II KORINTUS 5:15
YESAYA 53:4-6
I) Keselamatan karena perbuatan baik.
Sebagian besar
manusia di muka bumi ini, dan juga semua agama-agama lain di luar kristen,
percaya / mengajarkan bahwa orang bisa selamat / masuk surga karena perbuatan
baik.
Tetapi
sebetulnya ini adalah sesuatu yang tidak mungkin terjadi karena:
1) Manusia tidak bisa berbuat baik.
Ini dinyatakan
secara jelas oleh Kitab Suci.
· Kej 6:5 - “Ketika dilihat
TUHAN bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan
hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, ...”.
· Kej 8:21b - “Aku takkan
mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya
adalah jahat dari sejak kecilnya”.
· Maz 58:4 - “Sejak lahir
orang-orang fasik telah menyimpang, sejak dari kandungan pendusta-pendusta
telah sesat”.
· Titus 1:15 - “Bagi orang suci
semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan orang tidak beriman suatupun
tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis”.
Apakah benar
bahwa manusia tidak bisa berbuat baik? Tidak bisakah seseorang, pada waktu
melihat orang miskin / menderita, lalu menolongnya tanpa pamrih? Tentu bisa!
Lalu apakah itu bisa disebut sebagai perbuatan baik? Dalam pandangan manusia,
ya! Tetapi dalam pandangan Tuhan, tidak! Mengapa? Karena dalam pandangan Tuhan,
supaya suatu perbuatan bisa disebut baik, maka harus dipenuhi syarat-syarat
ini:
a) Perbuatan baik itu harus
dilakukan untuk kemuliaan Allah.
1Kor 10:31
- “Jika
engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang
lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah”.
b) Perbuatan baik itu harus
dilakukan karena cinta kepada Allah.
Yoh 14:15
- “Jikalau
kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu”.
Ingat bahwa 2
hal di atas ini tak mungkin bisa dilakukan oleh orang yang ada di luar Kristus!
Bdk. Ro 3:10,11,18 yang mengatakan bahwa tidak ada manusia (ini jelas
menunjuk kepada manusia di luar Kristus, tanpa pekerjaan Roh Kudus dalam
dirinya) yang benar, yang berakal budi, yang mencari Allah, atau yang takut
kepada Allah.
Manusia bisa
saja berusaha berbuat baik, berjuang bagi agamanya, ingin masuk surga, dsb.
Tetapi ‘mengasihi Allah’ dan ‘hidup untuk kemuliaan Allah’ adalah 2 hal yang
tidak mungkin bisa dilakukan oleh manusia di luar Kristus.
Kalau 2 hal di
atas ini tidak dipenuhi, maka bisalah dikatakan bahwa perbuatan baik itu
dilakukan tanpa mempedulikan Allah! Bisakah itu disebut baik?
2) Andaikatapun manusia bisa berbuat
baik, bagaimana dengan dosa-dosa yang telah ia lakukan maupun yang akan ia
lakukan? Ingat bahwa perbuatan baik tidak bisa menghapus dosa!
Kitab
Suci dengan jelas menyatakan hal itu.
· Gal 2:16a - “Kamu tahu, bahwa
tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi
hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus”.
·
Gal 2:21b - “... sekiranya ada
kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus”.
Illustrasi:
Misalnya suatu hari saudara naik kendaraan bermotor dan melanggar rambu lalu
lintas, dan lalu seorang polisi menilang saudara. Saudara akan disidang 1
minggu yang akan datang. Sementara menunggu saat persidangan, saudara lalu mau
‘menebus dosa’ saudara dengan berbuat baik. Saudara menghibur tetangga yang
kesusahan, membelikan obat untuk tetangga yang sakit, dsb. Pada saat persidangan,
hakim bertanya: Apakah saudara, pada tanggal ini, di jalan ini, melanggar rambu
lalu lintas ini? Saudara lalu menjawab: Benar Pak Hakim, tetapi, saya sudah
menebus dosa dengan berbuat baik. Ini ada 3 saksi yang menerima kebaikan saya.
Sekarang pertanyaannya: kalau hakim itu waras, apakah orang itu akan dibebaskan
dari hukuman?
Illustrasi ini
jelas menunjukkan bahwa ditinjau dari sudut hukum dunia / negarapun, tidak
mungkin perbuatan baik bisa menutup dosa!
Allah tahu akan
hal ini (yaitu bahwa manusia tidak bisa selamat karena perbuatan baiknya),
tetapi Ia mau menyelamatkan manusia yang berdosa itu. Lalu bagaimana caranya?
Memasukkan manusia berdosa ke surga begitu saja? Memang ada agama yang percaya
hal ini. Mereka percaya bahwa Allah itu maha pengasih dan pengampun, sehingga
Ia akan memasukkan orang berdosa ke surga begitu saja, tanpa ada yang membayar
dosa-dosanya. Tetapi ini tidak mungkin! Ia tidak bisa berbuat demikian karena
Ia adalah Allah yang suci, yang tidak bisa bersatu dengan manusia berdosa, dan
Ia adalah Allah yang adil, yang tidak bisa tidak menghukum manusia yang
berdosa!
Jadi bagaimana?
Ia sendiri yang harus menebus dosa itu / membayar hutang dosa itu! Dan karena ‘upah
dosa ialah maut’ (Ro 6:23), sedangkan sebagai Allah Ia tidak bisa mati,
maka Allah harus menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus, supaya Ia bisa mati
menebus dosa kita!
II) Kristus
adalah substitute (= pengganti) kita.
Bahwa Kristus
adalah substitute (= pengganti) kita
terlihat dari text khotbah hari ini, yaitu Yes 53:4-6 dan 2Kor 5:15.
Yes 53:4-6
- “(4)
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan
kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan
ditindas Allah. (5) Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia
diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan
keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita
menjadi sembuh. (6) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita
mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan
kita sekalian”.
2Kor 5:15 - “Dan
Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak
lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah
dibangkitkan untuk mereka”.
Tetapi hal itu
juga bisa terlihat dari:
1) Fakta bahwa Kristus tidak berdosa
(2Kor 5:21 Ibr 4:15).
Andaikata Ia
berdosa, maka pada saat Ia mati, Ia mengalami hukuman untuk diriNya sendiri.
Tetapi karena Ia suci, maka pada saat Ia mati, Ia mengalaminya untuk kita!
2) Jenis hukuman mati yang Ia alami adalah
salib, bukan penggal, rajam dsb. Mengapa harus salib? Karena salib adalah
hukuman yang terkutuk, dan dengan mengalami kematian yang terkutuk itu, Ia
menanggung kutuk yang seharusnya untuk kita (Ul 21:23 Gal 3:10,13).
3) Penderitaan yang luar biasa yang Ia alami.
Kristus
mengalami penderitaan yang luar biasa hebatnya, seperti:
·
pencambukan.
Ingat bahwa Ia
dicambuki dengan cambuk Romawi, yaitu tali-tali kulit yang diberi besi-besi
tajam, tulang-tulang yang diruncingkan, sehing-ga pencambukan itu betul-betul
menghancurkan punggungNya.
·
penyaliban.
Bisakah saudara
bayangkan sakitnya kalau paku-paku menebus tangan dan kaki saudara? Dan
bagaimana penderitaan saudara kalau setelah itu saudara digantungkan selama
berjam-jam sampai saudara mati? Itulah yang Yesus alami bagi saudara!
Kristus memang
harus mengalami penderitaan yang luar biasa ini, karena penderitaan di neraka
juga luar biasa hebatnya!
4) Kristus menolak anggur bius (Mat 27:34).
Banyak penafsir
beranggapan bahwa Ia menolak anggur itu, karena anggur itu mengandung sejenis
ramuan bius, yang bisa mengurangi rasa sakit. Yesus sadar bahwa saat itu Ia
sedang menggantikan kita dalam memikul hukuman dosa, dan karena itu Ia tidak
mau rasa sakitnya dikurangi. Ia mau memikul 100 % hukuman dosa kita!
5) Kristus mengalami kehausan (Yoh 19:28
bdk. Maz 22:16).
Ingat bahwa
orang di neraka pasti mengalami kehausan yang luar biasa. Bandingkan dengan
kehausan dari orang kaya di neraka dalam Luk 16:23-24. Kristus menggantikan kita
memikul hukuman itu, dan karenanya Ia harus mengalami kehausan yang luar biasa.
Ini menyebabkan kita tidak perlu mengalami kehausan di neraka, asal kita mau
percaya kepada Yesus!
6) Kristus mengalami keterpisahan dengan Allah
(Mat 27:46).
Keterpisahan dengan
Allah merupakan hukuman dosa (Yes 59:1-2
2Tes 1:9). Kristus menggantikan kita memikul hukuman dosa, dan karena
itu Ia harus mengalami keterpisahan dengan Allah / BapaNya.
7) Kristus mati.
Upah dosa ialah
maut (Ro 6:23), dan karena itu Kristus, yang menggantikan kita untuk
memikul hukuman dosa, harus mengalami kematian.
Karena itu,
orang yang percaya Yesus, sekalipun tetap mengalami kematian, tetapi tidak
mengalami kematian itu sebagai hukuman dosa, tetapi sebagai pintu gerbang
menuju surga!
III) Keselamatan
karena iman.
Karena Kristus
sudah menjadi substitute (=
pengganti) kita, maka sekarang untuk selamat / masuk surga kita tidak perlu
melakukan apa-apa! Hanya percaya / beriman kepada Yesus!
Ini terlihat
dari ayat-ayat di bawah ini:
·
Ro 3:27-28 - “Jika demikian,
apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan perbuatan? Tidak,
melainkan berdasarkan iman! Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena
iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat”.
·
Gal 2:16a - “Kamu tahu, bahwa
tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi
hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus”.
· Ef 2:8-9 - “Sebab karena kasih
karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian
Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri”.
Sudahkah
saudara selamat / percaya kepada Yesus? Kalau ya, saudara harus memenuhi 2
tanda ini:
1) Keyakinan akan keselamatan.
Adalah sesuatu
yang tak masuk akal bahwa ada banyak orang mengaku kalau mereka percaya bahwa
Yesus sudah mati memikul semua dosa-dosa mereka, tetapi pada saat yang
sama mereka masih ragu-ragu / tidak yakin bahwa mereka akan masuk ke surga! Ini
adalah suatu kontradiksi! Kalau memang saudara percaya bahwa Yesus sudah
membayar semua dosa saudara, lalu dosa
apalagi yang menyebabkan saudara mengira masih bisa masuk neraka?
2) Ada perubahan hidup ke arah yang positif
dalam diri saudara.
Sekalipun
perbuatan baik tidak punya andil dalam menyelamatkan kita, tetapi perbuatan
baik / perubahan hidup ke arah positif pasti ada dalam diri orang yang
betul-betul percaya kepada Yesus! Mengapa? Karena orang yang percaya pasti
menerima Roh Kudus (Yoh 7:38-39
Ef 1:13-14), yang akan mengeluarkan buah Roh (Gal 5:22-23).
Perubahan hidup
itu harus ada:
a) Dalam hal rohani.
Misalnya:
kerinduan akan Firman Tuhan, doa, berbakti dsb.
b) Dalam hidup sehari-hari.
Misalnya:
menjadi lebih sabar, membuang perzinahan, dusta dan segala dosa-dosa lain.
Penutup / kesimpulan:
Apakah saudara sudah mempunyai
keyakinan akan keselamatan saudara dan perubahan hidup ke arah yang positif
sebagai bukti iman saudara? Kalau belum, saudara belum selamat! Percayalah
kepada Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan saudara saat ini juga, supaya
saudara betul-betul diselamatkan!
-AMIN-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar