Kisah Rasul 1:1-11
I) Antara kebangkitan dan kenaikan.
Yesus masih ada
di dunia ini selama 40 hari antara kebangkitanNya dan kenaikanNya ke sorga (ay
3).
1) TujuanNya adalah untuk membuktikan bahwa Ia
betul-betul bangkit dari antara orang mati, dan betul-betul hidup (ay 3).
Ay 3: “Kepada mereka Ia menunjukkan
diriNya setelah penderitaanNya selesai, dan dengan banyak tanda Ia
membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia
berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan
Allah”.
NIV: ‘and gave many
convincing proofs that he was alive’ (= dan memberikan banyak
bukti-bukti yang meyakinkan bahwa Ia hidup).
KJV/Lit: ‘To whom also he shewed
himself alive after his passion by many infallible proofs’ (= Kepada
siapa Ia juga menunjukkan diriNya sendiri hidup setelah penderitaanNya oleh banyak
bukti-bukti yang tidak bisa salah).
Charles
Haddon Spurgeon:
“Our Saviour would not go to heaven
till he had settled the fact of his resurrection upon a basis which can never
be shaken” (= Juruselamat kita tidak akan
pergi ke sorga sampai Ia telah menetapkan fakta kebangkitanNya pada dasar yang
tidak akan bisa digoyahkan) -
‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’, vol 4, hal 425.
Ini menunjukkan
betapa pentingnya kepercayaan / keyakinan pada kebangkitan Kristus (bdk.
Ro 10:9 1Kor 15:3-4). Sudahkan
saudara percaya bahwa Yesus bangkit dari antara orang mati?
2) Dalam 40 hari itu ada perbedaan yang besar
dalam hidup Yesus dibandingkan sebelum ia mati, yaitu tidak adanya pencobaan,
serangan, dsb, terhadap diriNya dari tokoh-tokoh Yahudi maupun pemerintah
Romawi.
Charles
Haddon Spurgeon:
“I might almost say that those
days were the prelude of his glory, a sort of anticipation of his reign of
peace, when he shall stand in the latter day upon the earth, and wars shall
cease unto the end of the earth” (= Saya hampir
bisa mengatakan bahwa hari-hari itu adalah pendahuluan dari kemuliaanNya,
semacam pengharapan tentang pemerintahanNya yang penuh damai, pada waktu Ia
akan berdiri pada hari terakhir di bumi ini, dan peperangan akan berhenti
sampai ujung bumi) - ‘Spurgeon’s
Expository Encyclopedia’, vol 4, hal 425.
Penerapan:
Dalam mengikuti
dan melayani Kristus pada saat ini, memang ada banyak serangan terhadap diri
kita / gereja. Tetapi dengan melihat pada kehidupan Kristus di bumi ini selama
40 hari antara kebangkitanNya dan kenaikanNya ke surga, kita boleh yakin bahwa
ada suatu saat kelak, kitapun akan bebas dari semua serangan itu! Tetapi
sementara semua serangan itu masih ada, bertekunlah dalam mengikut dan melayani
Kristus!
II) Kenaikan ke surga.
1) Sifat kenaikan Kristus ke surga.
a) Kenaikan Kristus ke surga,
adalah suatu peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi / bersifat historis, dan
bukan sekedar merupakan perumpamaan, illustrasi dsb.
Lukas
menceritakan kenaikan Kristus ke surga baik dalam Injil Lukas
(Luk 24:50-53) maupun dalam Kisah Rasul (Kis 1:1-11). Karena
peristiwa kenaikan Kristus ke sorga ini ada dalam Kitab Suci / Firman Tuhan,
maka tidak percaya pada kenaikan Kristus ke surga adalah sama dengan tidak
percaya pada Kitab Suci / Firman Tuhan.
Gereja Roma
Katolik percaya bahwa Maria juga naik ke surga dengan tubuh jasmaninya, tetapi
karena hal ini tidak ada dasar Kitab Sucinya, maka tentu saja kita tidak
mempercayainya. Agama lain juga ada yang percaya bahwa tokoh mereka naik ke
surga, tetapi juga tidak ada dalam Kitab Suci kita dan karena itu juga tidak
kita terima / percayai. Tetapi kenaikan Kristus ke surga ada dalam Kitab Suci
dan itu harus kita terima sebagai kebenaran.
b) Kenaikan Kristus ke surga
adalah suatu kenaikan yang bersifat jasmani.
Kebangkitan,
kenaikan ke surga dan kedatangan Kristus keduakalinya semuanya bersifat
jasmani. Jadi, tubuhNya betul-betul naik ke surga dan karena tubuhNya memang
tidak maha ada, maka sekarang Ia tidak lagi hadir secara jasmani di dunia ini.
Dalam
Mat 26:11 Yesus berkata: “Karena orang-orang miskin selalu
ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu”. Tentu
Yesus mengucapkan Mat 26:11 ini dalam arti jasmani, dan ini secara jelas
menunjukkan bahwa Ia tidak lagi bersama kita secara jasmani!
Doktrin
Perjamuan Kudus dari orang Roma Katolik maupun Lutheran, yang mempercayai
kehadiran secara jasmani dari Kristus pada Perjamuan Kudus, jelas merupakan
doktrin yang salah!
Charles
Haddon Spurgeon:
“It is a vain idea of
carnal-minded men that Christ is corporeally in the sacrament. He is gone into
heaven. ... to say that he is here corporeally, is to deny that he is gone up
into heaven” (= Merupakan gagasan sia-sia
dari orang-orang yang berpikir secara daging bahwa Kristus hadir secara jasmani
dalam sakramen. Ia telah pergi ke surga. ... mengatakan bahwa ia ada di sini
secara jasmani berarti menyangkal bahwa Ia telah pergi ke surga) - ‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’,
vol 4, hal 427.
Orang Calvinist
/ Reformed percaya bahwa dalam Perjamuan Kudus, Kristus hadir secara rohani!
c) Kristus naik secara perlahan-lahan ke
atas / ke surga (ay 9,11).
Mengapa Ia
tidak tahu-tahu menghilang begitu saja? Mengapa Ia harus naik perlahan-lahan ke
atas / ke surga? Karena Ia ingin murid-muridNya dan kita semua tahu bahwa Ia
memang naik ke surga, bukan sekedar hilang begitu saja.
Dengan
demikian, sekalipun kita tahu bahwa sekarang Ia tidak hadir secara jasmani di
dunia ini, tetapi kita tahu bahwa Ia tetap hidup terus di surga. Kita mempunyai
seorang Juruselamat yang hidup selama-lamanya!
2) Kenaikan Kristus ke surga tidak ditunjukkan
kepada semua orang.
Mengapa? Calvin menjawab
sebagai berikut: “Now as he did not,
after his resurrection, appear indiscriminately to all, so he did not permit
all to be the witnesses of his ascension to heaven; for he intended that this
mystery of faith should be known by the preaching of the gospel rather than
beheld by the eyes” (= Sebagaimana setelah
kebangkitanNya Ia tidak menunjukkan diriNya kepada semua orang, demikian juga
Ia tidak mengijinkan semua orang menjadi saksi-saksi kenaikanNya ke surga;
karena Ia menghendaki bahwa misteri iman ini diketahui melalui pemberitaan
Injil dan bukannya dengan dilihat dengan mata).
Penerapan:
·
Ini menunjukkan bahwa saudara harus memberitakan
Injil / Firman Tuhan.
· Ini menunjukkan bahwa pemberitaan Injil / Firman
Tuhan jauh lebih penting dari kesaksian siapapun yang mengalami apapun! Kalau
memang pengalaman lebih penting dari pada Firman Tuhan / Injil, pasti Yesus
menunjukkan Kebangkitan dan KenaikanNya ke sorga kepada semua orang! Karena itu
jangan menjadi orang kristen yang lebih senang mendengar khotbah yang dipenuhi
kesaksian, dari pada khotbah yang betul-betul menguraikan Firman Tuhan!
3) Fungsi / tujuan kenaikan Kristus ke surga.
a) Untuk menunjukkan bahwa
misiNya untuk menebus dosa kita sudah selesai (Yoh 17:4-5).
Bapa, yang
mengutus Yesus untuk turun ke dunia dan membereskan dosa manusia, pasti tidak
akan mau menerima Yesus kembali di surga, kalau misi Yesus itu belum selesai.
Bahwa Bapa menerima Yesus kembali di surga, menunjukkan bahwa misi penebusan
dosa manusia itu memang sudah selesai. Jadi, sama seperti kebangkitanNya, maka
kenaikan Yesus ke surga juga merupakan fakta / faktor yang menjamin keselamatan
orang percaya.
b) Untuk menunjukkan bahwa kita
yang percaya kepadaNya juga akan naik ke surga (Yoh 14:2-3 Yoh 17:24 Ef 2:6).
Jadi, sama
seperti kebangkitanNya, kenaikanNya ke surga juga merupakan pola yang akan
diikuti oleh semua orang yang percaya kepadaNya.
Charles Haddon Spurgeon:
·
“If
he was humiliated for us, he is also exalted for us”
(= Jika Ia telah direndahkan untuk kita, Ia juga ditinggikan untuk kita)
- ‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’,
vol 4, hal 423.
·
“It
is not only that he is partaker of our lowliness, but we are partaker of his
exaltation” (= Bukan hanya bahwa Ia
mengambil bagian dalam kerendahan kita, tetapi kita juga mengambil bagian dalam
pemuliaanNya) ‘Spurgeon’s
Expository Encyclopedia’, vol 4, hal 423.
·
“Jesus
is gone there as Pioneer to open the way, as our Friend to prepare a place for
us, and as the Pledge that all who are in him shall come to the same felicity.
If he had not entered, neither could we; but in his person God has given to us
a token that we also shall rise from the dead, and shall enter into heaven”
(= Yesus pergi ke sana sebagai Perintis / Pelopor untuk membuka jalan, sebagai
Teman kita untuk menyiapkan tempat bagi kita, dan sebagai Jaminan bahwa semua
yang ada di dalam Dia akan datang pada kebahagiaan yang sama. Jika Ia tidak
masuk, kita juga tidak bisa masuk; tetapi dalam diri Yesus Allah telah
memberikan kepada kita suatu tanda bahwa kita juga akan bangkit dari kematian,
dan akan masuk ke sorga) -
‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’, vol 4, hal 429.
·
“The
history of the church is to be the history of Christ repeated: she is to be
betrayed, she is to be scourged, she is to be falsely accused and spitted on;
she may have her crucifixion and her death; but she shall rise again. Her
Master rose, and like him she shall rise and receive glory. You can never kill
the church till you can kill Christ; and you can never defeat her till you
defeat the Lord Jesus, who already wears the crown of triumph”
(= Sejarah gereja adalah sejarah Kristus yang terulang: gereja akan dikhianati,
gereja akan disesah, gereja akan difitnah dan diludahi; gereja mungkin akan
disalib dan mati; tetapi gereja akan bangkit kembali. Tuannya bangkit, dan
seperti Dia gereja akan bangkit dan menerima kemuliaan. Kamu tidak akan pernah
bisa membunuh gereja sampai kamu bisa membunuh Kristus; dan kamu tidak akan
pernah bisa mengalahkan gereja sampai kamu mengalahkan Tuhan Yesus, yang telah
mengenakan mahkota kemenangan) -
‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’, vol 4, hal 433.
c) Supaya Roh Kudus turun.
Yoh 16:7 -
“Namun benar yang
Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab
jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi
jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu”.
Setelah Kristus
naik ke surga, maka Kristus tidak lagi menyertai orang percaya secara jasmani
(Mat 26:11), tetapi dengan turunnya Roh Kudus, Ia menyertai orang percaya
secara rohani (Yoh 14:16,18,19). Dengan demikian Ia bisa menggenapi
janjiNya dalam ayat-ayat seperti Mat 18:20
Mat 28:20b. Karena itu, perubahan tempat bagi tubuh Yesus ini,
tidak boleh menciptakan jarak antara kita dengan Dia dalam hati kita, karena
Yesus tetap hadir bersama kita secara rohani / melalui Roh KudusNya.
d) Spurgeon mengatakan bahwa
salah satu tujuan kenaikan Yesus ke surga adalah supaya kita tidak krasan di
dunia ini, tetapi juga ingin ke surga supaya bisa bersama-sama dengan Dia.
Spurgeon:
“We are not at home on earth. If
he were here we might think this world could be our abiding place; but it
cannot be so now” (= Kita belum ada di rumah di
bumi ini. Andaikata Ia ada di sini, kita mungkin akan berpikir bahwa dunia ini
bisa menjadi tempat tinggal kita yang tetap, tetapi sekarang hal seperti itu
tidak bisa terjadi) -
‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’, vol 4, hal 426.
4) Apa yang Yesus lakukan di sorga.
a) Yesus tetap melakukan tugasNya sebagai
Nabi.
Ada 3 periode
sehubungan dengan jabatan Yesus sebagai nabi:
·
Masa di antara kejatuhan Adam sampai baptisan
Yesus.
Di sini Yesus
melakukan tugas kenabianNya melalui Theophani (Allah yang menyatakan diri dalam
rupa / bentuk manusia) dan melalui nabi-nabi Perjanjian Lama.
·
Masa di antara baptisan Yesus sampai Kenaikan
Yesus ke surga.
Di sini Yesus
melakukan sendiri tugas kenabianNya.
·
Masa di antara Kenaikan Yesus ke surga sampai
kedatangan Yesus yang keduakalinya.
Di sini Yesus
melakukan tugas kenabianNya melalui Roh Kudus, rasul-rasulNya, hamba-hambaNya
dan orang-orang kristen (Yoh 14:26
16:12-15 Kis 1:8).
Sekarang kita
lihat ay 1. Dalam buku yang pertama (yaitu Injil Lukas), Lukas menceritakan apa
yang dilakukan dan diajarkan oleh Yesus sampai Ia terangkat. Secara implicit Lukas berkata: Sekarang, dalam
buku yang kedua (yaitu Kisah Rasul), aku akan menceritakan apa yang Yesus
kerjakan dan ajarkan sejak Ia terangkat.
Dan memang
Kisah Rasul menceritakan penyebaran Injil / Firman Tuhan, dan pertumbuhan
gereja.
b) Yesus juga tetap melakukan
tugasNya sebagai Imam (Ibr 4:14
7:24-25 8:1-6 1Yoh 2:1).
Charles
Haddon Spurgeon:
“I delight to think that my Lord
is with the Father. Sometimes I cannot get to God, my access seems blocked by
my infirmity; but he is always with God to plead for me”
(= Saya senang memikirkan bahwa Tuhan saya ada bersama dengan Bapa.
Kadang-kadang saya tidak bisa datang kepada Allah, jalan masuk saya
kelihatannya terhalang oleh kelemahan saya; tetapi Ia selalu bersama dengan
Bapa untuk memohon bagi saya) -
‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’, vol 4, hal 427.
c) Yesus mempersiapkan tempat
bagi kita di surga (Yoh 14:2).
Tempat di surga
tidak sama rata! Ada perbedaan pahala dan kemuliaan (Luk 19:16-19 1Kor 3:10-15
Mat 5:19 Mat 6:20 Mat 11:11
Mat 20:20-28 1Kor 9:24-27 Wah 22:12).
Memang masuk
surga atau tidak, hanya tergantung pada apakah kita percaya kepada Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat atau tidak, tetapi tingkat di surga tergantung
kehidupan kita, seperti:
·
besarnya iman terhadap janji-janji Tuhan.
·
kasih kepada Allah.
·
ketaatan / tindakan membuang dosa.
·
pelayanan / Pemberitaan Injil.
·
persembahan.
·
dsb.
III) Tanggung jawab kita.
1) Jangan hanya merenungkan surga tetapi tidak
melakukan apa-apa.
Ay 10-11:
murid-murid yang terus memandangi langit ditegur oleh malaikat.
Ay 11: ‘Hai orang-orang Galilea’.
Ini untuk
mengingatkan bahwa mereka belum waktunya masuk surga, mereka masih orang
Galilea, masih orang yang hidup di dunia.
2) Kita harus memberitakan Injil.
Ada banyak
perintah Tuhan, tetapi ada satu perintah yang sangat ditekankan. Ini terbukti
dari diberikannya perintah itu persis sebelum Yesus naik ke surga. Perintah apa
itu?
Perintah itu
adalah perintah untuk memberitakan Injil.
a) Ay 2: ‘perintah’ menunjuk
pada perintah untuk memberitakan Injil (Mat 28:19-20).
b) Ay 8: “Tetapi
kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan
menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke
ujung bumi”.
· Ay 8 yang merupakan thema Kisah Rasul ini,
jelas merupakan perintah Tuhan untuk memberitakan Injil.
Perintah untuk
memberitakan Injil ini berlaku untuk setiap orang kristen (bdk.
Mat 28:19-20). Ingat bahwa sekalipun Amanat Agung dalam Mat 28:19-20
itu sebetulnya diberikan hanya kepada 11 rasul, tetapi dalam ayat itu juga
rasul-rasul itu lalu diperintahkan untuk mengajarkan segala perintah Yesus
kepada orang-orang yang dijadikan murid. Dengan demikian mereka juga harus
mengajarkan perintah Yesus untuk memberitakan Injil. Bandingkan juga dengan
Kis 8:1,4 yang menunjukkan bahwa jemaat biasa juga memberitakan Injil.
Karena
Pemberitaan Injil adalah perintah Tuhan bagi kita, maka kalau kita tidak
melakukan Pemberitaan Injil, kita berdosa (dosa pasif). Bdk. Hak 5:23 Yer 48:10 Yeh 3:18-19 Mat 12:30.
· Dimana / kepada siapa kita harus memberitakan
Injil? Ay 8: Yerusalem, Yudea, Samaria, ujung bumi.
*
‘mulai
dari Yerusalem’ (bdk. Luk 24:47).
Þ ini adalah kota dimana Kristus ditangkap,
diadili, difitnah, disiksa dan dibunuh. Tetapi dari kota inilah Kristus
memerintahkan penginjilan dimulai! Inilah kasih yang melampaui akal kita!
Þ
Yerusalem bisa diartikan sebagai ‘orang-orang terdekat’.
Karena itu
dalam memberitakan Injil, kita harus mulai dari orang-orang yang terdekat
dengan kita, baru orang-orang yang jauh. Ada banyak orang kristen memberitakan
Injil kepada yang jauh, tetapi melupakan keluarga / anak sendiri! Ini jelas
salah!
Penerapan:
sudahkah saudara memberitakan Injil kepada keluarga saudara?
* penginjilan tidak boleh dilakukan hanya terhadap
bangsa tertentu saja, tetapi terhadap semua orang / bangsa (ay 8 - ‘Samaria’ dan ‘ujung bumi’. Bdk.
Mat 28:19 - ‘semua
bangsa’; Luk 24:47 - ‘segala
bangsa’).
Dulu ada
tembok pemisah:
Þ
dalam Bait Allah, Orang Yahudi terpisah
tempatnya dengan orang non Yahudi.
Þ
Pemberitaan Injil hanya dilakukan kepada orang
Yahudi (Mat 10:5-7).
Tetapi dengan
adanya kematian dan kebangkitan Kristus, tembok pemisah itu telah hancur
(Ef 2:14) dan karena itu:
à
sekarang pemberitaan Injil harus dilakukan
terhadap semua bangsa.
à dalam gereja tidak boleh ada tembok pemisah. Ini
dinyatakan dalam kata-kata ‘Gereja
yang kudus dan am’ dalam 12 Pengakuan Iman Rasuli.
*
bukan yang dekat saja, tetapi juga yang jauh.
Tetapi ay 8 ini tidak berarti bahwa setiap orang kristen harus
pergi ke ujung bumi. Ingat bahwa perintah ini diberikan kepada gereja secara
kolektif. Injil memang harus tersebar kemana-mana, tetapi setiap orang
kristen mempunyai ‘ladang’ sendiri-sendiri yang ditentukan oleh Tuhan. Jadi
tidak setiap orang harus menjadi misionaris! Ada yang dipanggil untuk menjadi
misionaris dan memberitakan Injil kepada ‘yang jauh’. Tetapi ada yang dipanggil
untuk memberitakan Injil kepada ‘yang dekat’. Setiap orang kristen harus berdoa
untuk mencari pimpinan Tuhan dalam persoalan ini.
·
Sebetulnya ay 7-8 menjawab pertanyaan
murid-murid dalam ay 6.
Ay 6 menunjukkan
4 hal yang salah dalam pemikiran / pengertian / diri mereka:
*
mereka mengira bahwa kerajaan Yesus / Mesias
adalah kerajaan duniawi. Ini terlihat dari kata ‘memulihkan’. Dulu Israel merdeka,
sekarang dijajah, dan mereka ingin Yesus memulihkan kerajaan Israel itu.
* mereka mau kerajaan tanpa berjuang. Mereka
mengira bahwa Mesias akan membebaskan mereka tanpa perjuangan dari pihak
mereka. Ini terlihat dari kata-kata ‘maukah
Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?’.
*
mereka menganggap kerajaan itu terbatas untuk
Israel. Ini terlihat dari kata-kata ‘bagi
Israel’.
*
mereka ingin tahu apa yang adalah rahasia Allah.
Jawaban Yesus
terhadap pertanyaan murid-murid (ay 7-8):
à
ay 7: tak perlu tahu waktu yang ditetapkan oleh
Bapa.
à
ay 8:
Þ
Kerajaan Allah dibangun / diperluas dengan
Pemberitaan Injil. Ini jelas menunjukkan bahwa kerajaan itu bukan kerajaan
duniawi tetapi kerajaan rohani.
Þ
mereka harus berjuang melalui Pemberitaan Injil.
Þ
Kerajaan Allah bukan mencakup Israel saja,
tetapi juga bangsa-bangsa lain
Penutup / kesimpulan:
Kalau saudara percaya kepada
Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara, saudara memang pasti akan masuk ke
surga. Surga itu memang enak, menyenangkan, tetapi bagaimanapun juga, jangan
hanya merenung tentang surga. Saudara punya tugas selama saudara belum masuk
surga, yaitu Pemberitaan Injil. Maukah saudara melakukanlah tugas saudara dalam
Pemberitaan Injil?
-AMIN-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar