I) Pengejek-pengejek.
1) Mereka tidak percaya akan hari Tuhan
(kedatangan Kristus yang kedua-kalinya), kiamat, penghakiman akhir jaman, dsb.
Argumentasi
mereka:
a) Dari janji Tuhan.
·
Mereka tahu tentang adanya janji Tuhan Yesus
untuk datang ke-duakalinya (ay 4a).
· Rupanya mereka juga tahu bahwa beberapa dari
janji-janji itu kelihatannya menunjukkan bahwa Kristus akan segera
datang un-tuk keduakalinya (Mat 10:23
Mat 16:28 Mat 24:34).
· Karena itu, pada waktu mereka melihat Tuhan
tidak datang-datang, mereka tidak sabar, dan mereka menganggap Tuhan lalai /
lamban dalam menepati janjiNya (ay 4,9). Padahal Tuhan Yesus sudah
memperingatkan akan adanya orang yang tidak sabar menantikan hari Tuhan (Luk
12:45 bdk. Yak 5:7-dst Ibr 10:36-dst).
b) Dari tidak berubahnya dunia / alam
semesta (ay 4b).
Mereka berkata:
sejak penciptaan, sampai bapa-bapa leluhur mati, dan bahkan sampai sekarang,
segala sesuatu (alam semesta / dunia) tetap seperti semula. Jadi sampai
kapanpun pasti juga tetap akan seperti ini.
2) Mereka bukan hanya tidak percaya pada hari
Tuhan, tetapi lebih dari itu mereka melontarkan ejekan-ejekan (ay 3-4).
3) Mereka hidup menuruti hawa nafsunya (ay 3b).
Ketidakpercayaan
mereka akan kedatangan Kristus keduakalinya, me-nyebabkan mereka tidak percaya
pada penghakiman akhir jaman, dan ini menyebabkan mereka secara bebas hidup
menuruti hawa nafsunya.
Dari sini
terlihat bahwa kesalahan pemikiran secara doktrinal seringkali menyebabkan
hidup yang salah / berdosa (bdk. 1Kor 15:32).
Michael Green
(Tyndale): “There is an
indissoluble link between conduct and conviction”
(= Ada hubungan
yang tidak bisa diputuskan antara tingkah laku dan keyakinan).
Penerapan:
Karena itu dalam gereja hamba Tuhan harus mau mengajar doktrin, dan jemaat
harus mau belajar doktrin, misalnya doktrin Allah Tritunggal, Kristologi,
Predestinasi, doktrin akhir jaman, dsb. Firman Tuhan yang praktis memang
penting, tetapi jika saudara hanya mau mendengar yang praktis, maka nanti
saudara tidak akan bisa / mau menjalankan yang praktis itu, kalau saudara tidak
mempunyai pengertian doktrinal yang baik!
II) Ajaran Petrus tentang Hari Tuhan.
1) Jawaban Petrus terhadap argumentasi para
pengejek itu.
a) Tentang tidak berubahnya alam semesta /
dunia (ay 5-7).
·
Alam semesta / dunia ini bukannya tetap / tidak
berubah (ay 5-7).
*
Bumi berasal dari air dan oleh air (ay 5b).
NIV/NASB: ‘the earth was formed out of water
and by water’ (= bumi dibentuk dari air dan oleh air).
KJV: ‘the earth standing out of the water
and in the water’ (= bumi menonjol dari air dan dalam air).
Kata
Yunaninya: SUNESTOSA. Dalam Kol 1:17 versi KJV kata yang sama diterjemahkan ‘consist’.
Ini menunjuk
pada Kej 1:2-10. Bdk. Maz 136:6a Maz
24:2.
Pulpit
Commentary: “Of course, neither
St. Peter nor Moses is speaking in the language of science; their object was,
not to teach scientific truth, but to present the great fact of creation in an
aspect suitable to our poor capacities” (= Tentu saja,
baik Petrus maupun Musa tidak berbicara dalam bahasa ilmiah; tujuan mereka
bukan mengajarkan kebenaran ilmiah, tetapi menyatakan fakta besar tentang
penciptaan dalam aspek yang sesuai dengan kapasitas kita yang rendah).
*
Bumi dihancurkan oleh Tuhan dengan menggunakan
air bah (ay 5-6).
Calvin:
“the history of the deluge is an
abundantly sufficient witness that the whole order of nature is governed by the
sole power of God” (= sejarah air bah merupakan
saksi yang lebih dari cukup bahwa seluruh keteraturan alam diperintah / diatur
hanya oleh kuasa Allah).
*
Nanti pada akhir jaman Tuhan akan
menghancurkannya de-ngan api (ay 7,10,12).
·
Alam semesta diciptakan dengan firman Tuhan,
bumi dihancurkan oleh air bah juga karena firman Tuhan, dan kalau sekarang alam
semesta terpelihara itu juga karena firman Tuhan (ay 5-7). Karena itu
kalau nanti pada akhir jaman Tuhan menggunakan firmanNya untuk menghancurkan
semua, itu bukan sesuatu yang aneh.
Sebetulnya
semua ini sudah diketahui oleh para pengejek, tetapi Petrus mengatakan bahwa
mereka sengaja tidak mau tahu (ay 5).
Penerapan:
orang berdosa sering sengaja tidak mau tahu, karena penge-tahuan itu mengganggu
/ menggelisahkan mereka. Dengan tidak mau tahu, maka mereka bisa berdosa /
menuruti hawa nafsu mereka dengan ‘lebih tenteram’.
Misalnya mereka
tidak mau tahu bahwa dirinya adalah orang berdosa. Tidak mau tahu bahwa
bagaimanapun ia berusaha berbuat baik, ia tetap penuh dengan dosa. Tidak mau
tahu bahwa Allah itu adil dan suci, dan pasti menghukum manusia berdosa, dsb.
Tetapi ketidak-mau-tahuan ini seperti orang sakit kanker yang tidak mau tahu
akan kankernya! Ke-tidak-mau-tahuannya itu justru akan membunuhnya.
b) Tentang kelalaian Tuhan dalam
menepati janjiNya (ay 8-9).
·
Tuhan tidak terbatas oleh waktu (ay 8 bdk.
Maz 90:4).
Ketidakterbatasan
Tuhan oleh waktu ini menyebabkan ‘ayat-ayat yang seakan-akan menunjukkan bahwa
Tuhan akan segera datang keduakalinya itu’ dan ‘tidak datang-datangnya Tuhan’
tidak ber-tentangan.
Catatan:
hati-hati dengan penafsiran salah dari ay 8, yang menaf-sirkan 6 hari
penciptaan sebagai 6000 tahun.
·
Tuhan ‘menunda’ kedatanganNya bukan karena lalai
pada janji-Nya, tetapi karena Ia sabar dan tak menghendaki ada yang binasa (ay
9 bdk. Ro 2:4).
* Apakah ay 9 ini bertentangan dengan
Predestinasi? Tidak! Ada
2 kemungkinan untuk menafsirkan supaya ayat ini tidak ber-tentangan dengan
doktrin Predestinasi:
Þ
kehendak Allah di sini tidak menunjuk pada
Rencana Kekal dari Allah, tetapi hanya menunjukkan pada sesuatu yang
menyenangkan Allah kalau itu terjadi.
Seorang
penafsir (Pulpit Commentary) mengatakan bahwa lebih tepat diterjemahkan ‘tidak
menginginkan’ dari pada ‘tidak menghendaki’.
Bandingkan
juga dengan Yeh 18:23,32 dan Yeh 33:11 yang mengatakan bahwa Allah tidak
berkenan dengan kematian orang fasik.
Þ
perhatikan bahwa mulai ay 3 Petrus
berbicara tentang pengejek-pengejek. Dan Petrus selalu menggunakan kata ‘nya’
(Inggris: ‘their’) dan ‘mereka’
(Inggris: ‘they’). Tetapi mulai ay 8
ia mulai berbicara tentang orang kristen, dan ia terus menggunakan kata ‘kamu’
atau ‘mu’ (ay 8,9,11,14,15). Jadi, mulai ay 8 itu kontex pembicaraan
menyoroti orang kristen, dan karena itu ‘semua orang’ dalam ay 9 menunjuk pada
‘semua orang kristen’ / semua orang pilihan.
* Kata ‘lalai’ dan ‘kelalaian’ dalam ay 9 ini
oleh NIV/NASB diterjemahkan ‘slow’ (=
lamban) dan ‘slowness’ (=
kelambanan).
*
Penundaan / kelambanan ini disebabkan karena
kesabaran Allah.
Dalam 1Pet
3:20 dibicarakan tentang kesabaran Allah sebelum air bah, dan sekarang dalam
2Pet 3:9 dibicarakan tentang kesabaran Allah sebelum kedatangan Kristus
yang kedua-kalinya.
Michael
Green (Tyndale): “Not
impotence but mercy is the reason for God’s delay”
(= Bukan ketidakmampuan tetapi belas kasihan adalah alasan penundaan Allah).
2) Setelah menjawab argumentasi para pengejek,
Petrus menegaskan bah-wa hari Tuhan akan datang (ay 10).
a) Dalam bahasa Yunaninya, kata
Yunani HEXEI [= ‘will come’ (= akan
datang)] diletakkan di awal ay 10. Ini untuk menekankan kepastian
kedatangan Kristus!
b) Seperti pencuri (ay 10).
Persamaan
dengan pencuri ini hanya dalam satu hal, yaitu: sama-sama datang pada saat yang
tidak terduga / pada saat orang tidak siap sedia (bdk. Mat 24:42-44 1Tes 5:2-3
Wah 3:3).
Kedatangan Kristus
yang keduakalinya tidak diberitahukan saatnya, dan tidak akan diberitahukan! Siapapun
yang bisa menubuatkan saat keda-tangan Kristus keduakalinya pasti adalah orang
yang kacau pengetahuan Kitab Sucinya! Mengapa tidak diberitahukan saatnya?
Karena kalau diberitahukan saatnya, maka semua orang baru akan bersiap sedia 1
hari sebelumnya! Dengan tidak diberitahukan, maka orang harus ber-siap sedia
senantiasa.
Calvin: “This has been added, that the
faithful might be always watching, and not promise to-morrow to themselves”
(= Ini ditambahkan, supaya orang yang setia / orang kristen selalu
berjaga-jaga, dan tidak menjan-jikan besok pada diri mereka sendiri).
c) Semua akan dihancurkan (ay
10-13 bdk. Wah 20:11b).
Ini
bertentangan dengan ajaran Saksi Yehovah yang mengatakan bahwa kita nanti akan
tinggal di bumi ini yang sudah disempurnakan.
d) Akan ada langit dan bumi yang
baru dimana terdapat kebenaran (ay 13
bdk. Wah 21:1).
Tidak ada lagi
dosa, setan, pencobaan, ketidakadilan, ketidakbenaran, dsb.
III) Sikap / tanggapan kita.
1) Anggap kesabaran Tuhan sebagai kesempatan
untuk beroleh kese-lamatan (ay 15a).
Dalam bahasa
Yunaninya kata ‘kesabaran’ dalam ay 15 sama dengan kata ‘sabar’ dalam
ay 9. Kesabaran Tuhan adalah kesempatan untuk memperoleh keselamatan.
Saudara bisa
menggunakan kesempatan itu dengan baik, yaitu dengan datang dan percaya kepada
Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dia sudah mati di salib untuk menebus dosa
saudara. Jangan sia-siakan penebusan ini, jangan sia-siakan darahNya yang sudah
dicurahkan, jangan sia-siakan penderitaan dan kematianNya. Datanglah dan
terimalah Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara!
Kis 10:43 -
“Tentang
Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepadaNya, ia akan
mendapat pengampunan dosa oleh karena namaNya”.
Saudara bisa
menyia-nyiakan kesempatan ini dengan:
·
tetap menjadi orang kafir.
· tetap menjadi orang kristen KTP, yaitu pergi ke
gereja, dibaptis, dsb, tetapi tidak percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat, tidak peduli Kristus dan tidak mempunyai hubungan pribadi dengan
Kristus.
Kalau ini pilihan
saudara, ingatlah bahwa Kristus akan datang kedua-kalinya sebagai Hakim dan
sebagai Tuhan dengan seluruh kemuliaanNya. Pada saat itu Fil 2:10-11
mengatakan bahwa segala lutut akan bertelut dan segala lidah akan mengaku
‘Yesus Kristus adalah Tuhan’. Orang yang semasa hidupnya percaya kepada Yesus,
saat itu akan mengaku dengan sukacita; tetapi orang yang semasa hidupnya
tidak percaya kepada Yesus, saat itu akan mengaku dengan terpaksa, dan
tidak ada gunanya bagi mereka, karena mereka tetap akan dihukum.
Pada saat ini Yesus
berulangkali mengundang saudara, tetapi kalau saudara terus mengabaikan
undanganNya ini, nanti pada akhir jaman Ia akan mengusir saudara dari
hadapanNya. Saudara bisa menolak undanganNya saat ini, tetapi saudara tidak
bisa menolak perintahNya yang mengusir saudara dari hadapanNya nanti pada akhir
jaman. Karena itu, gunakan kesempatan ini untuk datang dan percaya kepada Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat, supaya saudara diselamatkan!
2) Menantikan kedatangan Tuhan yang keduakalinya
(ay 12,14).
Dalam
komentarnya tentang Yudas 21, Thomas Manton berkata:
“Love quickeneth desire: 2Peter
3:12, ‘Looking for and hastening to the coming of the Lord’. ... A harlot would
have her husband defer his coming, but a chaste spouse thinketh he can never
come soon enough. They that go a-whoring after the world, neither desire
Christ’s coming, nor love his appearing; but ‘the Spirit of the bride saith,
Come.’ They that love God look for it, Phil. 3:20, long for it, 2Tim. 4:8: they
‘love his appearing.’” (= Kasih menimbulkan kerinduan:
2Pet 3:12, ‘menantikan dan tergesa-gesa pada kedatangan Tu-han’. ...
Seorang pelacur menginginkan suaminya menunda kedatangannya / kepulangannya (bdk.
Amsal 7:19-20), tetapi pasangan yang suci /
murni berpikir bahwa ia tidak pernah bisa pulang cukup pagi. Mereka yang
melacur mengikuti dunia ini, tidak menginginkan kedatangan Kristus, dan juga
tidak mengasihi / menyenangi pemunculanNya; tetapi ‘Roh dari pengantin
perempuan berkata, Datanglah’ (Wah 22:17). Mereka yang
mengasihi Allah menantikannya, Fil 3:20, merindukannya, 2Tim 4:8:
mereka ‘mengasihi pemunculanNya’).
Thomas
Manton melanjutkan: “This
now informeth us what a difference there is between a child of God and wicked men.
They wish this day would never come, and would be glad in their hearts to hear
such news. The thought of Christ’s coming is their burden and torment. They
have the spirit of the devil in them: ‘Art thou come to torment us before our
time’? Mat. 8:29” (= Ini menginformasikan kita
betapa besar perbedaan antara anak Allah dan orang-orang jahat. Mereka berharap
hari itu tidak pernah datang, dan akan gembira dalam hati mereka mendengar
kabar seperti itu. Pemikiran tentang kedatangan Kristus adalah beban dan siksaan
mereka. Mereka mempunyai roh / semangat / pemikiran dari setan dalam diri
mereka: ‘Apakah Engkau datang untuk menyiksa kami sebelum waktunya?’ Mat 8:29).
Penerapan:
jangan membiarkan krisis ekonomi menyebabkan saudara melupakan / mengabaikan
kedatangan Kristus yang keduakalinya, dan tidak berjaga-jaga, tetapi terus
mencari uang!
3) Mempercepat kedatangan hari itu (ay 12).
a) Dengan memberitakan Injil.
Allah ‘menunda’
kedatangan Yesus karena Ia ingin semua orang bertobat. Karena itu kalau kita
ingin ‘mempercepat’ kedatangan Yesus, kita harus rajin memberitakan Injil (bdk.
Mat 24:14).
b) Dengan doa.
Kita juga bisa
mempercepat dengan doa. Kata-kata ‘datanglah kerajaanMu’ dalam doa Bapa Kami
(Mat 6:10), mencakup hal ini.
Catatan:
baik pada waktu dikatakan ‘menunda’ atau ‘mempercepat’ hari Tuhan, semua ini
dari sudut pandangan manusia. Dari sudut pandang Tuhan, hari Tuhan sudah Ia
tetapkan dan tidak akan berubah.
4) Menguduskan diri (ay 11,14).
Seorang penafsir
mengatakan bahwa dalam 2Pet 2:13 dikatakan bahwa nabi-nabi palsu itu adalah
‘kotoran dan noda’ (Yunani: SPILOI KAI MOMOI); sedangkan dalam 1Pet 1:19
dikatakan bahwa Yesus ‘tak bernoda dan tak bercacat’ (AMOMOU KAI ASPILOU). Jadi
kedua kata Yunani itu dibalik, dan lalu ditambahi huruf A, yang berarti ‘tidak’
(kata KAI artinya ‘dan’). Sekarang dalam ay 14 ini kita disuruh berusaha supaya
tak bercacat dan tak bernoda (ASPILOI KAI AMOMETOI), berarti kita harus hidup
seperti Kristus (bdk. 1Yoh 2:6).
Sekarang perlu
direnungkan: kita hidup seperti nabi-nabi palsu itu atau seperti Kristus?
Calvin: “He, then, who waits for new
heavens, must begin with renewal as to himself, and diligently aspire after it;
but they who cleave to their own filth, think nothing, it is certain, of God’s
Kingdom, and have no taste for anything but for this corrupt world”
(= Maka, ia yang menantikan langit yang baru, harus mulai dengan pembaharuan
berkenaan dengan dirinya sendiri, dan dengan rajin / tekun mencarinya /
merindukannya; tetapi mereka yang memegang erat-erat kotorannya sendiri, pasti
tidak berpikir apa-apa tentang Kerajaan Allah, dan tidak mempunyai selera untuk
apapun selain dunia yang jahat ini).
-AMIN-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar