I) Undangan diberikan pada saat pesta sudah siap.
Pada saat itu,
kalau orang mau mengadakan pesta, maka jauh hari sebelum pesta itu diadakan,
undangan sudah dikirimkan kepada para tamu. Dalam undangan itu sudah ditetapkan
tempat pesta itu dan juga tanggal pada saat pesta itu akan diadakan. Tetapi jam
pesta tidak diberitahukan. Lalu orang yang mengadakan pesta itu mengadakan
segala persiapan untuk pesta. Setelah persiapan untuk pesta itu siap (pada
tanggal yang sudah ditentukan), maka orang yang
mengadakan pesta itu mengirim hamba-hambanya untuk mengundang (undangan
ke dua) orang-orang yang tadinya telah diundang untuk datang.
Hal ini
sebetulnya bisa terlihat pada ay 17 tetapi Kitab Suci bahasa Indonesia
terjemahannya kurang tepat.
NIV: ‘At the time of the banquet he sent his
servant to tell those who had been invited: come for now everything is
ready’ (= Pada saat perjamuan ia mengirim hambanya untuk memberitahu mereka
yang telah diundang: datanglah karena sekarang segala sesuatu telah
siap).
Penggunaan
bentuk ‘past perfect tense’ (had been invited) menunjukkan bahwa
orang-orang itu sudah mendapat undangan sebelum hamba itu mem-beritahukan bahwa
pesta telah siap.
Bandingkan
dengan Ester 5:8 (undangan pertama) dan Ester 6:14 (undang-an ke
dua).
Jadi, adanya
undangan ke dua menunjukkan bahwa pesta telah siap!
Orang yang
mengadakan pesta itu, jelas menggambarkan Allah sendiri. Sama seperti orang itu
sudah menyiapkan pesta, demikian juga Allah telah menyiapkan keselamatan bagi
kita.
Bahwa
keselamatan sudah siap, terbukti dari:
1) Kata-kata ‘sudah selesai’
yang diucapkan Yesus di atas kayu salib (Yoh 19:30).
Yesus sudah
dicambuki habis-habisan, dipakukan pada kayu salib, mengalami kehausan yang
luar biasa, mengalami keterpisahan dengan Allah dsb untuk membereskan dosa
kita! Lalu Ia berkata ‘sudah selesai’! Renungkan
kata-kata Yesus ini! Keselamatan kita sudah diselesaikan di atas kayu salib.
Kita hanya tinggal menerimanya dengan cuma-cuma. Ro 3:23-24 berbunyi: “Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh
kasih karunia Allah telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan
dalam Kristus Yesus”.
2) Kebangkitan Tuhan Yesus dari antara orang
mati.
Upah
dosa ialah maut (Kej 2:16-17
Ro 6:23), dan kalau Yesus belum selesai membereskan dosa manusia,
Ia tidak akan bisa bangkit dari antara orang mati.
3) Kenaikan Yesus ke surga.
Yesus datang ke
dunia karena ditugaskan oleh Bapa untuk membereskan dosa manusia. Kalau dosa
belum dibereskan dan Ia mau pulang ke surga, Ia tidak akan diterima oleh Bapa. Bahwa Ia
diterima oleh Bapa, menunjukkan bahwa tugasNya sudah selesai.
Ini adalah
sesuatu yang sangat penting! Keselamatan kita sudah siap! Dosa kita sudah
dibayar lunas, pengampunan dosa, pembenaran orang berdosa, perdamaian dengan
Allah, pengangkatan menjadi anak Allah, hidup kekal, sukacita dan damai
sejahtera, semuanya sudah tersedia! Semua sudah siap!
Karena pesta
sudah siap (disiapkan oleh orang yang mengadakan pesta), maka para undangan itu
tidak perlu melakukan apa-apa lagi (membawa piring, gelas, makanan, dsb).
Demikian juga,
karena keselamatan sudah siap, untuk mendapatkan kesela-matan kita yang
diundang tidak perlu melakukan apa-apa lagi (memperbaiki hidup kita, membuangi
dosa, dsb). Kita hanya perlu menerima undangan itu dengan datang kepada Yesus.
Setelah pesta
siap, maka ada hamba yang memberikan undangan untuk datang. Demikian juga,
karena keselamatan itu sudah siap, maka Allah memanggil saudara melalui
hamba-hambaNya. Pada saat seorang kristen (pendeta, penginjil, guru sekolah
minggu, orang kristen biasa) memberitakan Injil kepada saudara, itu adalah
panggilan Allah kepada saudara!
II) Ada penolakan terhadap undangan (ay 18-20).
Orang-orang
dalam ay 18-20 sudah menerima undangan pertama dan sudah berjanji untuk datang.
Tetapi waktu pesta sudah siap dan undangan kedua diberikan, mereka menolak. Ada yang menolak dengan
halus (ay 18-19 - disertai permintaan maaf); ada yang menolak dengan kasar
(ay 20 tanpa minta maaf). Demikian juga dalam dunia rohani ada banyak
orang seperti ini. Kelihatannya mereka mau datang kepada Yesus. Mereka mau
diajak ke gereja, mau dibaptis, mau belajar Kitab Suci, mau melayani Tuhan, mau
memberi persembahan dsb, tetapi waktu mereka betul-betul ditantang untuk datang
kepada Yesus dan menerimaNya sebagai Juruselamat dan Tuhan, mereka menolak!
Orang-orang
dalam ay 18-20 memberikan alasan-alasan penolakan:
·
ay 18 -
karena baru membeli ladang.
·
ay 19 - karena baru membeli lembu (kata ‘kebiri’
seharusnya tidak ada).
·
ay 20 - karena baru kawin.
1) Ay 18 - Alasan yang berhubungan dengan milik.
Ay 19 - Alasan
yang berhubungan dengan pekerjaan.
Ay 20 - Alasan
yang berhubungan dengan istri / keluarga.
Hal-hal ini
(milik, pekerjaan, keluarga) memang sering menjadi pengha-lang untuk datang
kepada Yesus. Misalnya:
·
tidak bisa datang ke gereja karena harus menjaga
rumah.
·
tidak bisa ke gereja karena bekerja pada hari Minggu.
·
tidak bisa ikut Kebaktian / Pemahaman Alkitab
karena menjaga anak.
·
sibuk bekerja, tidak ada waktu untuk Tuhan.
·
keluarga / orang tua tidak mengijinkan untuk
dibaptis, ke gereja, dll.
2) Hal-hal yang baik bisa menghalangi
kita untuk menerima hal yang terbaik.
Ladang, lembu,
istri bukanlah hal yang berdosa. Mereka semua baik. Tetapi semua itu bisa
menghalangi untuk menerima yang terbaik (pesta). Karena apa? Karena salah
prioritas!
Demikian juga dalam
dunia rohani. Milik saudara, pekerjaan saudara, keluarga saudara bukanlah
sesuatu yang berdosa. Tetapi kalau itu saudara prioritaskan lebih dari
keselamatan, maka semua itu menghalangi saudara untuk menerima yang terbaik.
3) Alasan-alasan dalam ay 18-20 adalah
alasan-alasan yang dibuat-buat.
Melihat ladang,
mencoba lembu bukanlah sesuatu yang urgent
/ men-desak! Orang yang baru kawin memang bebas dari wajib militer (Ul 24:5)
supaya bisa bersenang-senang. Tetapi orang yang baru kawin tidak dilarang untuk
ikut pesta. Apalagi pesta termasuk bersenang-senang!
Jelas bahwa
semua alasan-alasan ini cuma dibuat-buat.
Banyak orang
membuat-buat alasan untuk menolak Yesus, misalnya dengan berkata:
·
banyak orang kristen brengsek.
Padahal
orang dunia ini juga brengsek, tetapi mereka mau hidup di dunia dan berteman
dengan orang dunia.
·
sibuk, tidak ada waktu.
Tetapi
untuk hal-hal lain (pesta kawin, HUT, dsb) ada waktu!
·
gerejanya jauh.
Tetapi untuk
hal-hal lain (belanja, piknik, undangan pernikahan) bisa pergi walaupun jauh!
· dilarang oleh keluarga. Dari pada geger dengan keluarga,
yang jelas bukan merupakan sesuatu yang dikehendaki Tuhan, lebih baik me-nolak
Yesus. Terhadap alasan ini perlu saudara ingat bahwa Yesus berkata dalam Mat
10:34-36 - “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk
membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan
pedang. Sebab Aku datang untuk memi-sahkan orang dari ayahnya, anak perempuan
dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah
orang-orang seisi rumahnya”. Karena itu jangan terlalu cepat berkata
bahwa Allah tidak menghendaki saudara geger dengan keluarga! Dalam persoalan
se-perti ini Allah menghendaki saudara geger dengan siapapun!
Jangan
membuat-buat alasan. Tuhan tahu isi hati saudara!
4) Alasan yang sesungguhnya: mereka tidak
menghargai pesta itu!
Mereka sudah
diundang jauh hari sebelumnya. Mengapa mereka tidak mengatur waktu untuk bisa
datang ke pesta? Mengapa mereka justru membeli ladang / lembu atau kawin
menjelang pesta? Jelas karena mereka tidak menghargai baik pestanya maupun orang
yang meng-adakan pesta!
Orang yang
menolak Injil boleh mempunyai 1001 macam alasan, tetapi alasan sebenarnya
adalah:
a) Mereka tidak menghargai keselamatan.
Mereka
lebih perduli pada hal-hal duniawi (uang, keluarga, kesehatan, pekerjaan,
study, dll). Bahkan pikiran mereka dipenuhi dengan hal-hal itu, sehingga tidak
ada tempat dalam pikiran mereka untuk kese-lamatan jiwa mereka! Kalau saudara
adalah orang yang seperti itu, ingatlah bahwa suatu hari saudara akan mati, dan
tanpa keselamatan saudara akan masuk neraka! Bandingkan dengan:
·
Mat 16:26 - “Apa gunanya
seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang
dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”.
·
Perumpamaan tentang orang kaya yang bodoh (Luk
12:16-21).
b) Mereka tidak menghargai Allah sendiri.
Orang dunia
mungkin mau beragama, pergi ke gereja, berbuat baik, belajar Firman Tuhan, dsb.
Tetapi mereka tidak akan memperdulikan, apalagi mengasihi Allah. Kalau saudara
adalah orang yang seperti itu, ingatlah bahwa Allah mengasihi saudara! Tetapi
kalau saudara terus menolak Dia ,
Ia akan menghakimi dan menghukum
saudara!
III) Sikap orang yang mengadakan pesta.
Undangannya
ditolak! Bagaimana sikapnya?
1) Murka (ay 21).
Penolakan terhadap
undangan adalah penghinaan! Ia tidak mau menerima alasan-alasan itu! Demikian
juga kalau saudara menolak undangan Allah untuk diselamatkan melalui Kristus,
maka Allah juga murka kepada sau-dara! Ia tidak mau menerima alasan apapun! Ia
murka!
Bahkan,
sebetulnya karena kita lahir dalam dosa (karena kita keturunan Adam), dan kita
lahir sebagai anak setan, maka sejak kita lahir murka Allah sudah ada di atas
kita. Lalu Allah ingin berdamai dengan kita. Ia menjadi manusia dan mati bagi
dosa kita. Lalu Ia memanggil kita untuk mau datang kepada
Kristus, sehingga bisa diperdamaikan dengan Dia. Kalau kita menolak, itu
berarti kita tidak mau berdamai dengan Dia! Maka murka Allah akan tetap ada di
atas kita.
Yoh 3:36 - “Barangsiapa
percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat
kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di
atasnya”.
Murka itu akan
dinyatakan sepenuhnya pada saat saudara mati dan masuk neraka! Pada saat ini
murka itu belum dinyatakan sepenuhnya, tetapi murka itu ada di atas saudara!
Kalau saudara tidak merasa men-derita (semua baik-baik saja), jangan menganggap
murka Allah itu tidak ada! Saudara ‘baik-baik‘, karena murka Allah itu belum
dinyatakan! Tetapi kalau saudara terus tidak mau bertobat dan datang kepada
Kristus, maka pada akhirnya murka itu
akan dinyatakan sepenuhnya! Dan kita tidak tahu kapan ini akan terjadi! Karena
itu cepatlah bertobat!
2) Menolak orang yang tadinya diundang (ay 24).
a) Ay 24
- ‘Aku berkata kepadamu’. Kata ‘mu’ di sini dalam bahasa Yunaninya ada
dalam bentuk jamak! Padahal kata ‘hamba’ dalam ay 17 ada dalam bentuk
tunggal. Jadi, ay 24 ini sebetulnya sudah tidak lagi termasuk dalam
perumpamaan. Dalam ay 24 ini Yesus berbicara ditujukan kepada pendengarNya,
yaitu orang-orang Yahudi / Farisi. Sesuatu yang menarik adalah bahwa Yesus
berkata ‘jamuanKu’ (ay 24). Dalam ay 16 orang yang mengadakan
pesta jelas menggam-barkan Allah. Tetapi dalam ay 24 Yesus berkata ‘jamuanKu’.
Jadi, ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah!
b) ‘Tak
menikmati jamuanKu’ (ay 24) bukanlah suatu keadaan netral / tak menderita! Itu
adalah hukuman! ‘Tidak masuk surga’ berarti ‘masuk neraka’! Karena itu
hati-hati dengan doktrin tentang Allah yang adalah kasih. Itu tidak boleh
diartikan seakan-akan Ia tidak menghukum kalau manusia tidak mau bertobat.
Hati-hati mengatakan bahwa Yesus tidak datang untuk menghakimi / menghukum
tetapi untuk menyelamatkan (Yoh 3:17 Yoh
12:47). Pada kedatangan pertama Ia memang datang untuk menyelamatkan, tetapi
kalau saudara tidak mau datang kepada-Nya untuk diselamatkan, maka pada
kedatangan kedua Ia akan menghakimi dan menghukum saudara!
c) Ay 24
ini mengajar kita bahwa kita tidak bisa menolak undangan seenak kita. Ada orang yang menolak
dan berkata ‘Nanti saja, lain kali!’. Tetapi ingat bahwa penolakan kita
mengundang penolakan Allah! Karena itu Yes 55:6 berkata: ‘Carilah
Tuhan selama Ia berkenan ditemui’.
3) Ia mengundang orang lain (ay 21b-23).
Ia tidak
membatalkan pesta itu, tetapi Ia mengundang orang lain! Kalau ada orang menolak
undangan Allah yang ingin menyelamatkannya, maka Allah tidak akan terus
menunggui orang itu, tetapi Ia akan terus memberi-kan undanganNya kepada orang
lain (bdk. Luk 9:5 Kis 13:51 Kis 18:6).
Undangan kepada
orang lain ini merupakan gambaran dari undangan Allah kepada orang-orang non
Yahudi (bdk. Ul 32:21 Ro 11:17-21).
Dalam
Ro 11:17 Yahudi / Israel
digantikan oleh non Israel .
Tetapi dalam Ro 11:21 ada peringatan: “Kalau Allah tidak menyayangkan
cabang-cabang yang asli (orang Yahudi), Ia juga tidak
akan menyayangkan kamu (orang non Yahudi)”.
Maksudnya: kalau Allah tidak menyayangkan orang Yahudi yang tidak percaya,
Allah juga tidak akan menyayangkan kita yang tidak mau percaya!
Jadi, kalau
saudara menolak undangan Allah untuk datang kepada Yesus, Allah akan
mengalihkan undangan itu kepada orang lain! Prinsip-nya adalah: Tuhan tidak mau
memberikan sesuatu kepada orang yang tidak menghargai (bdk. Mat 7:6 - “Jangan
kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan
mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia
berbalik mengoyak kamu”). Dan karena itu saya berpendapat bahwa ini
berlaku bukan hanya untuk keselamatan saja, tetapi juga untuk Firman Tuhan.
Kalau saudara terus mengacuhkan Firman Tuhan, misalnya dengan tidak datang
dalam Pemahaman Alkitab, maka jangan kaget kalau suatu kali Tuhan memindahkan
Firman Tuhan dari diri saudara!
Dalam ay 23 ada
kata ‘paksa’. Ini tidak bisa dijadikan dasar untuk berkata bahwa dalam
Pemberitaan Injil kita boleh betul-betul memaksa seseorang secara fisik. Tetapi
bagaimanapun dalam arti tertentu memang ada unsur pemaksaan dalam
Pemberitaan Injil. Apa unsur pemaksaannya?
·
Pemberitaan Injil adalah suatu perintah
untuk datang dan percaya kepada Yesus.
·
Pemberitaan Injil mengandung suatu ancaman
bagi yang menolak.
·
Dalam Pemberitaan Injil ada desakan untuk
percaya kepada Yesus!
Paksaan ini
menunjukkan kesungguhan Allah dalam menyelamatkan! Ini justru menunjukkan kasih
Allah! Demikian pula kalau ada orang kristen yang ‘memaksa‘ (terus mendesak)
saudara untuk percaya kepada Yesus, jangan menganggap itu sebagai tindakan yang
menyebalkan! Itu justru merupakan bukti bahwa orang kristen itu mengasihi
saudara dan ingin supaya saudara diselamatkan!
IV) Pengganti para undangan (ay 21-23).
Mereka
dikatakan sebagai orang miskin, cacat, buta, lumpuh (ay 21b). Mereka ada
di jalan, lorong dan lintasan (ay 21b,23), yang mungkin berarti bahwa mereka
adalah orang gelandangan.
Orang-orang ini
kelihatannya justru sama sekali tidak siap untuk ikut pesta! Orang miskin tidak mempunyai pakaian
pesta, orang cacat, buta, lumpuh akan sukar pergi ke pesta. Tetapi sekalipun mereka
tidak siap, ada dua hal yang penting:
1) Pestanya sudah siap!
Kesiapan pesta
ini tidak tergantung kepada yang diundang, tetapi tergantung kepada yang
mengundang! Apakah saudara merasa diri saudara belum siap menerima keselamatan?
Saudara masih terlalu banyak dosa? Ingat bahwa keselamatan sudah siap! Yesus
yang menyi-apkannya bagi saudara dengan mati di salib dan bangkit dari antara
orang mati!
2) Mereka mau datang.
Mereka tak
mencari alasan untuk menolak! Orang-orang dalam ay 18-20 lebih siap, tetapi
mereka mencari alasan untuk menolak. Orang-orang di sini lebih tidak siap,
tetapi tidak mencari alasan untuk menolak! Mereka mau datang! Itu yang penting!
Bagaimana dengan
saudara? Maukah saudara datang kepada Yesus dan menerima keselamatan yang sudah
Ia sediakan?
-AMIN-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar