mengatakan kata-kata dalam Ayub 42,
khususnya ayat 6?
Ayub 42:6 - “Oleh sebab
itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.’”.
b) Petrus.
Petrus baru
mengakui Yesus sebagai Mesias, Anak Allah dsb, dan Yesus memuji dia.
Mat 16:15-17
- “(15)
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: ‘Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?’ (16)
Maka jawab Simon Petrus: ‘Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!’ (17) Kata
Yesus kepadanya: ‘Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang
menyatakan itu kepadamu, melainkan BapaKu yang di sorga.”.
Tetapi sebentar
lagi, Petrus menghalangi Yesus yang mau pergi ke Yerusalem untuk menderita dan
mati di sana, sehingga ia dihardik oleh Yesus.
Mat 16:21-23 - “(21) Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada
murid-muridNya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem
dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
(22) Tetapi Petrus
menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: ‘Tuhan, kiranya Allah
menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.’ (23)
Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: ‘Enyahlah Iblis. Engkau suatu
batu sandungan bagiKu, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah,
melainkan apa yang dipikirkan manusia.’”.
Jelas bahwa
Petrus sudah beriman dengan sungguh-sungguh, tetapi tetap mempunyai pengertian
yang sangat tidak sempurna tentang Yesus / sang Mesias, bahwa sang Mesias harus
menderita dan mati (bdk. Yes 53 Maz 22),
sekalipun Yesus baru memberitahunya tentang hal itu (Mat 16:21). Dengan iman
dan pengetahuan yang tidak sempurna seperti itu, apakah ia juga harus dianggap
sebagai unregenerate (belum lahir
baru / tidak selamat)?
Mereka menjawab:
Kata-kata
Petrus menunjukkan bahwa ia tidak mengerti tentang kebenaran Allah yang
dinyatakan di salib, dan ini membuktikan bahwa pada saat itu ia memang adalah
seorang unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat). Kata-kata Yesus yang
mengatakan ia berbahagia / diberkati (Mat 16:17) tidak menunjukkan bahwa ia
sudah selamat.
Saya jawab
balik:
Petrus hidup
pada jaman yang berbeda dengan kita. Pada saat itu Kristus belum mati di salib
untuk dosa-dosa kita. Apakah kamu berpendapat bahwa orang-orang kudus jaman
Perjanjian Lama juga harus percaya tentang kematian dan kebangkitan Kristus?
Saya tak bisa
mengerti bagaimana kamu anggap Petrus pada saat itu belum selamat. Ia baru
memberikan pengakuan iman (Mat 16:16), dan Yesus mengatakan bahwa Bapa
yang menyatakan hal itu kepadanya (Mat 16:17), dan karena itu Ia berkata bahwa
Petrus diberkati. Saya yakin Ia bicara tentang berkat rohani, dan mustahil ia
diberkati secara rohani pada saat ia unregenerate (belum lahir baru / tidak
selamat).
Kalau ia
diberkati, maka itu pasti menunjukkan bahwa kutuk yang ada padanya sudah
dicabut. Apakah kutuk itu dicabut sebelum Petrus percaya?
Bdk. Gal
3:10-13 - “(10) Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat,
berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang tidak setia
melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat.’ (11) Dan
bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum
Taurat adalah jelas, karena: ‘Orang yang benar akan hidup oleh iman.’ (12)
Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya,
akan hidup karenanya. (13) Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat
dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang
yang digantung pada kayu salib!’”.
Dalam
perumpamaan tentang domba dan kambing dalam Mat 25, domba-domba diberkati (ay
34), tetapi kambing-kambing dikutuk (ay 41).
Mat 25:34,41 - “(34) Dan
Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya: Mari, hai kamu
yang diberkati oleh BapaKu, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu
sejak dunia dijadikan. ... (41) Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di
sebelah kiriNya: Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang terkutuk,
enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan
malaikat-malaikatnya.”.
Dan dalam Mat 16:18
Kristus berkata bahwa Ia akan mendirikan gerejaNya di atas Batu karang ini.
Apakah batu karang itu adalah Petrusnya atau pengakuan imannya, adalah
mustahil bahwa Kristus akan membangun gerejaNya di atas seorang yang belum
percaya atau di atas pengakuan seorang yang belum percaya.
Dan dalam Mat 16:19
Kristus memberikan kunci kerajaan surga kepada Petrus. Apakah Ia memberikan kunci
itu kepada seorang yang belum percaya?
Mat 16:18-19 - “(18) Dan
Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di
atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan
menguasainya. (19) Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang
kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia
ini akan terlepas di sorga.’”.
Text-text di
bawah ini menunjukkan bahwa semua murid Yesus, kecuali Yudas Iskariot, sudah
percaya:
1. Yoh 1:49-50 - “(49) Kata Natanael kepadaNya: ‘Rabi, Engkau
Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!’ (50) Yesus menjawab, kataNya: ‘Karena
Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka
engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada
itu.’”.
2. Yoh 2:11 - “Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di
Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tandaNya dan dengan itu Ia telah
menyatakan kemuliaanNya, dan murid-muridNya percaya kepadaNya.”.
3. Yoh 6:64,67-71 - “(64) Tetapi di
antaramu ada yang tidak percaya.’ Sebab Yesus tahu dari semula, siapa
yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. ... (67) Maka kata
Yesus kepada kedua belas muridNya: ‘Apakah kamu tidak mau pergi juga?’ (68) Jawab
Simon Petrus kepadaNya: ‘Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? PerkataanMu
adalah perkataan hidup yang kekal; (69) dan kami telah percaya dan tahu, bahwa
Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.’ (70) Jawab Yesus kepada mereka:
‘Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang
di antaramu adalah Iblis.’ (71) Yang dimaksudkanNya ialah Yudas, anak Simon
Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua
belas murid itu.”.
4. Yoh 10:16,26-29 - “(16) Ada lagi padaKu domba-domba lain,
yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka
akan mendengarkan suaraKu dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu
gembala. ... (26) tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk
domba-dombaKu. (27) Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka
dan mereka mengikut Aku, (28) dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka
dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak
akan merebut mereka dari tanganKu. (29) BapaKu, yang memberikan mereka
kepadaKu, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut
mereka dari tangan Bapa.”.
Dalam ay 16
Kristus mengkontraskan orang-orang pilihan yang belum percaya pada saat itu,
dengan murid-muridNya (orang-orang
pilihan yang sudah percaya). Dan dalam ay 26-27 Kristus mengkontraskan
orang-orang Yahudi yang tidak percaya dengan murid-muridNya. Dan dalam ay 29
Kristus mengatakan bahwa Bapa ‘memberikan’ (Inggris: ‘gave’ - past tense) mereka kepadaNya.
5. Yoh 13:9-11 - “(9) Kata
Simon Petrus kepadaNya: ‘Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan
dan kepalaku!’ (10) Kata Yesus kepadanya: ‘Barangsiapa telah mandi, ia tidak
usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia
sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.’ (11) Sebab
Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: ‘Tidak semua
kamu bersih.’”.
6. Yoh 14:17,19,22 - “(17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia
tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu
mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. ... (19)
Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat
Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup. ... (22) Yudas, yang bukan
Iskariot, berkata kepadaNya: ‘Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak
menyatakan diriMu kepada kami, dan bukan kepada dunia?’”.
7. Yoh 15:3 - “Kamu memang sudah bersih karena
firman yang telah Kukatakan kepadamu.”.
8. Yoh 15:14-15,18-19 - “(14) Kamu
adalah sahabatKu, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. (15)
Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat
oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan
kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari BapaKu. ... (18) ‘Jikalau
dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari
pada kamu. (19) Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu
sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah
memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.”.
9. Yoh 16:20,27,30 - “(20) Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan
berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. ... (27) sebab Bapa
sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku
datang dari Allah. ... (30) Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui
segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepadaMu. Karena itu kami
percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.’”.
10.Yoh 17:2-3,6-12,14-16
- “(2)
Sama seperti Engkau telah memberikan kepadaNya kuasa atas segala yang hidup,
demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah
Engkau berikan kepadaNya. (3) Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka
mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang
telah Engkau utus. ... (6) Aku telah menyatakan namaMu kepada semua
orang, yang Engkau berikan kepadaKu dari dunia. Mereka itu milikMu
dan Engkau telah memberikan mereka kepadaKu dan mereka telah
menuruti firmanMu. (7) Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepadaKu itu berasal
dari padaMu. (8) Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepadaKu telah
Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku
datang dari padaMu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. (9) Aku
berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang
telah Engkau berikan kepadaKu, sebab mereka adalah milikMu (10) dan
segala milikKu adalah milikMu dan milikMu adalah milikKu, dan Aku telah
dipermuliakan di dalam mereka. (11) Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di
dalam dunia, dan Aku datang kepadaMu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam
namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu
sama seperti Kita. (12) Selama Aku bersama mereka, Aku
memelihara mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan
kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa
selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang
tertulis dalam Kitab Suci. ... (14) Aku telah memberikan firmanMu kepada
mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti
Aku bukan dari dunia. (15) Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia,
tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. (16) Mereka bukan dari dunia, sama
seperti Aku bukan dari dunia.”.
11.Mat
12:49-50 - “(49) Lalu kataNya, sambil menunjuk ke arah murid-muridNya: ‘Ini ibuKu
dan saudara-saudaraKu! (50) Sebab siapapun yang melakukan kehendak BapaKu di sorga, dialah
saudaraKu laki-laki, dialah saudaraKu perempuan, dialah ibuKu.’”.
12.Jika
murid-murid itu adalah orang-orang yang tidak percaya, bagaimana mungkin
Kristus mengajak mereka ikut Perjamuan Kudus? Tidakkah itu bertentangan dengan
1Kor 11:27-31?
1Kor 11:27-31
- “(27)
Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti
atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. (28) Karena
itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru
sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. (29) Karena
barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.
(30) Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit
yang meninggal. (31) Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak
menimpa kita.”.
Saya punya satu pertanyaan lagi: kalau kamu katakan
bahwa rasul-rasul itu belum percaya pada saat itu, lalu kapan mereka
betul-betul percaya kepada Yesus dan diselamatkan? Bisakah kamu menunjukkan
ayatnya?
Dari semua
argumentasi ini saya menganggap bahwa semua murid-murid, kecuali Yudas
Iskariot, sudah percaya pada saat itu.
Saya
menambahkan: kalau Yesus berbicara kepada orang yang hampir selamat, ia
berbicara dengan cara yang berbeda.
Mark 12:34 - “Yesus
melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: ‘Engkau
tidak jauh dari Kerajaan Allah!’ Dan seorangpun tidak berani lagi
menanyakan sesuatu kepada Yesus.”.
Saya juga
mengatakan: saya tak akan pernah menganggap seseorang sebagai Kristen / orang
percaya, kalau ia tidak percaya kematian dan kebangkitan Kristus, pada jaman
Perjanjian Baru. Tetapi kalau itu terjadi pada jaman Perjanjian Lama, atau
pada masa transisi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, itu lain lagi.
Mereka menjawab:
1. Tentang orang-orang kudus Perjanjian Lama
(seperti Abraham):
Yoh 8:56 -
“Abraham
bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hariKu dan ia telah melihatnya dan ia
bersukacita.’”.
Saya jawab
balik:
Apa arti ayat
ini untuk kamu? Apakah ayat ini berarti bahwa Abraham percaya kepada Kristus
seperti yang kamu percayai? Itu mustahil! Ia bahkan tidak tahu semua
fakta-fakta tentang Kristus. Lalu bagaimana ia bisa mempercayainya? Saya memang
percaya bahwa Kristus tercakup dalam iman Abraham, tetapi ia tidak bisa percaya
tentang kematian dan kebangkitan Kristus persis seperti kita percaya karena ia
tidak tahu tentang hal-hal itu. Bersikaplah realistik dalam menafsir!
Mereka menjawab:
“Hmmm. Abraham is an Old Testament saint; did he believe in Christ?
According to Budi, he never heard of Him. But if Abraham never heard, never
believed in Christ, then what is he seeing that he should rejoice so? Budi, what
dispensationalist teacher are you reading that you could be so ignorant of what
the Old Testament saints believed? I mean, even the New Testament is very clear
about what the Old Testament believers like Abraham believed. The Old Testament
saints believed the same gospel as the New Testament saints.” (= Hmmm.
Abraham adalah seorang kudus Perjanjian Lama; apakah ia percaya kepada Kristus?
Menurut Budi, ia tidak pernah mendengar tentang Dia. Tetapi jika Abraham tidak
pernah mendengar, tidak pernah percaya kepada Kristus, lalu apa yang sedang ia
lihat sehingga ia bersukacita seperti itu? Budi, guru dispensasionalis mana /
apa yang kamu sedang baca sehingga kamu bisa begitu tidak tahu tentang apa yang
orang-orang kudus Perjanjian Lama percayai? Aku memaksudkan, bahkan Perjanjian
Baru adalah sangat jelas tentang apa yang orang-orang percaya Perjanjian Lama
seperti Abraham percayai. Orang-orang kudus Perjanjian Lama percaya injil yang
sama seperti orang-orang kudus Perjanjian Baru).
Ia lalu
mengutip Ro 3:21-22 - “(21) Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah
telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab
para nabi, (22a) yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi
semua orang yang percaya.”.
Apakah
kelihatannya injil Yesus Kristus adalah sesuatu yang orang-orang kudus
Perjanjian Lama percayai? Ya, itu ‘disaksikan dalam kitab Taurat dan
kitab-kitab para nabi’, itu adalah Perjanjian Lama.
Ia lalu
mengutip Maz 32:1-2 dan Ro 4:6-8.
Maz 32:1-2
- “(1)
[Dari Daud.] Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya,
yang dosanya ditutupi! (2) Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak
diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!”.
Ro 4:6-8 - “(6) Seperti
juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan
perbuatannya: (7) ‘Berbahagialah orang yang diampuni
pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya; (8) berbahagialah
manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.’”.
Sekarang, setelah
membaca Maz 32:1-2 dan Ro 4:6-8, apakah kita tahu bahwa Daud sedang berbicara
tentang kebenaran yang diperhitungkan (kepada kita)? Sangat jelas. Daud, dalam
Maz 32, sedang berbicara tentang keadaan diberkati dari orang-orang kepada
siapa Allah memperhitungkan kebenaran terpisah dari perbuatan baik. Kebenaran
sempurna dari Kristus diperhitungkan kepada umatNya / bangsaNya, dan Daud
percaya hal ini, sama seperti semua orang-orang kudus Perjanjian Lama
mempercayainya. Bahkan Maz 32 menunjukkan kepada kita ungkapan yang kami terus
menerus pakai - ‘darah yang menebus’ dan ‘kebenaran Kristus yang diperhitungkan’.
Jadi kita melihat bahwa injil keselamatan yang disyaratkan pada ‘darah yang
menebus’ dan ‘kebenaran Kristus yang diperhitungkan’, diberitakan dalam Perjanjian
Lama.
Mereka lalu
mengutip Gal 3:8 - “Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah
membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu
memberitakan Injil kepada Abraham: ‘Olehmu segala bangsa akan diberkati.’”.
Ini merupakan
satu ayat lagi yang menunjukkan dengan jelas bahwa Abraham percaya pada injil
Kristus.
Saya jawab
balik:
Apakah kamu
lupa bahwa Abraham hidup sebelum hukum Taurat dan nabi-nabi? Dan bahkan dalam
Hukum Taurat dan nabi-nabi, Yesus Kristus tidak digambarkan sejelas seperti
dalam Perjanjian Baru! Karena itu, bahkan semua murid-murid pertama-tama salah
mengerti banyak hal tentang sang Mesias!
Lalu tentang
Maz 32:1-2 dan Ro 4:6-8, adalah memungkinkan bahwa Daud menulis apa
yang ia tidak sepenuhnya mengerti. Mengapa Paulus menjelaskan apa yang Daud
katakan, jika itu sudah cukup jelas?
Bdk. 1Pet
1:10-12 - “(10) Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan
bagimu. (11) Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang
dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala
penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang
menyusul sesudah itu. (12) Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan
melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang
telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh
Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal
yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.”.
Jika
malaikat-malaikat saja tidak mengerti, apalagi nabi-nabi!
Saya gunakan
text lain lagi yaitu Mat 13:10-17 - “(10) Maka datanglah murid-muridNya dan bertanya kepadaNya:
‘Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?’ (11) Jawab
Yesus: ‘Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan
Sorga, tetapi kepada mereka tidak. (12) Karena siapa yang
mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang
tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. (13)
Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena
sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak
mendengar dan tidak mengerti. (14) Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya,
yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu
akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. (15) Sebab hati bangsa ini
telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup;
supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan
mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. (16)
Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena
mendengar. (17) Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu
lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar,
tetapi tidak mendengarnya.”.
Tentang Gal
3:8, ya itu adalah injil yang Abraham dengar.
Bdk. Kej 12:3 -
“Aku
akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang
yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.’”.
Apakah injil
itu sama jelasnya dengan injil kita dalam Perjanjian Baru?
2. Kembali tentang Petrus.
Mereka berkata:
Bukan hanya
memungkinkan bagi orang pilihan yang belum lahir baru / belum selamat untuk
diberkati secara rohani, tetapi bahkan adalah memungkinkan untuk orang pilihan
yang belum lahir baru / belum selamat untuk diberkati sebelum mereka ada,
bahkan sebelum dunia dijadikan.
Ef 1:3-4 - “(3)
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah
mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. (4) Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita
kudus dan tak bercacat di hadapanNya.”.
Jawaban saya:
Ya, tetapi berkat
itu adalah bahwa kita telah dipilih sebelum dunia dijadikan. Tetapi memuji
seseorang pada saat ia masih belum percaya, adalah mustahil. Dan Yesus tidak
akan, dan tidak bisa, memuji Petrus, seandainya Petrus pada saat itu belum
percaya.
Mereka menjawab:
Tentang
pertanyaan saya berkenaan dengan Mat 16:19, apakah Kristus memberikan kunci
kerajaan surga kepada seseorang yang belum percaya, mereka menjawab ‘Pada
akhirnya tidak, karena Petrus adalah orang pilihan’. Tetapi apa pandanganmu
tentang ‘kunci kerajaan surga’ itu? Apa yang seseorang bisa lakukan dengan
‘kunci’ ini? Apakah itu adalah kunci yang membuka pintu bagi pemberitaan Injil
kepada orang-orang non Yahudi dan orang-orang Yahudi? Jika demikian, ada
orang-orang yang tidak percaya yang memberitakan injil yang benar / sejati
dengan motivasi yang salah (Fil 1:15-18).
Fil 1:15-18
- “(15)
Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada
pula yang memberitakanNya dengan maksud baik. (16) Mereka ini memberitakan
Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela
Injil, (17) tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud
yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam
penjara. (18) Tetapi tidak mengapa, sebab
bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan
jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,”.
Catatan: dalam bagian
awal dari ay 18 ini Kitab Suci Indonesia salah terjemahan. KJV/RSV/NASB: ‘What then?’ (= Lalu apa?).
Dan tentang
ayat-ayat yang saya gunakan, yang menunjukkan Petrus dan murid-murid sudah
percaya, mereka menjawab: Simon tukang sihir juga dikatakan percaya (Kis 8:13).
Apakah ini menunjukkan ia memang betul-betul percaya?
Mereka juga
menggunakan Yoh 8:31-40 - “(31) Maka kataNya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya: ‘Jikalau
kamu tetap dalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu (32) dan kamu akan
mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.’ (33) Jawab
mereka: ‘Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun.
Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?’ (34) Kata Yesus kepada
mereka: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa,
adalah hamba dosa. (35) Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak
tetap tinggal dalam rumah. (36) Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu,
kamupun benar-benar merdeka.’ (37) ‘Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan
Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena
firmanKu tidak beroleh tempat di dalam kamu. (38) Apa yang Kulihat pada Bapa,
itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu
dengar dari bapamu.’ (39) Jawab mereka kepadaNya: ‘Bapa kami ialah Abraham.’
Kata Yesus kepada mereka: ‘Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah
kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. (40) Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku,
seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari
Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.”.
Di sini ada
suatu text yang berbicara tentang orang-orang yang percaya kepada Kristus. Jika
kamu konsisten, kamu harus mengatakan bahwa adalah mungkin bagi seorang yang
percaya untuk membunuh Kristus.
Tentang Yoh
13:9-11, ia berkata bahwa ‘bersih’ atau ‘tidak bersih’ harus diartikan sesuai
kontextnya, dan karena itu harus diartikan ‘siapa yang mengkhianat dan siapa
yang tidak mengkhianati Yesus’.
Baca ini: “Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia.
Karena itu Ia berkata: ‘Tidak semua kamu bersih.’”.
Saya menjawab:
Tentang
‘kunci’, itu memang adalah kunci yang membuka injil kepada dunia. Mungkinkah
itu diberikan kepada orang yang tidak percaya?
Siapa
mengatakan bahwa orang-orang yang memberitakan Injil dalam Fil 1:15-18
adalah orang-orang yang tidak percaya? Apakah tidak mungkin bahwa bahkan
orang-orang percaya memberitakan Injil dan melayani Tuhan dengan motivasi yang
salah?
Tentang Simon
tukang sihir, memang kadang-kadang Alkitab menulis / berbicara bukan sesuai
dengan fakta, tetapi sesuai dengan kelihatannya. Jadi kalau dikatakan seseorang
percaya, kontext harus memutuskan apakah ia memang percaya atau tidak. Dalam
Kis 8, kata-kata Petrus jelas menunjukkan bahwa Simon tukang sihir bukan orang
percaya. Tetapi dalam Yoh 2:11, kontextnya sama sekali tidak menuntut
penafsiran seperti itu.
Tentang
Yoh 8 dimana orang-orang percaya mau membunuh Yesus, jelas bahwa dalam text itu
ada dua kelompok orang Yahudi. Pada bagian awal dari text itu, Yesus
berbicara kepada orang-orang Yahudi yang percaya, tetapi dialog bagian akhir
adalah antara Yesus dengan orang-orang Yahudi yang tidak percaya! Merekalah
yang dikatakan mau membunuh Kristus!
Tentang
‘bersih’ dan ‘tidak bersih’ yang ia katakan sebagai ‘orang yang tidak mengkhianat’
dan ‘orang yang mengkhianat’, saya tanya: apakah kamu betul-betul percaya akan
apa yang kamu katakan? Bagi aku, tafsiranmu itu konyol / menggelikan! Tentu
saja ‘orang yang tidak bersih’ itu menunjuk kepada Yudas Iskariot, tetapi
adalah tidak benar bahwa ‘bersih’ atau ‘tidak bersih’ menunjuk kepada apakah
orang itu mengkhianat atau tidak.
Bdk. Yoh 15:3 -
“Kamu
memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.”.
Mereka menjawab:
Dalam arti apa
Petrus itu bersih pada waktu ia menyangkal bahwa adalah perlu bahwa Yesus
menderita dan mati di salib? Pastilah Petrus adalah bersih karena dianggap
diberkati secara kekal / dari kekekalan dalam Pribadi dan Pekerjaan dari
Kristus. Tetapi apakah Petrus dianggap bersih dalam arti sudah selamat?
Budi, kamu
menghindar dengan membuat perkecualian-perkecualian bagi / terhadap injil
dengan menyangkal peraturan-peraturan dari Mark 16:16 dan Ro 1:16-17,
dengan membuat pembedaan palsu tentang orang-orang kudus Perjanjian Lama dan
orang-orang kudus pada masa transisi yang percaya secara berbeda dengan
orang-orang kudus Perjanjian Baru.
Mereka lalu
mengutip Ro 1:1-2 - “(1) Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan
dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah. (2) Injil
itu telah dijanjikanNya sebelumnya dengan
perantaraan nabi-nabiNya dalam kitab-kitab suci,”.
Dan mereka
berkata: injil Allah dijanjikan melalui nabi-nabiNya, dan ini pasti adalah
nabi-nabi Perjanjian Lama. Budi baru mengatakan bahwa berkenaan dengan jaman
Perjanjian Lama itu adalah cerita yang berbeda. Budi salah.
Saya menjawab:
Tidak mungkin!
Jika Petrus adalah orang yang tidak percaya pada saat itu, ia bisa dianggap
bersih secara hukum, tetapi tidak secara actual / sungguh-sungguh.
Yoh 5:24 -
“Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataanKu dan percaya
kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum,
sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam
hidup.”.
Aku tidak
menghindar. Aku menunjukkan kepadamu semua ayat-ayat ini supaya kamu bisa
tahu bahwa ayat-ayatmu, yaitu Mark 16:16 dan Ro 1:16-17 dll, harus
ditafsirkan dengan mempertimbangkan ayat-ayat yang aku tunjukkan kepadamu. Apa yang kamu
lakukan adalah ini: kamu hanya
melihat ayat-ayatmu, lalu kamu membuat suatu peraturan / ketentuan, suatu
peraturan / ketentuan yang sangat ketat, dan
kamu mengabaikan ayat-ayatku, atau bahkan kamu mengabaikan seluruh sisa Alkitab! Dengan kata
lain, kamu menggunakan hanya sebagian dari Alkitab, ayat-ayat favoritmu! Bagi
aku, mottoku adalah ‘Kitab
Suci menafsirkan Kitab Suci’. Apakah kamu percaya seluruh Alkitab,
atau hanya ayat-ayat favoritmu? Kamu tak senang pada ayat-ayatku, bukan? Dan
kamu lelah / bosan memuntir ayat-ayatku, bukan? Dan bagi aku, bahkan
ayat-ayatmu tidak membuktikan pandanganmu!
Untuk menjawab
argumentasi mereka yang menggunakan Ro 1:1-2, dimana mereka mengatakan bahwa
injil Allah dijanjikan kepada nabi-nabi Perjanjian Lama, dan karena itu tidak
ada ‘cerita yang berbeda’ antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, saya
menjawab: Kadang-kadang kelihatannya kamu mempunyai logika yang sangat kuat,
tetapi kadang-kadang, seperti di sini, kamu kelihatannya tidak punya logika
sama sekali! Saya percaya sudah ada injil dalam Perjanjian Lama, tetapi
bagaimana mungkin bahwa injil dalam Perjanjian Lama sama jelas dan lengkapnya
dengan injil dalam Perjanjian Baru? Pada jaman itu Kristus belum dilahirkan,
apalagi menderita dan mati untuk dosa-dosa kita dan bangkit untuk pembenaran
kita. Jika kamu katakan bahwa injil dalam Perjanjian Lama sama jelas dan
lengkapnya seperti injil dalam Perjanjian Baru, bagaimana mungkin semua orang
Yahudi bisa salah mengerti tentang sang Mesias? Dan bagaimana mungkin injil
disebut berulang-ulang sebagai ‘mystery’ (misteri / rahasia) dalam Perjanjian
Baru? Mari kita melihat ayat-ayatnya.
Ro 16:25-27 - “(25) Bagi
Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, - menurut Injil yang kumasyhurkan dan
pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang
didiamkan berabad-abad lamanya, (26) tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang
menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi
kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman - (27) bagi
Dia, satu-satunya Allah yang penuh hikmat, oleh Yesus Kristus: segala kemuliaan
sampai selama-lamanya! Amin.”.
1Kor 2:7 - “Tetapi yang kami
beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang
sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.”.
Ef 3:2-6 - “(2) - memang
kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang
dipercayakan kepadaku karena kamu, (3) yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan
kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat. (4)
Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia
Kristus, (5) yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu
tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di
dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabiNya yang kudus, (6) yaitu
bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli
waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam
Kristus Yesus.”.
Kol 1:25-27 - “(25) Aku
telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah
kepadaku untuk meneruskan firmanNya dengan sepenuhnya kepada kamu, (26) yaitu rahasia yang
tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang
dinyatakan kepada orang-orang kudusNya. (27) Kepada mereka Allah mau
memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu:
Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan
kemuliaan!”.
c) Rasul Yohanes.
Ia sampai 2 x
menyembah malaikat!
Wah 19:10
- “Maka
tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia
berkata kepadaku: ‘Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan
engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah!
Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat.’”.
Wah 22:8-9
- “(8)
Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan
setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah
menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya. (9) Tetapi
ia berkata kepadaku: ‘Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti
engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala
perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!’”.
Iman apa yang
ia punyai sehingga ia bisa melakukan hal itu? Haruskah kita menganggap rasul
Yohanes sebagai orang yang unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat)?
Mereka menjawab:
Kamu menganggap
rasul Yohanes tahu atau tidak tahu kalau itu adalah seorang malaikat? Yohanes mungkin
mengira itu adalah Yesus. Kesalahan Yohanes berbeda dengan kesalahan orang Arminian,
yang mengatakan bahwa Yesus mati untuk orang-orang yang masuk neraka.
Saya menjawab
balik:
Tentu saya
menganggap bahwa Yohanes tahu kalau itu adalah seorang malaikat. Dalam kitab
Wahyu berulang-ulang dikatakan bahwa Yohanes melihat malaikat /
malaikat-malaikat (Wah 5:2,11 7:1,2 8:2
10:1,5 14:6 18:1
19:17 20:1). Dan Yohanes juga
sudah melihat Kristus yang dimuliakan dalam Wah 1:9-20. Jadi, apakah
mungkin ia masih tidak bisa membedakan antara Kristus dan malaikat /
malaikat-malaikat? Apakah kamu anggap mereka mirip?
Bdk. Yes 46:9 -
“Ingatlah
hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada
yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku,”.
Jadi, sekalipun
seorang malaikat bersinar, tetapi Yesus pasti bersinar dengan jauh lebih
terang, sehingga mustahil Yohanes tak bisa membedakan antara Yesus dan malaikat.
Juga seandainya
dalam penyembahan pertama kepada malaikat, ia melakukan kesalahan (karena salah
mengenali), apakah mungkin ia salah mengenali lagi untuk kedua-kalinya sehingga
ia menyembah malaikat lagi? Malaikat itu pastilah saudara kembarnya Yesus!
Mereka menjawab:
Argumentasi
bodoh / konyol. Bagaimana terangnya Yesus tampil kepada orang-orang dalam
perjalanan ke Emaus (Luk 24:13-16)?
Saya jawab
balik:
Itu terjadi
sebelum kenaikan Yesus ke surga. Setelah kenaikanNya, Yesus tidak pernah
menunjukkan diriNya sendiri dalam bentuk manusia biasa, seperti sebelum Ia mati
/ naik ke surga.
d) Rasul Tomas.
Bahkan setelah
10 murid yang lain memberitahu dia bahwa Yesus telah bangkit, ia tetap tidak
mau percaya.
Yoh 20:24-25 - “(24) Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu,
yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke
situ. (25) Maka kata murid-murid yang lain itu
kepadanya: ‘Kami telah melihat Tuhan!’ Tetapi Tomas berkata kepada mereka: ‘Sebelum
aku melihat bekas paku pada tanganNya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke
dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambungNya, sekali-kali
aku tidak akan percaya.’”.
Iman apa yang
dipunyai Tomas pada saat ini? Ia tidak percaya kebangkitan Yesus, yang bukan
hanya telah dinubuatkan oleh Yesus sendiri, tetapi juga telah disaksikan oleh
10 murid-murid Yesus yang lain!
Dan kalau
mereka mengutip 1Kor 15:3, sekarang saya mengutip lebih panjang.
1Kor 15:1-4
- “(1)
Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang
aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh
berdiri. (2) Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang
telah kuberitakan kepadamu - kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.
(3) Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa
yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah
mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, (4) bahwa Ia
telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada
hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;”.
Ay 3 berbicara
tentang kematian Yesus karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci. Tetapi
ay 4nya berbicara tentang penguburan dan kebangkitanNya pada hari ke 3, sesuai
dengan Kitab Suci.
Kalau mereka
mengatakan berdasarkan 1Kor 15:3 bahwa orang-orang Arminian tidak mengerti
tentang penebusan / injil, dan karena itu termasuk orang yang unregenerate
(belum lahir baru / tidak selamat), maka bukankah dari 1Kor 15:4nya kita juga
harus menyimpulkan bahwa Tomas juga seperti itu?
Mereka menjawab:
Mereka mengatakan
bahwa 1Kor 15:3-4 memang menunjukkan bahwa kebangkitan Yesus merupakan
sesuatu yang hakiki dari injil, dan karena Tomas tidak percaya hal itu, maka
pada saat itu ia memang seorang unregenerate
(belum lahir baru / tidak selamat).
Mereka lalu
mengutip Yoh 20:27-29 - “(27) Kemudian Ia berkata kepada Tomas: ‘Taruhlah jarimu di
sini dan lihatlah tanganKu, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambungKu
dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.’ (28) Tomas
menjawab Dia: ‘Ya Tuhanku dan Allahku!’ (29) Kata Yesus kepadanya: ‘Karena
engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak
melihat, namun percaya.’”.
Dan mereka
mengatakan: Yesus sendiri mengatakan bahwa pada saat itu Tomas memang belum
percaya.
Saya menjawab
balik:
Tomas tidak
percaya tentang apa? Bukan tidak percaya kepada Yesus, tetapi tidak
percaya tentang kebangkitan Yesus. Itu yang Yesus bicarakan dalam Yoh
10:27,29.
Bukan hanya
Tomas, tetapi juga murid-murid yang lain mula-mula tidak percaya pada
kebangkitan Yesus. Bahkan Yohanes percaya kebangkitan baru pada saat ia melihat
kubur yang kosong.
Yoh 20:8 - “Maka
masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia
melihatnya dan percaya.”.
Jadi, semua
mereka adalah unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat) pada saat itu?
Jika demikian, bagaimana kamu menjelaskan ayat-ayat yang sudah saya berikan di
atas?
Apa anggapanmu
tentang orang-orang pada jaman Perjanjian Lama? Iman yang bagaimana yang harus
mereka punyai untuk selamat? Haruskah mereka juga percaya pada kematian dan
kebangkitan Yesus? Dan juga tentang substitution
(penggantian), imputation
(pemerhitungan), propitiation
(peredaan / pemenuhan tuntutan), 5 points Calvinisme, dsb?
Jika kita bisa
membedakan iman dari orang-orang jaman Perjanjian Lama dari iman orang-orang
pada jaman Perjanjian Baru, maka mengapa kita tak boleh membedakan iman
rasul-rasul dan iman kita? Mereka hidup pada jaman dimana Perjanjian Baru belum
ada / belum selesai ditulis. Saya menyebut ini sebagai masa transisi.
e) Bagaimana dengan Maria, ibu Yesus?
Malaikat telah
memberitahunya tentang ke-Anak-an dari Yesus.
Luk 1:31-35 - “(31) Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. (32)
Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah
Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadaNya takhta
Daud, bapa leluhurNya, (33) dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub
sampai selama-lamanya dan KerajaanNya tidak akan berkesudahan.’ (34) Kata Maria
kepada malaikat itu: ‘Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum
bersuami?’ (35) Jawab malaikat itu kepadanya: ‘Roh Kudus akan turun atasmu dan
kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.”.
Tetapi setelah
itu ia masih tidak mengerti tentang hal itu.
Luk 2:49-50 - “(49) JawabNya kepada mereka: ‘Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah
BapaKu?’ (50) Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakanNya kepada
mereka.”.
Mereka menjawab:
“Is
this the same Mary that is recorded here? ‘And they said to her, Woman, why do
you weep? She said to them, Because they took away my Lord, and I do not know
where they put Him’ (John 20:13). Does this appear that Mary has any idea that
it was necessary for Jesus to suffer and to rise again? If she is ignorant of
the resurrection then of course she is unregenerate.” [= Apakah
ini adalah Maria yang sama dengan yang dicatat di sini? ‘Dan mereka berkata
kepadanya: ‘Perempuan, mengapa engkau menangis?’ Ia berkata kepada mereka,
Karena mereka mengambil Tuhanku, dan aku tidak tahu di mana mereka meletakkan
Dia’ (Yoh 20:13). Apakah ini menunjukkan bahwa Maria mempunyai gagasan /
pengertian apapun bahwa adalah perlu bagi Yesus untuk menderita dan bangkit
kembali? Jika ia tidak tahu tentang kebangkitan maka tentu saja ia adalah seorang
yang unregenerate (belum lahir baru /
tidak selamat).] - dari file ‘Heterodoxy3.doc’.
Saya menjawab
balik:
Tentu mereka
berbeda. Yang saya bicarakan adalah Maria ibu Yesus, dan yang ada dalam Yoh
20:13 itu adalah Maria Magdalena.
Jadi, bagaimana
jawabmu tentang ibu Yesus? Apakah ia unregenerate (belum lahir baru / tidak
selamat) pada saat itu? Jika kamu katakan ia sudah percaya, lalu mengapa ada
kontradiksi dalam pengertiannya tentang ke-Anak-an Yesus? Jika kamu katakan ia
unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat), bagaimana kamu menjelaskan
ayat-ayat di bawah ini?
Luk
1:28,30,38,41,42,46-48 - “(28) Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata:
‘Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.’ ... (30)
Kata malaikat itu kepadanya: ‘Jangan takut, hai Maria, sebab engkau
beroleh kasih karunia di hadapan Allah. ... (38) Kata Maria: ‘Sesungguhnya
aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.’ Lalu
malaikat itu meninggalkan dia. ... (41) Dan ketika Elisabet mendengar salam
Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh
Kudus, (42) lalu berseru dengan suara nyaring: ‘Diberkatilah engkau di antara semua
perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. ... (46) Lalu kata Maria:
‘Jiwaku memuliakan Tuhan, (47) dan hatiku bergembira karena Allah,
Juruselamatku, (48) sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hambaNya.
Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku
berbahagia [blessed (=
diberkati)],”.
Kata
‘diberkati’ pasti ada dalam arti rohani, dan itu mustahil kalau Maria adalah
seorang yang tidak percaya.
Saya mau
menambahi beberapa argumentasi:
1. Bagaimana anggapanmu tentang orang-orang
Kristen, tua-tua dan rasul-rasul dalam Kis 15? Mereka pasti setidaknya
mempunyai keraguan / kebingungan tentang apakah mereka diselamatkan oleh iman
saja, atau oleh iman dan perbuatan baik / ketaatan pada hukum Taurat (bdk. Kis
15:1), karena kalau tidak, mereka tidak akan mengadakan sidang gereja
Yerusalem. Jadi, mereka semua unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat)?
Mereka menjawab:
Sidang Gereja
itu bukan mempersoalkan tentang apakah seseorang diselamatkan oleh perbuatan
baik atau tidak. Persoalan dari Sidang Gereja itu adalah apakah mereka yang
diselamatkan oleh Kristus saja harus hidup seperti orang-orang Yahudi.
Persoalannya adalah apakah orang-orang non Yahudi harus disunat untuk
menunjukkan bahwa iman mereka kepada Kristus adalah iman yang sejati.
Saya jawab
balik:
Tidakkah
memuntir ayat-ayat Alkitab membuat kamu lelah? Mari kita baca textnya.
Kis 15:1,5,11 -
“(1)
Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada
saudara-saudara di situ: ‘Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat
yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.’ ... (5) Tetapi
beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan
berkata: ‘Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti
hukum Musa.’ ... (11) Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita
akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.’”.
2. Bagaimana tentang orang-orang Kristen dalam
Kis 11:19?
Kis 11:19 - “Sementara
itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul
sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan
Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada
orang Yahudi saja.”.
Saya kira
mereka harus adalah sama dengan orang-orang Kristen yang tersebar dalam Kis
8:1,4 - “(1) Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh. Pada waktu
itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka
semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.
... (4) Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil
memberitakan Injil.”.
Mengapa mereka
memberitakan Injil hanya kepada orang-orang Yahudi? Jelas karena
mereka masih punya kepercayaan dari orang-orang Yahudi, bahwa hanya orang-orang
Yahudi saja yang bisa diselamatkan. Ini teologia yang buruk, tetapi mereka yang
punya teologia yang buruk itu adalah orang-orang Kristen!
Mereka menjawab:
Kalau mereka
tetap mempunyai teologia dari orang-orang Yahudi lalu mengapa mereka pergi dan
memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi dan menyuruh mereka bertobat dan
percaya injil? Itu tidak masuk akal. Mereka memberitakan kepada orang-orang
Yahudi karena teologia mereka bertentangan frontal dengan teologia orang-orang
Yahudi. Jadi, bagimu doktrin dari orang-orang Yahudi (Yudaisme) adalah doktrin
Kristen?
Saya jawab
balik:
Tentu saja aku
tidak memaksudkan bahwa teologia mereka persis sama seperti orang-orang Yahudi
yang tidak percaya itu. Berbeda dengan orang-orang Yahudi yang tidak percaya
itu, mereka sudah percaya kepada Yesus. Tetapi tetap ada sisa dari teologia
Yahudi yang salah dalam diri mereka, bahwa hanya orang-orang Yahudi yang bisa
diselamatkan. Karena itu, mereka memberitakan Injil hanya kepada orang-orang
Yahudi. Dalam hal ini, saya juga memberikan dukungan dari buku tafsiran Adam
Clarke dan Albert Barnes.
3. Dan bagaimana tentang orang-orang / jemaat
dari gereja Korintus pada jaman Paulus? Mereka mempunyai teologia yang buruk
(1Kor 15 - tentang kebangkitan orang mati) dan juga kehidupan yang buruk (1Kor
5 - incest; 1Kor 6 - percabulan). Ada golongan-golongan / grup-grupan di antara
mereka (1Kor 1:10-13 3:3-4), mereka
menyalah-gunakan bahasa Roh (1Kor 12-14). Tetapi Paulus mengatakan bahwa mereka
adalah bayi dalam Kristus (1Kor 3:1). Dan sebelum Paulus memberitakan
Injil kepada mereka, Allah telah memberitahu Paulus bahwa Ia mempunyai banyak
umat di sana (Kis 18:9-10). Juga baca text ini.
1Kor 1:2-9
- “(2)
kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus
Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan
semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu
Tuhan mereka dan Tuhan kita. (3) Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah,
Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. (4) Aku
senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah
yang dianugerahkanNya kepada kamu dalam Kristus Yesus. (5) Sebab di
dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam
segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, (6) sesuai dengan
kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu. (7)
Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun sementara kamu
menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. (8) Ia juga akan meneguhkan kamu
sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita
Yesus Kristus. (9) Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan AnakNya
Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.”.
Juga perhatikan
ay 3, dimana Paulus mengucapkan damai kepada mereka. Kalau mereka
unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat), maka berdasarkan pengertianmu
sendiri, Paulus haruslah juga unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat).
Sekarang baca
1Kor 1:10 - “Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama
Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di
antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.”.
Paulus menyebut
mereka ‘saudara’. Jika mereka adalah orang-orang yang tidak percaya, maka
berdasarkan teologiamu sendiri, Paulus juga haruslah bukan orang percaya.
Jadi, dari
semua ayat-ayat ini bukankah kita harus menganggap bahwa sekalipun mereka
mempunyai theologia yang buruk (tentang kebangkitan), tetapi mereka tetap
adalah orang-orang percaya?
Mereka menjawab:
Paulus
mengucapkan damai dan menyebut ‘saudara’ hanya kepada jemaat Korintus yang
percaya. Kamu memuntir Kitab Suci untuk menerapkan ay 3 kepada
mereka yang menyangkal kebangkitan dalam 1Kor 15:12. Paulus membedakan
antara mereka yang percaya kebenaran yang hakiki dari injil dan mereka yang
menyangkalnya.
Saya jawab
balik:
Kamu mungkin
benar, jika kita berbicara tentang guru-guru dari ajaran sesat yang menyangkal
kebangkitan itu. Tetapi bagaimana tentang mereka yang hanya ragu-ragu tentang
hal itu? Saya kira Paulus menulis bagian ini untuk mereka yang ragu-ragu. Jika
tidak ada satupun yang ragu-ragu, mengapa ia menulis bagian ini? Jadi, saya pikir
bahwa adalah mungkin bagi seorang Kristen sejati untuk meragukan hal-hal yang
penting. Kita tidak harus mempunyai pengertian yang sempurna dan iman
yang sempurna untuk diselamatkan.
4. Juga bagaimana dengan jemaat Galatia pada
jaman Paulus? Mereka bingung tentang selamat karena iman saja dan selamat
karena iman + perbuatan baik!!
Tetapi apa yang
Paulus katakan kepada mereka? Gal 1:3-4 - “(3) kasih karunia menyertai kamu dan damai
sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, (4)
yang telah menyerahkan diriNya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini,
menurut kehendak Allah dan Bapa kita.”.
Kata ‘kita’ mencakup jemaat Galatia,
bukan? Dan Paulus mengucapkan damai kepada mereka!
Juga lihat Gal
3:2-4 - “(2) Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah
kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya
kepada pemberitaan Injil? (3) Adakah kamu sebodoh itu? Kamu
telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? (4) Sia-siakah
semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!”.
Gal 3:26 -
“Sebab
kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus
Kristus.”.
Gal 6:18 - “Kasih
karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu, saudara-saudara! Amin.”.
Jika mereka unregenerate (belum lahir baru / tidak
selamat), maka menurut teologiamu, Paulus juga harus unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat)!
Mereka menjawab:
Apa yang
terjadi dengan pembedaanmu tentang jaman Perjanjian Lama dan masa transisi?
Surat Galatia bukan Perjanjian Lama, dan juga itu bukan masa transisi, tetapi
kamu mengatakan mereka yang percaya pada keselamatan karena iman dan perbuatan baik
adalah orang percaya.
Jadi, lupakan
tentang masa transisi dan jaman Perjanjian Lama, bahkan dalam kasus orang-orang
Galatia kamu akan memeluk orang-orang yang percaya pada keselamatan karena iman
dan perbuatan baik sebagai saudara rohanimu!
Saya jawab
balik:
Adalah mungkin
untuk tetap mengatakan bahwa mereka tetap hidup dalam masa transisi, karena
pada saat itu Alkitab belum lengkap. Dan juga, seperti dalam gereja
Korintus, saya pikir mereka hanya ragu-ragu. Jika mereka sungguh-sungguh
percaya keselamatan karena iman dan perbuatan baik, saya setuju dengan kamu
bahwa mereka pasti bukan orang-orang percaya. Tetapi jika mereka ragu-ragu, itu
hanya menunjukkan bahwa pengertian dan iman mereka tidak sempurna. Itu tidak
membuat mereka tidak selamat.
Catatan: saya tidak
memasukkan seluruh perdebatan. Ada jawaban lagi dari mereka tetapi sangat tidak
masuk akal, dan kelihatan jelas mereka memaksakan ayat-ayat sehingga artinya
sesuai dengan kemauan mereka. Saya tak bisa memasukkan semua karena nanti akan
menjadi ruwet sekali. Bagi yang mengerti bahasa Inggris, bisa meminta debat
lengkapnya dari saya.
Saya
akan mengakhiri bagian ini dengan memberikan seluruh jawaban terakhir mereka (seluruh
file) dan jawaban balik dari saya (juga seluruhnya). Dan yang menulis bagian
ini adalah Marc D. Carpenter sendiri.
Mereka berkata:
“Budi, you’re just
laughable. I mean, take a look at these two blatantly contradictory
things you said: ‘I
think almost all of them had a very imperfect understanding about the Trinity,
the deity of Jesus, and even about salvation by faith alone. But many of them
died as martyrs!’. ‘You
are slandering me! In this New Testament period, I will never consider anybody
saved if they believe in salvation by works!’. Hmmmm... let’s see here ... the church
fathers didn’t understand ‘salvation by faith alone,’ and yet you believe they
were saved. Yet these church fathers are in the New Testament period, and
you ‘will never consider anybody saved if they believe in salvation by works.’” (=
Budi, kamu menggelikan. Saya memaksudkan, lihatlah pada dua hal yang
bertentangan secara menyolok yang kamu katakan: ‘Aku
kira hampir semua dari mereka / bapa-bapa gereja mempunyai pengertian yang
sangat tidak sempurna tentang Tritunggal, keilahian Yesus, dan bahkan tentang
keselamatan oleh iman saja. Tetapi banyak dari mereka yang mati sebagai martir’. ‘Kamu memfitnah aku! Dalam jaman Perjanjian Baru ini, aku tidak
akan pernah menganggap siapapun diselamatkan jika mereka percaya pada
keselamatan karena perbuatan baik’. Hmmmm ... mari kita
lihat di sini ... bapa-bapa gereja tidak mengerti ‘keselamatan karena iman
saja’, tetapi kamu percaya mereka diselamatkan. Tetapi bapa-bapa gereja ini ada
dalam jaman Perjanjian Baru, dan kamu ‘tidak akan pernah menganggap siapapun
diselamatkan jika mereka percaya pada keselamatan karena perbuatan baik’.).
Jawaban saya:
“You always jump to the conclusion too fast. Did I say that The
Church Fathers were saved? I did not say that! I am just confused, how was it
possible for people with such a bad understanding, died as martyrs? I don’t
doubt that some of them, with a real bad understanding, went to hell. I asked
you about this to know whether you think that ALL of them went to hell or not.
If you say that not all of them went to hell, then you have to believe that
Christians with an imperfect understanding can go to heaven. If you say no,
then isn’t it strange that not one of them went to heaven?” (= Kamu
selalu menyimpulkan terlalu cepat. Apakah aku mengatakan bahwa bapa-bapa gereja
itu diselamatkan? Aku tidak mengatakan itu! Aku hanya bingung, bagaimana
mungkin orang-orang dengan teologia seburuk itu, mati sebagai martir? Aku tidak
meragukan bahwa sebagian dari mereka, dengan pengertian yang betul-betul buruk,
pergi ke neraka. Aku menanyakan hal ini kepadamu untuk mengetahui apakah kamu
menganggap bahwa SEMUA dari mereka pergi ke neraka atau tidak. Jika kamu
katakan bahwa tidak semua dari mereka pergi ke neraka, maka kamu harus percaya
bahwa orang-orang Kristen dengan pengertian yang tidak sempurna bisa pergi ke
surga. Jika kamu katakan tidak, maka tidakkah aneh bahwa tak seorangpun dari
mereka pergi ke surga?).
Mereka berkata:
“And then another hilarious
quote: ‘Those Arminians just misunderstand Him and His works. But as long as
their misunderstanding is not about the most basic things, they are still
saved.’ Yeah, those Arminians don’t have a misunderstanding of ‘the most basic
things’; they just have a misunderstanding of ‘Him and His works.’ Okay,
let’s see ... what are ‘the most basic things’ in the gospel? Well ...
could they have to do with ... well ... the PERSON of Christ and the WORK of
Christ? My, my. ‘Those Arminians just misunderstand Him and His
works.’ No doubt. And yet these people also believe ‘the most basic
things.’ Thus, you believe that Christ and His works are not the most
basic things about the gospel. So, Budi, let’s take out these two things:
(1) Christ, and (2) Christ’s works. Alright, Budi, what do we have
left? What are the ‘most basic things’ in the gospel if you take away (1)
Christ and (2) Christ’s works? Give me a definition of the gospel that
doesn’t include (1) Christ and (2) Christ’s works. Of course, that’s
rhetorical; you can do no such thing. You’re a fool. [= Dan lalu suatu kutipan lain yang sangat
lucu: ‘Orang-orang Arminian itu hanya salah mengerti tentang Dia dan
pekerjaanNya. Tetapi selama kesalah-mengertian mereka bukan tentang hal-hal
yang paling dasari, mereka tetap diselamatkan’. Ya, orang-orang Arminian itu
tidak mempunyai kesalah-mengertian tentang ‘hal-hal yang paling dasari’; mereka
hanya mempunyai kesalah-mengertian tentang ‘Dia dan pekerjaanNya’. Oke, mari
kita lihat ... apa ‘hal-hal yang paling dasari’ dalam injil? Apakah hal-hal itu
bisa berhubungan dengan ... Pribadi
Kristus dan pekerjaan Kristus?
Astaga. ‘Orang-orang Arminian itu hanya salah mengerti tentang Dia dan
pekerjaanNya’. Tak diragukan. Tetapi orang-orang ini juga percaya ‘hal-hal yang
paling dasari’. Jadi, kamu percaya bahwa Kristus dan pekerjaanNya bukanlah
hal-hal yang paling dasari tentang injil. Jadi, Budi, mari mengambil dua hal
ini: (1) Kristus, dan (2) Pekerjaan Kristus. Oke, Budi, apa yang tersisa? Apa
‘hal-hal yang paling dasari’ dalam injil jika kamu menyingkirkan (1) Kristus
dan (2) Pekerjaan Kristus? Berikan aku suatu definisi dari injil yang tidak mencakup (1) Kristus dan (2)
pekerjaan Kristus. Tentu saja itu merupakan pertanyaan yang tak perlu dijawab;
kamu tidak bisa melakukan hal seperti itu. Kamu tolol.].
Jawaban saya:
“Wait a minute. What do you mean by ‘Christ’? If you mean that
Christ is God and Man, and Saviour / Redeemer, then of course every Christian
must believe it. But how about whether or not Jesus could fall into sin
(theoretically)? If someone is wrong about it, must he go to hell? Also what do
you mean by ‘his works’? I think that you mean different things about ‘his
works’ from what I do. I think they just mean that ‘He died for my sins’. Yeah,
the whole world is a fool for you. All other Christians are fools for you. Prov
12:15 - “The way of a fool is right in his own eyes: but he that
hearkeneth unto counsel is wise”. Prov 26:12 - “Seest thou a man wise in his
own conceit? there is more hope of a fool than of him”. And, if I am a fool,
why don’t you answer the arguments of this fool? Are you going to answer them
or not? Are you more foolish than a fool? What are you then? An idiot?” [= Tunggu sebentar. Apa yang kamu
maksudkan dengan ‘Kristus’? Jika kamu maksudkan bahwa Kristus adalah Allah dan
Manusia, dan Juruselamat / Penebus, maka tentu saja setiap orang Kristen harus
percaya hal itu. Tetapi bagaimana tentang apakah Yesus bisa jatuh ke dalam dosa
(secara teoretis)? Jika seseorang salah tentang itu, haruskah ia pergi ke
neraka? Juga apa yang kamu maksudkan dengan ‘pekerjaanNya’? Aku kira kamu memaksudkan
hal-hal yang berbeda tentang ‘pekerjaanNya’ dengan yang aku maksudkan. Aku
pikir itu hanya berarti bahwa ‘Ia mati untuk dosa-dosaku’. Ya, seluruh dunia
adalah orang tolol bagimu. Semua orang-orang Kristen yang lain adalah
orang-orang tolol bagimu. Amsal 12:15 - ‘Jalan orang bodoh lurus dalam
anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.’. Amsal
26:12 - ‘Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak, harapan bagi
orang bebal lebih banyak dari pada bagi orang itu.’. Dan jika aku adalah orang
tolol, mengapa kamu tak menjawab argumentasi-argumentasi dari orang tolol ini?
Apakah kamu akan menjawabnya atau tidak? Apakah kamu lebih tolol dari orang
tolol? Kalau demikian apa kamu itu? Seorang idiot?].
Mereka juga berkata:
“And your whole thing about
Common Grace was just pathetic.” (= Dan seluruh halmu
tentang kasih karunia umum hanyalah merupakan sesuatu yang menyedihkan).
Jawaban saya:
“I think you are pathetic. You cannot answer my arguments that
destroys your argument. I have proven that God is kind to unbelievers /
reprobates (Mat 5:45). And I have shown you that Jacob blessed Pharaoh, and God
blessed Ishmael. What is your answer? You can’t answer the arguments of this
fool, can you?” [=
Saya kira kamu yang menyedihkan. Kamu tidak bisa menjawab
argumentasi-argumentasiku yang menghancurkan argumentasimu. Saya telah
membuktikan bahwa Allah itu baik kepada orang-orang yang tidak percaya /
orang-orang yang ditentukan binasa (Mat 5:45). Dan saya telah menunjukkan
kepadamu bahwa Yakub memberkati Firaun, dan Allah memberkati Ismael. Apa
jawabanmu? Kamu tidak bisa menjawab argumentasi dari orang tolol ini, bukan?].
Mereka berkata:
“You kept saying over and
over that just letting the reprobate live is evidence of God’s grace, and if
God were not gracious to them, why didn’t he just immediately kill them. The
reprobate are ‘vessels of wrath,
having been fitted out for destruction’ (Rom 9:22). Their time on earth
is to be spent being hardened according to God’s desire (Rom 9:18), in order
for God to display His wrath and to make His power known (Rom 9:22), and also
to make the riches of His glory known to the elect (Rom 9:33). The reprobate,
during their lives, are being fattened for the kill. They are heaping up
damnation upon themselves. The fact that they do not immediately go to hell
after they are conceived is certainly not grace by any stretch. By living their
lives, they increase their condemnation, which is exactly what they deserve. Did
God show common grace toward Judas? After all, God did not immediately destroy
Judas when Judas was conceived. Not only did Judas live until adulthood, but he
was with the Lord Jesus Christ in person, witnessed His miracles, and heard Him
preach. Yet Jesus Christ said, ‘Truly
the Son of Man goes as it as been written concerning Him, but woe to that man
through whom the Son of Man is betrayed! It were GOOD for him if
that man had NEVER BEEN BORN’ (Mar 14:21)! Was God doing what was better for Judas by prolonging his
life? Was God blessing or cursing Judas by causing him not only
to live but to live with Jesus Christ Himself and to hear the gospel right from
the mouth of Christ?” [= Kamu terus menerus
berkata berulang-ulang bahwa hanya membiarkan orang reprobate (orang yang
ditentukan untuk binasa) hidup adalah bukti dari kasih karunia Allah, dan jika
Allah tidak murah hati / bersifat kasih karunia kepada mereka, mengapa Ia tidak
langsung membunuh mereka. Orang-orang yang ditentukan untuk binasa adalah
‘bejana kemurkaan, dibentuk untuk kebinasaan / kehancuran’ (Ro 9:22). Waktu
mereka di bumi harus dihabiskan untuk dikeraskan sesuai dengan keinginan Allah
(Ro 9:18), supaya Allah menunjukkan murkaNya dan untuk menyatakan kuasaNya (Ro
9:22), dan juga untuk membuat kekayaan dari kemuliaanNya dinyatakan kepada
orang-orang pilihan (Ro 9:33). Orang-orang yang ditentukan untuk binasa,
sepanjang hidup mereka, digemukkan untuk dibunuh. Mereka menumpuk hukuman
kepada diri mereka sendiri. Fakta bahwa mereka tidak langsung pergi ke neraka
setelah mereka ditipu jelas bukan kasih karunia yang dilebarkan dengan cara
bagaimanapun. Dengan menjalani kehidupan mereka, mereka meningkatkan hukuman
mereka, yang adalah persis apa yang mereka layak dapatkan. Apakah Allah
menunjukkan kasih karunia yang bersifat umum kepada Yudas? Bagaimanapun juga,
Allah tidak langsung menghancurkan Yudas pada waktu Yudas ditipu. Bukan hanya
Yudas hidup sampai dewasa, tetapi ia ada bersama Tuhan Yesus Kristus secara
pribadi, menyaksikan mujijat-mujijatNya, dan mendengar khotbahNya. Tetapi Yesus
Kristus berkata, ‘Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada
tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu
diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.’
(Mark 14:21)! Apakah Allah lakukan apa yang lebih baik untuk Yudas dengan
memperpanjang hidupnya? Apakah Allah memberkati atau mengutuk Yudas dengan
menyebabkan dia bukan hanya hidup tetapi hidup dengan YAHWEH sendiri dan untuk
mendengar injil langsung dari mulut Kristus?].
Jawaban saya:
“You cannot answer my questions, can you? That is why you wrote a
new email, and avoided all my questions / arguments. What about God’s blessing
to Ishmael? And how about Jacob’ giving a blessing to Pharaoh? If you cannot
answer my questions, it is better for you, if you repent! I have proved that
your understanding and teaching contradict many verses from the Bible! And you
still hold it? You are a stiff-necked fool!” [= Kamu tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaanku, bukan? Itu
sebabnya kamu menulis email yang baru, dan menghindari semua
pertanyaan-pertanyaan dan argumentasi-argumentasiku. Bagaimana tentang berkat
Allah kepada Ismael? Dan bagaimana tentang pemberian berkat dari Yakub kepada
Firaun? Jika kamu tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaanku, adalah lebih
baik bagimu, jika kamu bertobat! Saya telah membuktikan bahwa pengertianmu dan
ajaranmu bertentangan dengan banyak ayat-ayat dari Alkitab! Dan kamu tetap memegang
/ mempercayainya? Kamu adalah orang tolol yang tegar tengkuk!].
Catatan: saya tak
menjawab kata-katanya tentang Yudas Iskariot. Itu sebetulnya bisa dijawab
sebagai berikut: semua yang Allah berikan, seperti hidup lebih lama, bisa
bersama-sama dengan Yesus Kristus, dan mendengar ajaranNya secara langsung,
memang merupakan berkat bagi Yudas Iskariot, dan bahwa itu akhirnya
memperburuk keadaannya, itu bukan karena salahnya Allah, tetapi karena salahnya
Yudas Iskariot sendiri dalam menanggapi secara buruk berkat-berkat tersebut.
Memang ia ditentukan untuk menjadi seperti itu, tetapi jangan lupa bahwa dalam
teologia Reformed, kedaulatan Allah tidak membuang tanggung jawab manusia!
Mereka
mengatakan:
“You do not worship the same
God I worship.” (= Kamu tidak menyembah Allah yang sama
yang aku sembah).
Marc
Jawaban saya:
“Maybe you are right! My God is the God of the Bible, and very
different from the crazy god that you worship! I think your god is your belief
/ teaching! You really worship it!” (= Mungkin kamu benar! Allahku adalah Allah dari Alkitab, dan
sangat berbeda dengan allah gila yang kamu sembah! Saya kira allahmu adalah
kepercayaan / ajaranmu! Kamu betul-betul menyembahnya!).
Budi Asali.
Setelah ini, tak ada jawaban lagi dari mereka.
-o0o-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar