Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div
KOLOSE 2:6-15
I) Cara supaya tidak sesat.
1) Maju
dalam iman / kerohanian (ay 6-7).
Ay 6-7: “(6) Kamu telah menerima Kristus Yesus,
Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. (7) Hendaklah kamu
berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh
dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan
syukur”.
Untuk menghindarkan diri dari bahaya
penyesatan, orang kristen tidak boleh merasa cukup dalam hal rohani / menjadi statis
dalam hal rohani. Ini berlaku dalam hal:
·
pengetahuan
firman Tuhan.
Amsal 19:27
- “Hai anakku, jangan lagi mendengarkan didikan, kalau
engkau menyimpang juga dari perkataan-perkataan yang memberi pengetahuan”.
KJV: “Cease, my son, to hear the instruction that
causeth to err from the words of knowledge” (= Berhentilah, anakku, untuk
mendengar ajaran yang menyebabkan kita menyimpang dari kata-kata pengetahuan).
NIV: “Stop listening to instruction, my son, and
you will stray from the words of knowledge” (= Berhentilah mendengar
instruksi, anakku, dan engkau akan tersesat dari kata-kata pengetahuan).
NASB: “Cease listening, my son, to discipline, and
you will stray from the words of knowledge” (= Berhentilah mendengar,
anakku, pada disiplin, dan engkau akan tersesat dari kata-kata pengetahuan).
·
kehidupan
doa / saat teduh.
·
kasih
dan iman kepada Tuhan.
·
hubungan
pribadi / pengenalan terhadap Tuhan.
·
pengudusan,
dsb.
Apakah saudara maju dalam hal-hal ini,
atau setidaknya, apakah saudara berusaha untuk maju dalam hal-hal ini? Ingat
bahwa hanya ada 2 pilihan bagi saudara: maju dalam iman / kerohanian, atau
tersesat!
2Pet 1:5-9 - “(5) Justru karena itu kamu harus dengan
sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada
kebajikan pengetahuan, (6) dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada
penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, (7) dan kepada
kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara
kasih akan semua orang. (8) Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan
berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam
pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. (9) Tetapi barangsiapa tidak
memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa
dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan”.
2) Hati-hati
terhadap ajaran sesat (ay 8).
Ay 8: “Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu
dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan
roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus”.
Dalam ay 8 ini Paulus berbicara
tentang ‘filsafat yang
kosong dan palsu’.
Sifat-sifat dari filsafat yang kosong dan palsu itu:
a) Bisa ‘menawan’
(ay 8).
Ini menunjukkan bahwa sekali seseorang
terkena ajaran sesat, ia tidak mudah dilepaskan dari kesesatan itu, karena
ajaran sesat itu menawan dia. Karena itu Paulus berkata ‘hati-hatilah’ (ay 8). Jangan meremehkan dan jangan sombong
menghadapi ajaran sesat / nabi palsu.
b) Sekalipun filsafat itu disebut ‘kosong dan palsu’ tetapi itu tidak berarti bahwa filsafat itu terlihat jelas
sebagai kebodohan atau dusta! Ini terlihat dari:
·
Ay 4:
“Hal ini kukatakan, supaya
jangan ada yang memperdayakan kamu dengan kata-kata yang indah”.
NIV: ‘fine-sounding argument’ (= argumentasi yang kedengarannya indah /
bagus).
NASB: ‘persuasive argument’ (= argumentasi yang meyakinkan).
Jadi maksudnya adalah argumentasi yang
kuat dan meyakinkan.
· Ay 23:
“Peraturan-peraturan ini,
walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti
merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup
duniawi”.
Jadi, filsafat ini kelihatannya
bijaksana.
c) Tetapi, bagaimanapun hebatnya ajaran itu,
tetap disebut filsafat yang kosong dan palsu karena:
·
filsafat
itu merupakan ajaran yang hanya berdasar pada ‘ajaran turun temurun’ dan ‘roh-roh
dunia’ (ay 8).
*
‘ajaran
turun temurun’.
NASB: ‘the
tradition of men’ (= tradisi manusia).
NIV: ‘human
tradition’ (= tradisi manusia).
*
‘roh-roh
dunia’. Ini salah terjemahan.
NASB: ‘the elementary principles of the world’ (= prinsip-prinsip dasar
dari dunia).
NIV: ‘the basic principles of this world’ (= prinsip-prinsip dasar dari
dunia ini).
·
‘Tidak
menurut Kristus’ (ay 8).
Jadi, tidak pernah diajarkan oleh Yesus
dan tidak pernah ada dalam Kitab Suci.
Dari semua ini bisalah disimpulkan bahwa
kita tidak boleh menerima / percaya pada ajaran, yang sekalipun kelihatannya
bijaksana dan disertai argumentasi yang meyakinkan, tetapi tidak berdasarkan
Kitab Suci!
II) Kristus + sesuatu.
Contoh
dari ajaran sesat / filsafat yang kosong dan palsu itu adalah ajaran yang
menganggap bahwa Kristus saja tidaklah cukup untuk keselamatan kita, dan karena
itu harus ditambah dengan sesuatu yang lain.
Ia
lalu memberikan beberapa contoh konkrit:
a) Kristus + Sunat (ay 11).
Ay 11: “Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang
dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari
penanggalan akan tubuh yang berdosa”.
Bdk. Gal 5:2-4 - “(2) Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata
kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan
berguna bagimu. (3) Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang
menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat. (4) Kamu
lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu
hidup di luar kasih karunia”.
b) Kristus + Larangan makan dan minum /
kehidupan sebagai pertapa (ay 16,20-23
bdk. Ibr 9:10).
Ay 16,20-23 - “(16) Karena itu janganlah kamu biarkan
orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya,
bulan baru ataupun hari Sabat; ... (20) Apabila kamu telah mati bersama-sama
dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu
pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia: (21) jangan
jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini; (22) semuanya itu hanya
mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah
dan ajaran-ajaran manusia. (23) Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya
penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa
diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi”.
Ibr 9:10 - “karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan
pelbagai macam pembasuhan, hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani,
yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan”.
Larangan
makan ini memang berlaku dalam jaman Perjanjian Lama, tetapi sejak Yesus mati
dan bangkit, semua ini telah dihapuskan (Ef 2:15).
c) Kristus + Ibadah kepada malaikat (ay 18).
Ay 18: “Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh
orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta
berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri
oleh pikirannya yang duniawi”.
Renungkan:
Kalau penyembahan terhadap malaikat saja dilarang, bagaimana kiranya dengan doa
/ penyembahan terhadap Maria dan orang-orang suci (Santa / Santo) dalam gereja
Roma Katolik?
III) Kecukupan Kristus (= the sufficiency of Christ).
Paulus
menunjukkan bahwa Kristus itu cukup dengan cara:
1) Menunjukkan apa yang kita miliki kalau kita
memiliki Kristus (ay 9-10).
Ay 9-10: “(9) Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah
seluruh kepenuhan ke-Allahan, (10) dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah
kepala semua pemerintah dan penguasa”.
a) Ay 9 menunjukkan bahwa:
1. Allah menyatakan diri secara penuh / sempurna
di dalam Kristus.
Kata-kata
‘secara
jasmaniah’
(= bodily) dalam bahasa Yunaninya
adalah SOMATIKOS, artinya adalah ‘truly,
really, in opposition to typically, figuratively’ (= betul-betul,
sungguh-sungguh, berlawanan dengan sebagai TYPE, secara kiasan).
Dalam
Kemah Suci / Bait Allah, ada simbol
kehadiran Allah, tetapi dalam Kristus, Allah betul-betul
tinggal.
2. Allah ditemukan secara penuh / utuh di dalam
Kristus.
Calvin
mengomentari bagian ini dengan berkata:
“God
is wholly found in him, so that he who is not contented with Christ alone,
desires something better and more excellent than God” (= Allah sepenuhnya didapatkan / ditemukan di dalam
Dia, sehingga siapa yang tidak puas hanya dengan Kristus saja, menginginkan
sesuatu yang lebih baik dari Allah).
Renungkan: apakah saudara puas dengan Kristus?
Kalau tidak, itu berarti saudara menginginkan sesuatu yang lebih baik dari
Allah, dan sampai kiamatpun saudara tidak akan menemukan apa yang saudara
inginkan itu!
b) Ay 10a: ‘dan kamu telah
dipenuhi di dalam Dia’.
NIV: ‘and you have been given fullness in Christ’ (= dan kamu telah
diberi kepenuhan dalam Kristus).
NASB: ‘and in Him you have been made complete’ (= dan dalam Dia kamu telah
dibuat menjadi lengkap).
KJV: ‘And ye are complete
in him’ (= dan kamu lengkap di dalam
Dia).
Karena
Allah betul-betul diam dalam Kristus, maka kita sudah lengkap kalau kita
mempunyai Kristus. Karena itu jelas bahwa Kristus tidak perlu ditambah dengan
sesuatu apapun!
c) Ay 10b: ‘Dialah kepala
semua pemerintah dan penguasa’.
Kata-kata ‘semua pemerintah dan
penguasa’
menunjuk kepada para malaikat. Ayat ini menyatakan Kristus sebagai kepala para
malaikat, dan karena itu ayat ini menunjukkan bahwa malaikatpun menjadi milik
kita kalau kita memiliki Kristus. (Ini lebih menunjukkan lagi kebodohan
penyembahan terhadap malaikat - bdk Ibr 1:13-14).
Ini
makin menunjukkan bahwa Kristus itu cukup bagi kita!
2) Menunjukkan bahwa orang kristen tidak
membutuhkan sunat lahiriah.
Hal
ini dinyatakan oleh Paulus dalam:
a) Ay 11: ‘dalam Dia kamu telah
disunat’.
Orang
yang ada dalam Kristus sudah disunat, dengan sunat Kristus / rohani, yaitu
penanggalan tubuh yang berdosa / manusia lama. Karena itu jelas bahwa kita
sudah tidak membutuhkan sunat jasmani lagi! Di sini Paulus menentang ajaran
rasul-rasul palsu yang ingin mencampur Injil dengan hukum Taurat, atau
kekristenan dengan Yudaisme, atau iman dengan perbuatan baik.
b) Ay 13: ‘kamu ... dahulu
... tidak disunat secara lahiriah’.
Ini
menunjukkan bahwa orang Kolose adalah orang non Yahudi.
Dulu
mereka mati dalam dosa, dan mereka ada dalam keadaan tidak disunat. Tetapi toh
dalam keadaan demikian Allah menghidupkan mereka (ay 13b). Karena itu
adalah menggelikan dan tolol kalau sekarang mereka mau kembali kepada sunat.
3) Menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh
Kristus bagi kita (ay 13c-15).
Ay 13-15: “(13) Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh
pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan
Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,
(14) dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan
hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakanNya dengan memakukannya
pada kayu salib: (15) Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan
penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenanganNya
atas mereka”.
a) Ay 13c: ‘Ia mengampuni segala pelanggaran kita’.
Ingat
bahwa pada waktu Yesus mati di atas kayu salib, Ia bukan hanya menebus dosa
kita yang lalu saja, tetapi semua dosa kita, baik yang lalu,
sekarang, maupun yang akan datang.
Awas!
Sekalipun hal ini menjamin keselamatan kita, ini sama sekali tidak boleh
dijadikan dasar untuk terus hidup di dalam dosa! Bdk. Ro 6:1-19.
b) Ay 14a: Ia
menghapuskan ‘surat
hutang’.
Lit: ‘hand-writing’ (= tulisan tangan).
Calvin
beranggapan bahwa bagian ini menunjuk pada penghapusan ‘ceremonial law’ (= hukum yang berhubungan dengan upacara
keagamaan).
Alasannya
adalah:
1. Ceremonial law memang mendakwa /
mengancam kita (bdk. Ibr 10:3 - “Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun
orang diperingatkan akan adanya dosa”.).
2. Ini sesuai dengan
kontex yang memang menyerang ceremonial
law (ay 11,13 - sunat = ceremonial
law; ay 16-dst - larangan makan, hari raya, bulan baru dsb juga adalah
ceremonial law).
c) Ay 14b:
Memakukannya pada kayu salib.
d) Ay 15: melucuti
setan.
Karena
‘surat hutang’ telah dihapus (ay 14), maka setan
tidak punya senjata. Kalau kita kembali kepada ceremonial law, maka seakan-akan kita mengembalikan senjata setan
yang sudah dilucuti oleh Yesus itu.
Penerapan:
Terlalu
banyak orang yang menambahi Kristus dengan sesuatu yang lain.
Misalnya:
·
Saksi Yehuwa mengajarkan bahwa mereka selamat bukan hanya
karena iman kepada Yesus tetapi juga karena kerajinan mereka dalam mencari jiwa
/ memberitakan Injil.
· Orang yang mengaku sudah percaya kepada Yesus, tetapi tidak
yakin akan keselamatannya.
Secara
implicit / tidak langsung, ini
menunjukkan bahwa orang itu menganggap bahwa Kristus tidaklah cukup!
·
Roma Katolik:
*
Kristus + Maria.
Pada
waktu Kristus mati disalib, Maria melihat hal itu dan iapun menderita bukan
main. Ini dianggap juga sebagai penderitaan untuk menebus dosa manusia. Jadi
kalau Kristus adalah Redeemer (=
Penebus), maka Maria adalah Co-Redeemer.
Mereka
juga mengajar penyembahan / doa kepada Maria, disamping penyembahan dan doa
kepada Yesus.
Juga
mereka mengajar bahwa kalau Yesus adalah Pengantara antara manusia dengan
Allah, maka Maria adalah pengantara antara manusia dengan Yesus.
*
iman kepada Kristus + perbuatan baik.
Adanya
doktrin tentang dosa besar (mortal sin)
dan dosa kecil (venial sin), dan
kepercayaan bahwa dosa besar itu bisa menghancurkan keselamatan, jelas
menyebabkan Katolik harus digolongkan sebagai agama yang juga mengandalkan
perbuatan baik untuk selamat (bukan hanya semata-mata karena iman).
·
Kharismatik: banyak dari mereka juga memberikan banyak
tambahan yang sebetulnya tidak pernah diajarkan oleh Kitab Suci, seperti:
* orang yang percaya kepada Yesus dan sudah diampuni dosanya
harus muntah-muntah (ini menunjukkan dosanya keluar).
* orang yang sudah percaya Yesus dan dipenuhi Roh Kudus harus
ber-bahasa Roh, atau tertawa dalam Roh (Toronto
Blessing)!
·
Syncretism (penggabungan dua agama atau lebih):
Kristus + agama lain.
Banyak
orang yang pindah dari agama lain / kebatinan ke agama kristen, tetapi tidak
mau melepaskan agama / kepercayaan yang lama. Mungkin mereka menganggap bahwa
lebih aman kalau punya lebih dari satu agama, sehingga kalau yang satu salah,
maka yang lain bisa menyelamatkan.
Tetapi
ini jelas omong kosong, karena kalau saudara menganggap bahwa Kristus masih
perlu ditambahi dengan agama lain, itu menunjukkan bahwa saudara tidak
betul-betul beriman kepada Kristus! Dan jangan pernah mimpi bahwa saudara akan
diselamatkan dengan iman seperti itu!
Illustrasi: kalau saudara naik mobil, saudara
selalu membawa ban serep / cadangan. Karena apa? Karena saudara tidak percaya
penuh kepada ban saudara. Saudara tahu ban itu bisa gembos, dan karena itu
saudara membawa ban serep. Tetapi kalau saudara naik kereta api, saudara tidak
akan membawa ban serep, karena saudara percaya penuh bahwa ban kereta api tidak
bakal gembos! Jadi adanya serep jelas menunjukkan ketidakpercayaan.
Karena
itu kalau saudara datang dan percaya kepada Yesus, tetapi masih memegangi agama
lama saudara sebagai serep, itu menunjukkan ketidak-percayaan saudara kepada
Yesus!
Paulus
menentang ajaran bahwa Kristus harus ditambahi dengan sesuatu apapun, dan ia
menekankan bahwa Kristus itu cukup dan tidak boleh ditambahi dengan sesuatu
apapun! Jadi, kalau saudara percaya hanya kepada Kristus, maka saudara selamat,
tetapi kalau saudara percaya kepada Kristus + sesuatu yang lain, maka saudara
justru binasa!
Tentang kata-kata ‘sudah selesai’ dalam Yoh 19:30, Calvin memberi
komentar sebagai berikut: “If we give our assent to this word which Christ
pronounced, we ought to be satisfied with his death alone for salvation, and we
are not at liberty to apply for assistance in any other quarter” (= Jika kita menyetujui kata-kata yang Kristus
ucapkan, kita harus puas dengan kematianNya saja untuk keselamatan, dan kita
tidak boleh menggunakan bantuan dari sudut lain manapun).
IV) Cara untuk mendapatkan Kristus.
1) Bukan
dengan baptisan.
Ay 12: “karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan
di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa
Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati”.
Hati-hati dengan ay 12 ini; jangan
menjadikan ini menjadi dasar untuk menambahi Kristus dengan baptisan!
Calvin: “When
he says that this is done through means of baptism, as he says also in Rom 6:4,
he speaks in his usual manner, ascribing efficacy to the sacrament, that it may
not fruitlessly signify what does not exist. By baptism, therefore, we are
buried with Christ, because Christ does at the same time accomplish
efficaciously that mortification, which he there represents, that the reality
may be conjoined with the sign” [= Pada waktu ia berkata
bahwa hal ini terjadi melalui baptisan, seperti yang ia juga katakan dalam
Ro 6:4, ia berbicara dengan cara yang biasa ia lakukan, menganggap
kemanjurannya berasal dari sakramen, supaya sakramen itu tidak secara
sia-sia menunjukkan apa yang tidak ada (tidak menjadi tanda yang sia-sia).
Karena itu, oleh baptisan, kita dikubur dengan Kristus, karena pada saat yang
sama Kristus melakukan pemusnahan manusia lama, yang digambarkannya, supaya
kenyataannya bisa digabungkan dengan tandanya].
2) Tetapi
dengan percaya / iman (ay 12), dan menerima Yesus (ay 6).
Percayakah saudara bahwa Kristus itu
cukup untuk keselamatan saudara? Apapun kebutuhan rohani saudara, dan berapapun
banyaknya dan besarnya dosa saudara, Kristus tetap cukup bagi saudara.
Ada seorang penginjil yang menginjili
seseorang yang sangat menyadari kekotoran / dosa dalam hidupnya. Pada waktu
penginjil itu mendesak orang itu untuk datang kepada Kristus dan menerima
pengampunan dosa, orang itu lalu berkata: “You don’t know what a sinner I am”
(= Kamu tidak tahu orang berdosa yang bagaimana aku ini). Penginjil itu lalu menjawab: “No. And you don’t know what a Savior He is”
[= Tidak. Dan kamu tidak tahu Juruselamat yang bagaimana Dia (Yesus) itu].
Maukah saudara datang dan percaya
kepada Dia, dan hanya kepada Dia?
-AMIN-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar