Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div
Pendahuluan: dalam hal
duniawi / jasmani, kalau kita tidak bisa membedakan barang yang asli dan palsu,
kita bisa rugi. Misalnya menerima uang palsu. Demikian juga dalam dunia rohani.
Misalnya gereja yang mengambil seorang nabi palsu sebagai pendeta, atau
menggunakan orang Kristen KTP sebagai majelis / guru sekolah minggu, atau orang
kristen yang menikahi orang kristen KTP. Tetapi paling celaka adalah ‘orang
Kristen’ yang tidak menyadari kepalsuan kekristenannya, atau dengan kata lain, orang
Kristen KTP yang mengira dirinya adalah orang Kristen sejati. Karena itu hari
ini saya mengajak saudara untuk membahas tentang hal ini.
Catatan: orang kristen KTP
adalah orang yang hanya KTP (kartu tanda penduduk)nya saja yang kristen. Ada juga yang menganggap
KTP sebagai singkatan Kristen Tanpa Pertobatan. Yang jelas ini adalah orang
kristen yang hanya kristen secara lahiriah, dan karena itu tidak
sungguh-sungguh kristen.
I) Dasar Kitab Suci tentang adanya orang Kristen KTP.
1) Dalam Perjanjian Lama ada ‘orang-orang
kristen’ KTP, seperti:
·
Korah, Datan dan Abiram (Bil 16).
·
Akhan (Yos 7).
·
Raja Saul (1Sam 9-dst).
2) Dalam Perjanjian Baru kita juga melihat
orang-orang kristen KTP seperti:
¨
Yudas Iskariot.
¨
Ananias dan Safira (Kis 5).
¨
Simon tukang sihir (Kis 8:9-24).
¨
Diotrefes (3Yoh 9-10), dsb.
3) Dasar Kitab Suci yang lain tentang adanya
orang-orang kristen KTP:
·
Mat 13:24-30,36-43 - perumpamaan lalang di
antara gandum.
·
Yoh 15:1-7 - ranting yang berbuah dan yang
tidak berbuah.
·
Yoh 6:66 - banyak ‘murid’ yang berhenti
ikut Yesus karena mendengar ajaran yang keras! Bdk. Yoh 8:31 - “Maka kataNya kepada orang-orang
Yahudi yang percaya kepadaNya: ‘Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu
benar-benar adalah muridKu”. Kata-kata ini menunjukkan bahwa
kalau seseorang tidak tetap di dalam firman / berhenti ikut Yesus, maka ia
bukan benar-benar murid Yesus!
·
Mat 7:15-23 - nabi-nabi palsu yang pada
akhir jaman ditolak oleh Yesus.
·
1Yoh 2:18-19 - banyak anti-kristus yang
muncul dari kalangan kristen, dan text ini menunjukkan bahwa mereka tidak
sungguh-sungguh termasuk pada mereka / gereja.
·
2Pet 2:1-3 - guru-guru palsu.
·
Ibr 6:4-6 - orang yang murtad.
·
Yudas 4,12 - orang-orang yang menyusup ke dalam
gereja.
· Yak 2:17-20 - orang yang mengaku beriman,
tetapi tidak mempunyai perbuatan baik sebagai bukti pertobatan.
II) Perbedaan orang Kristen yang sejati dengan orang Kristen KTP.
1) Orang Kristen yang sejati harus mempunyai
keyakinan keselamatan.
Dalam metode
penginjilan E. E. (Evangelism Explosion
/ Ledakan Penginjilan) ada 2 pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui apakah
yang akan diinjili ini adalah orang yang sungguh-sungguh kristen atau tidak.
Pertanyaan pertama adalah: ‘Kalau
kamu mati malam ini, yakinkah kamu bahwa kamu akan masuk surga?’.
Kalau jawabannya ‘Tidak’,
itu menunjukkan orang itu bukan kristen atau bukan kristen yang sejati.
Memang, kalau
saudara tidak yakin akan selamat / masuk surga, saya yakin saudara memang belum
selamat dan tidak akan masuk surga (kecuali saudara bertobat dengan
sungguh-sungguh). Dengan kata lain, saudara adalah orang kristen KTP.
a) Kekristenan memang mempunyai keyakinan
keselamatan.
Apa dasar dari
pandangan ini?
1. Kristen adalah agama yang hanya
mengandalkan iman kepada Yesus Kristus untuk keselamatan.
Dalam agama lain
(termasuk Katolik) perbuatan baik menentukan keselamatan, atau setidaknya
mempunyai andil dalam keselamatan. Ini menyebabkan dari sudut agama itu sendiri
tidak mungkin ada keyakinan keselamatan, karena siapa yang bisa tahu banyaknya
dosa atau perbuatan baik yang ia lakukan selama hidupnya? Tetapi dalam
kekristenan, keselamatan didapatkan hanya karena iman kepada Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan karena itu orang kristen bisa, dan bahkan
harus, mempunyai keyakinan keselamatan.
2. Adanya ayat-ayat Kitab Suci
yang menunjukkan bahwa orang kristen harus yakin akan keselamatannya, seperti:
· 1Yoh 5:13 - “Semuanya ini
kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu,
bahwa kamu memiliki hidup yang kekal”.
· Ro 8:16 - “Roh itu bersaksi
bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah”.
Arti
Ro 8:16 ini adalah bahwa Roh Kudus meyakinkan kita yang percaya bahwa kita
adalah anak Allah, dan kalau kita yakin bahwa kita adalah anak Allah, maka kita
pasti akan yakin akan keselamatan kita.
3. Orang kristen sejati harus
percaya bahwa Kristus mati disalib untuk menebus semua dosanya, baik
dosa asal, dosa yang lalu, yang sekarang, maupun yang akan datang, tanpa
kecuali. Hal ini ditunjukkan oleh kata-kata ‘segala’ atau ‘semua’ dalam
ayat-ayat di bawah ini:
· Kol 2:13 - “Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh
pelanggaran-mu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan
Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran
kita”.
·
1Yoh 1:7,9 - “(7) Tetapi jika kita hidup di dalam
terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan
seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, AnakNya itu, menyucikan kita dari
pada segala dosa. ... (9) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah
setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan
kita dari segala kejahatan”.
·
Tit 2:14 - “yang telah menyerahkan diriNya bagi
kita untuk mem-bebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan
bagi diriNya suatu umat, kepunyaanNya sendiri, yang rajin berbuat baik”.
· Yeh 36:25 - “Aku akan mencurahkan kepadamu air
jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua
berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu”.
Sekarang, bisakah
orang yang percaya bahwa Yesus mati menebus semua dosanya masih ragu-ragu akan
masuk surga? Dosa yang mana yang menyebabkan ia berpikir bahwa ia masih bisa
masuk neraka? Bukankah ia percaya semua dosanya sudah ditebus? ‘Percaya
bahwa Yesus mati untuk semua dosanya’ dan ‘takut kalau-kalau ia akan
masuk ke neraka / tidak yakin ia akan masuk surga’ adalah 2 hal yang
kontradiksi / bertentangan, yang tidak mungkin bisa ada dalam diri seseorang
secara bersamaan. Jadi, kalau seseorang betul-betul percaya bahwa Yesus telah
mati untuk semua dosanya (yang lalu, yang sekarang, maupun yang akan datang,
tanpa kecuali), maka ia pasti yakin akan masuk surga.
Dalam hidupnya
ia memang masih berdosa dan akan berbuat dosa lagi terus sampai ia mati. Tetapi
kalau ia percaya bahwa Kristus telah mati untuk semua dosanya, termasuk semua
dosa-dosa yang akan datang, maka tidak ada alasan bagi dia untuk meragukan
keselamatannya. Sebaliknya, kalau ia masih tidak yakin akan masuk surga atau
masih takut kalau-kalau akan masuk neraka, maka itu menunjukkan bahwa ia tidak
percaya bahwa Yesus telah mati untuk semua dosanya, dan ini menunjukkan
bahwa ia hanyalah orang kristen KTP.
Illustrasi:
saudara mempunyai hutang kepada si A. Si B merasa kasihan kepada saudara dan
lalu membayar semua hutang itu, dan lalu memberitakan hal itu kepada saudara.
Kalau saudara betul-betul percaya kata-kata si B bahwa ia telah membayar
seluruh hutang saudara kepada si A, mungkinkah saudara masih takut untuk
bertemu si A, dengan alasan takut ditagih hutang? Kalau saudara masih takut,
itu menunjukkan saudara tidak percaya bahwa si B telah membayar seluruh hutang
saudara.
Memang
kebanyakan orang kristen yang tidak yakin selamat itu, menganggap bahwa dirinya
belum tentu selamat karena dirinya masih banyak dosa. Kalau saudara adalah
orang seperti ini, maka pikirkan / renungkan hal-hal ini:
¨
Saudara percaya bahwa Yesus mati untuk semua
dosa saudara yang banyak itu atau tidak?
¨
Saudara mengandalkan keselamatan karena
perbuatan baik saudara atau mengandalkan jasa penebusan Kristus yang saudara
terima dengan iman? Bdk. Kis 13:38-39 Ro
3:24,27-28 Gal 2:16,21 Ef 2:8-9.
¨
Semua orang kristen yang lain juga banyak dosa,
bahkan mungkin lebih banyak dari saudara. Mengapa mereka bisa yakin selamat
sedangkan saudara tidak? Jelas ada yang tidak beres dengan iman saudara!
¨
‘Masih banyak dosa’ bukan alasan yang sah untuk
meragukan keselamatan. Alasan yang sah untuk meragukan keselamatan adalah kalau
dalam hidup saudara sama sekali tidak ada pengudusan / perubahan hidup
ke arah positif (lihat point 4 di bawah).
b) Keyakinan keselamatan ini bukanlah
keyakinan yang dipaksakan, dimana orang itu berusaha meyakin-yakinkan
dirinya sendiri bahwa ia pasti akan masuk surga. Keyakinan yang benar datang /
diberikan oleh Roh Kudus. Ini terlihat dari Ro 8:16 yang sudah saya bahas
di atas, yang menunjukkan bahwa Roh
Kudus itu meyakinkan kita bahwa kita adalah anak-anak Allah. Karena
keyakinan ini diberikan oleh Roh Kudus, maka keyakinan ini akan
ada tanpa dipaksakan. Pada waktu ditanya: ‘Apakah kalau kamu mati kamu
yakin akan masuk surga?’, maka dengan hati yang sungguh-sungguh yakin, ia bisa
berkata ‘Ya!’.
c) ‘Keyakinan
keselamatan’ ini berbeda dengan ‘keyakinan bahwa Tuhan mengasihi
saya’. Memang 2 hal ini bisa ada bersamaan, tetapi bisa juga tidak.
Kalau saudara sekedar merasa bahwa Tuhan mengasihi saudara, tetapi
saudara tidak yakin akan selamat / masuk surga, saudara tetap adalah orang
kristen KTP.
d) Sekalipun sebagai orang
Reformed saya tidak percaya bahwa orang kristen yang sejati bisa kehilangan keselamatan,
tetapi saya percaya bahwa orang kristen yang sejati bisa kehilangan keyakinan
keselamatan (bdk. Mat 11:2-6 yang menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis
mengalami kegoncangan iman yang hebat sampai meragukan ke-Mesias-an Yesus).
Kehilangan keyakinan keselamatan biasanya terjadi karena hidup dalam dosa, dan
/ atau tidak dijaganya persekutuan dengan Tuhan, dan ini mungkin sekali memang
diberikan oleh Tuhan dengan tujuan untuk mempertobatkan orang tersebut. Karena
itu, kalau dulu saudara betul-betul pernah yakin akan keselamatan saudara,
tetapi sekarang ragu-ragu lagi, maka introspeksilah diri saudara. Bertobatlah
dari dosa-dosa, dan kembalilah dekat dengan Tuhan.
Kalau saudara
lulus dalam ‘testing’ pertama ini, dalam arti saudara betul-betul yakin akan keselamatan
saudara, jangan terlalu cepat merasa senang. Lihat dulu apakah saudara juga
lulus dalam testing-testing yang berikut.
2) Orang Kristen yang sejati harus mempunyai
pengertian yang benar tentang dasar-dasar kekristenan / Injil
(Mat 13:23 - tanah subur itu ‘mendengar firman itu dan
mengerti’).
Catatan:
Perhatikan bahwa saya katakan ‘dasar-dasar kekristenan’, bukan doktrin-doktrin
yang tinggi-tinggi seperti Predestinasi, Allah Tritunggal, dan sebagainya.
a) Tanpa mendengar dan mengerti
Injil, seseorang tidak mungkin bisa percaya kepada Yesus. Ini terlihat dari
Ro 10:13-14,17 - “(13) Sebab, barangsiapa yang
berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. (14) Tetapi bagaimana mereka
dapat berseru kepadaNya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana
mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia.
Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakanNya?
... (17) Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman
Kristus”.
Jadi, orang
yang tidak pernah mendengar Injil, atau orang yang tidak mau mendengar Injil
atau bersikap acuh tak acuh setiap kali mendengar Injil, tidak bisa percaya!
Charles
Haddon Spurgeon: “I
would far rather have a man an earnest, intense opposer of the gospel than have
him careless and indifferent. You cannot do much with a man if he will not
speak about religion, or will not come to hear what you have to say concerning
the things of God” (= Aku lebih senang kalau
seseorang itu merupakan penentang yang sungguh-sungguh dari Injil dari pada
kalau orang itu tidak peduli dan acuh tak acuh. Engkau tidak bisa berbuat
banyak dengan seseorang jika ia tidak mau berbicara tentang agama, atau tidak
mau datang untuk mendengar apa yang engkau katakan mengenai hal-hal tentang
Allah) - ‘The Soul Winner’,
hal 114.
Demikian juga
dengan orang gila dan idiot, dan bayi di bawah 2-3 tahun, apalagi bayi yang
masih ada dalam kandungan, tidak bisa mengerti Firman Tuhan / Injil (ini saya
katakan karena ada hamba Tuhan yang mengajarkan untuk menginjili bayi, yang
bahkan masih dalam kandungan).
b) Apa saja yang termasuk Injil /
dasar-dasar kekristenan?
Kitab Suci
menunjukkan bahwa ‘iman yang menyelamatkan’ (saving faith) adalah iman kepada Kristus, dan ini harus
berhubungan dengan penebusan dosanya dan bukan sekedar percaya bahwa Yesus
ada, bisa menyembuhkan penyakit, bisa melakukan mujijat, menolong dari problem,
dsb.
Ini terlihat
dari banyak ayat seperti:
·
Ro 3:25a - “Kristus Yesus telah
ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darahNya”. NIV:
‘through faith in his blood’ (=
melalui iman dalam darahNya).
·
Ro 5:9 - “Lebih-lebih,
karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darahNya, kita pasti akan
diselamatkan dari murka Allah”.
·
Mat 1:21 - nama ‘Yesus’ diberikan karena Ia
yang menyelamatkan umatNya dari dosa.
Jadi, pengertian minimal yang harus ada pada seorang
kristen adalah bahwa Yesus adalah Allah, yang telah menjadi manusia, dan mati
disalib untuk menebus dosa-dosanya, dan bahwa ia diselamatkan bukan karena
perbuatan baiknya, tetapi semata-mata karena jasa penebusan Kristus,
yang ia terima melalui iman.
c) Orang yang lulus pada testing
pertama, tetapi gagal pada testing yang kedua, tetap adalah orang Kristen KTP. Atau
dengan kata lain, orang yang ‘yakin selamat’ tetapi tidak mempunyai pengertian
yang benar tentang Injil, tetap adalah orang kristen KTP.
Dalam metode
Penginjilan E. E. (Evangelism Explosion),
kalau orang yakin akan keselamatannya, maka diberikan pertanyaan kedua yang
berbunyi: “kalau
kamu mati malam ini dan menghadap Tuhan, dan Tuhan bertanya: ‘Mengapa aku harus
memasukkan kamu ke surga?’, apa jawabmu?”. Sebetulnya pertanyaan ini
bisa disederhanakan menjadi: ‘Mengapa kamu yakin selamat?’.
Melalui jawaban atas pertanyaan ini diharapkan kita bisa mengetahui benar
tidaknya pengertian orang itu tentang dasar kekristenan.
Kalau seseorang yakin akan keselamatannya, tetapi
pada waktu ditanya: ‘Mengapa kamu yakin selamat?’, ia menjawab: ‘Karena aku
sudah dibaptis’, atau, ‘Karena aku sudah rajin ke gereja / sudah berusaha hidup
baik’, maka itu menunjukkan bahwa ia mempercayai ‘keselamatan karena
perbuatan baik’, dan menunjukkan bahwa ia tidak mengerti tentang Injil
(karena Injil tidak pernah mengajarkan ajaran keselamatan karena perbuatan
baik, yang memang merupakan ajaran sesat), dan ini menunjukkan bahwa ia tetap
adalah seorang kristen KTP. Keyakinan keselamatannya adalah keyakinan yang
palsu!
3) Orang Kristen yang sejati pasti mempunyai
kerinduan / cinta dan sikap hormat / tunduk pada Firman Tuhan.
Yoh 8:47 - “Barangsiapa berasal dari Allah, ia
mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya kamu tidak mendengarkannya, karena kamu tidak
berasal dari Allah.’”.
Bandingkan juga dengan Maz 119:16,20,24,40,70,72,77,92,113,119,127,
143,159 Kis 2:41-42 Kis 16:14
1Pet 2:2-3.
Orang yang belum
percaya adalah orang yang mati secara rohani (Yoh 10:10 Ef 2:1), sehingga tidak mungkin bisa
mempunyai kerinduan pada hal-hal rohani seperti Firman Tuhan.
1Kor 2:14 -
“Tetapi manusia duniawi tidak menerima
apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu
kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat
dinilai secara rohani”.
Tetapi kalau ia
sudah dilahir-barukan oleh Roh Kudus, apalagi sudah percaya kepada Kristus,
maka ia pasti akan rindu pada Firman Tuhan.
a) ‘Rindu terhadap Firman Tuhan’
berbeda dengan sekedar ‘mau
mendengar Firman Tuhan’.
Kalau seseorang
sekedar ‘mau mendengar
Firman Tuhan’, maka ia tidak akan terlalu mengusahakan hal itu.
Kasarnya ia akan mempunyai motto: ‘ada Firman Tuhan baik, tidak ada
ya sudah’.
Tetapi kalau
seseorang betul-betul rindu Firman Tuhan, maka ini akan diwujudkan dengan mencari
Firman Tuhan, baik itu Katekisasi, Pemahaman Alkitab, membaca Alkitab dalam
Saat Teduh, mengikuti Bible Camp,
Seminar, membeli dan membaca buku-buku rohani, dsb. Keadaannya akan mirip
dengan orang yang sedang jatuh cinta yang merindukan sang pacar. Ia rela meninggalkan
apa saja asal bisa bertemu dengan sang pacar. Pernahkah saudara mempunyai
kerinduan seperti ini terhadap Firman Tuhan?
b) Ini
berbeda dengan orang yang senang belajar, atau orang yang karena memang senang
pada agama, lalu senang mendengar Firman Tuhan (dan senang juga mendengar
pelajaran agama lain). Yang seperti ini biasanya tidak akan tahan lama, tetapi
akan menjadi bosan.
c) ‘Senang
mendengar khotbah’ belum tentu sama dengan ‘rindu
/ senang pada Firman Tuhan’. Orang yang senang mendengar khotbah karena
khotbahnya penuh lelucon, cerita, atau penghiburan, dsb, tidak berarti bahwa ia
betul-betul rindu Firman Tuhan (bdk. 2Tim 4:3-4). Sebaliknya orang yang
betul-betul rindu Firman Tuhan bisa saja sangat tidak senang mendengar khotbah
yang tidak ada isinya, khotbah yang tanpa arah, dan apalagi khotbah yang sesat.
d) Seorang
kristen yang sejati bisa saja tidak menyenangi khotbah / Firman Tuhan yang
tidak sesuai dengan tingkat kerohaniannya. Misalnya, seorang bayi kristen, yang
sebetulnya rindu Firman Tuhan, bisa saja tidak menyenangi Firman Tuhan yang
terlalu sukar / berat untuknya. Ini seperti bayi yang senang dengan susu,
tetapi belum bisa makan daging. Ini bukan menunjukkan kristen KTP, tetapi bayi
kristen. Ia memang sudah selamat, tetapi ia harus bertumbuh dan melatih diri
untuk bisa mendengar Firman Tuhan yang lebih sukar (1Kor 3:1-2 Ibr 5:11-14). Sebaliknya, orang kristen yang
dewasa dalam iman, bisa saja tidak menyenangi ‘susu’ / Firman Tuhan yang
terlalu mudah / sederhana.
e) Orang
kristen yang IQnya / pendidikannya rendah juga bisa mengalami hal yang sama
seperti bayi kristen di atas, pada waktu menerima pelajaran Firman Tuhan yang
terlalu sukar, misalnya dengan menggunakan penguraian gramatika bahasa Yunani
ataupun Inggris.
Sebaliknya
orang yang IQnya tinggi / berpendidikan tinggi bisa tidak senang atau merasa
bosan pada waktu mendengar Firman Tuhan yang disusun untuk orang yang
berpendidikan rendah, misalnya dengan digunakannya banyak ilustrasi. Orang yang
pandai ini sudah mengerti sekalipun tanpa ilustrasi, tetapi si pengkhotbah
memberinya ilustrasi lagi, dan bukan hanya satu tetapi beberapa. Ini bisa
membosankan bagi dia, padahal belum tentu ia tidak rindu Firman Tuhan!
f) Orang
kristen sejati yang dulu pernah rindu pada Firman Tuhan, bisa saja pada suatu
saat rohaninya mundur, terjerat kembali oleh dosa, dsb, sehingga kehilangan
kerinduannya akan Firman Tuhan. Ini tidak menunjukkan bahwa ia adalah orang
kristen KTP. Orang kristen KTP tidak pernah rindu pada Firman Tuhan.
g) Orang
yang rindu Firman Tuhan pasti akan merasakan sukacita dalam hati pada
waktu mendapat pengertian yang baru tentang Tuhan / Firman Tuhan, bahkan pada
waktu pengertian baru itu menegur dia. Sukacita ini berbeda dengan rasa senang
yang bersifat daging, yang muncul waktu mendengar lelucon dalam khotbah!
h) Kerinduan
terhadap Firman Tuhan ini juga harus disertai sikap hormat / tunduk pada Firman
Tuhan.
4) Orang Kristen yang sejati pasti mengalami
pengudusan / perubahan hidup ke arah yang positif (Yak 2:17,26).
a) Pemberian
Roh Kudus kepada orang yang percaya kepada Kristus menyebabkan terjadinya
pengudusan, karena Roh Kudus ini menghasilkan buah Roh (Gal 5:22-23).
Pengudusan langsung dimulai setelah percaya, dan merupakan proses yang tidak
akan pernah selesai seumur hidup kita. Tidak ada pengudusan dimana orangnya mendadak
menjadi suci / saleh luar biasa, misalnya yang dilakukan oleh kalangan
Kharismatik dengan menengking semua roh jahat dalam diri orang itu. Pengudusan
yang merupakan proses seumur hidup ini sesuai dengan gambaran ‘buah’, yang
mula-mula kecil dan perlahan-lahan menjadi makin besar dan makin matang.
b) Karena
pengudusan merupakan buah dari Roh Kudus yang ada di dalam kita, maka pengudusan
orang kristen muncul dari dalam, bukan dipaksakan dari luar. Misalnya dalam
persoalan pergi ke gereja, ia akan melakukan hal itu bukan sekedar karena
didesak orang lain, tetapi karena hatinya memang ingin ke gereja. Demikian juga
dalam belajar Firman Tuhan, memberitakan Injil, dsb.
c) Pekerjaan
Roh Kudus yang menguduskan ini akan menyebabkan orang kristen itu mulai
membenci dosa, dan kebencian terhadap dosa ini akan terus bertumbuh, dan
menyebabkan ia tidak mungkin meremehkan dosa, atau bersikap santai / acuh tak
acuh pada waktu ia tahu bahwa ia telah berbuat dosa. Pada saat yang sama dalam
diri orang itu akan muncul dan bertumbuh suatu kecintaan pada kebenaran /
kesucian. Kedua hal ini bisa terlihat dari:
· Maz 101:3 - “Tiada kutaruh di depan mataku perkara
dursila; perbuatan murtad aku benci, itu takkan melekat padaku”.
· Maz 119:104 - “Aku beroleh pengertian dari
titah-titahMu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta”.
· Maz 119:128
- “Itulah sebabnya aku hidup jujur sesuai
dengan segala titahMu; segala jalan dusta aku benci”.
· Maz 119:163
- “Aku benci dan merasa jijik terhadap dusta,
tetapi TauratMu kucintai”.
· Sikap Yesus, rasul-rasul, nabi-nabi, orang-orang
saleh pada waktu mereka marah karena adanya dosa.
d) Pekerjaan
Roh Kudus yang menguduskannya ini menyebabkan orang itu akan mengalami
konflik dalam dirinya, yaitu konflik antara kecenderungan daging / manusia
lamanya untuk berbuat dosa, dan pekerjaan Roh Kudus yang mendorongnya pada
kekudusan. Kadang-kadang seakan-akan ada kebencian dan kecintaan sekaligus
pada suatu dosa tertentu. Ini sesuai dengan ayat-ayat di bawah ini:
· Mat 26:41 - “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya
kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah”.
· Gal 5:17 - “Sebab keinginan daging berlawanan
dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -
karena keduanya bertentangan - sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa
yang kamu kehendaki”.
·
Ro 7:15-23
- “(15) Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak
tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku
benci, itulah yang aku perbuat. (16) Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku
kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik. (17) Kalau demikian
bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku. (18)
Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak
ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal
berbuat apa yang baik. (19) Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang
baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang
jahat, yang aku perbuat. (20) Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku
kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di
dalam aku. (21) Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat
apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. (22) Sebab di dalam batinku aku suka
akan hukum Allah, (23) tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat
hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi
tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku”.
Karena itu, selama dalam diri saudara
memang ada pengudusan / keinginan untuk mentaati Tuhan, maka jangan menganggap
daya tarik kepada dosa dalam diri saudara itu sebagai bukti bahwa saudara
adalah orang Kristen KTP. Sebaliknya, jaman sekarang saya sering mendengar kesaksian
seseorang / pendeta yang mengatakan bahwa sejak ia menjadi orang kristen, ia
tidak tertarik kepada perempuan lain, langsung tidak senang dengan rokok
(padahal dulunya ia adalah seorang perokok), dan sebagainya. Menurut saya
kesaksian seperti itu, yang menunjukkan tidak adanya konflik, justru tidak
alkitabiah, dan mungkin sekali hanya merupakan bualan bodoh dari orang yang
tidak mengerti Kitab Suci.
e) Tidak
adanya / kurangnya pengudusan dalam satu / beberapa segi kehidupan, tidak /
belum menunjukkan bahwa orangnya adalah orang kristen KTP. Kalau ia adalah
orang kristen KTP, maka ia tidak mengalami pengudusan sama sekali, kecuali
pengudusan yang dipaksakan dari luar (karena takut kepada polisi atau orang tua
dsb), yang sebetulnya bukanlah pengudusan.
f) Dalam
menyoroti pengudusan, yang disoroti bukanlah apakah orangnya saleh atau
tidak, tetapi apakah orangnya menjadi lebih baik atau tidak. Jadi, orang
saleh yang memang saleh dari kecil, tetapi tidak mengalami kemajuan dalam
kesalehannya, bukanlah orang kristen. Sebaliknya, sekalipun seorang kristen
masih banyak mempunyai kekurangan / kelemahan, tetapi kalau ia mengalami
kemajuan dalam pengudusannya, maka ia adalah orang kristen sejati.
g) Orang
kristen yang sejati bisa mengalami pengudusan, tetapi lalu terhenti. Karena itu
ada ayat-ayat seperti 2Pet 1:5-7 dan 1Tes 4:1,10 yang menyuruh kita
untuk berusaha melakukan pengudusan dengan lebih bersungguh-sungguh lagi.
Ini tidak menunjukkan bahwa ia adalah orang kristen KTP.
2Pet 1:5-7 - “(5) Justru karena itu kamu harus
dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan
kepada kebajikan pengetahuan, (6) dan kepada pengetahuan penguasaan diri,
kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, (7) dan
kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan
saudara-saudara kasih akan semua orang”.
1Tes 4:1,10
- “(1) Akhirnya,
saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah
mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah.
Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih
bersungguh-sungguh lagi. ... (10) Hal itu kamu lakukan juga terhadap semua
saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kamu,
saudara-saudara, supaya kamu lebih bersungguh-sungguh lagi melakukannya”.
h) Orang
yang mengalami kemajuan dalam pengudusan biasanya justru merasa bahwa dirinya
begitu kotor / berdosa (bdk. Ro 7:18-19
1Tim 1:15b). Mengapa? Karena pengudusan menyebabkan ia dekat dengan
Tuhan yang maha suci, dan itu otomatis akan menyebabkan ia merasa kotor.
Disamping itu pengudusan mensyaratkan pertumbuhan pengertian Firman Tuhan, dan
pertumbuhan pengertian Firman Tuhan ini juga membuat orangnya makin menyadari
dosanya.
5) Orang Kristen sejati pasti punya keinginan
untuk menyelamatkan orang lain (Yoh 1:41,45 Mat 9:9-10 Kis 8:1-4 1Kor 9:16b).
Keinginan
menyelamatkan orang lain itu bisa diwujudkan dengan mengajaknya ke gereja,
memberitakan Injil kepadanya, mendoakannya, dan memberi kesaksian yang baik
kepadanya.
Charles
Haddon Spurgeon: “I
will not believe that you have tasted of the honey of the gospel if you can eat
it all yourself” (= Aku tidak akan percaya bahwa
engkau sudah mengecap madu Injil jika engkau bisa memakan sendiri semuanya)
- ‘Morning and Evening’, February 19,
evening.
Kalau saudara
sebetulnya mempunyai beban untuk memberitakan Injil, tetapi takut melakukannya,
maka itu mungkin masih menunjukkan bahwa saudara adalah orang kristen sejati.
Tetapi kalau saudara sama sekali tidak mempunyai beban untuk memberitakan Injil
/ menyelamatkan orang lain, itu menunjukkan bahwa saudara sendiri belum pernah
diselamatkan.
6) Satu hal lagi yang bisa ditambahkan adalah
orang kristen KTP seringkali merasa jengkel / tersinggung kalau ia diinjili,
apalagi kalau ditanya: ‘Apakah
kamu yakin akan masuk surga?’.
Orang kristen
yang sejati, seharusnya senang / bersukacita kalau orang kristen lain mentaati
Tuhan (2Yoh 4 3Yoh 3-4).
Karena itu, pada saat ia melihat orang kristen memberitakan Injil, sekalipun
penginjilan itu ditujukan kepadanya, ia harus senang / bersukacita. Ia
seharusnya memuji orang yang memberitakan Injil itu dan mendorongnya untuk
terus melakukannya kepada orang lain, bukan lalu jengkel dan memarahinya,
karena hal ini bisa menyebabkan orang itu justru lalu berhenti mem-beritakan
Injil.
III) Tanggapan kita.
1) Untuk orang kristen yang sejati.
Kalau saudara
adalah kristen yang sejati, dan saudara bertemu dengan orang kristen merasa
bahwa dirinya adalah orang kristen KTP, dan saudara sendiri juga yakin adalah
ia adalah orang kristen KTP, maka:
a) Janganlah menghibur dia
dengan menutup-nutupi ke-kristen-KTP-an orang itu atau meyakinkan bahwa
sebetulnya ia adalah kristen sejati.
Ini bukan hanya
dusta, tetapi juga ‘membunuh’ orang itu! Ini sama seperti seorang dokter yang
setelah mengetahui bahwa pasiennya terkena kanker, lalu berusaha menghiburnya
dengan mengatakan bahwa keadaannya baik-baik saja.
Sebaliknya
saudara harus meyakinkan bahwa ia adalah kristen KTP, belum diselamatkan, akan
masuk neraka kalau tidak bertobat.
b) Injililah ia dan desak ia untuk percaya
kepada Yesus.
Saudara harus rajin
/ tekun memberitakan Injil kepadanya sambil banyak berdoa. Bandingkan
dengan Pkh 11:4-6 - “(4) Siapa senantiasa memperhatikan angin
tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai. (5)
Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim
seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui
pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu. (6) Taburkanlah benihmu
pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang
hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil,
atau kedua-duanya sama baik”.
Catatan:
memang sebetulnya ayat ini tidak khusus berbicara tentang Pemberitaan Injil,
tetapi bisa diterapkan pada Pemberitaan Injil.
c) Sebelum orang itu bertobat,
jangan memberi pelayanan kepada orang itu, apalagi suatu jabatan yang penting,
karena ini bisa mengacaukan gereja.
2) Untuk orang kristen KTP.
Kalau dari
pelajaran di atas saudara menyimpulkan bahwa diri saudara sendiri adalah orang
kristen KTP, maka:
a) Ingatlah
bahwa saya memberitakan semua ini bukan karena saya membenci saudara, ingin
memaki-maki saudara dsb. Saya memberitakan semua ini justru karena saya
mengasihi saudara, dan saya ingin saudara menjadi orang kristen yang sejati dan
sungguh-sungguh diselamatkan!
b) Bertobatlah
dan percayalah kepada Yesus. Keselamatan / hidup kekal bukan ada di dalam gereja,
tetapi di dalam Kristus .
Kis 4:12 -
“Dan keselamatan
tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong
langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita
dapat diselamatkan.’”.
1Yoh 5:11-12
- “(11) Dan inilah
kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup
itu ada di dalam AnakNya. (12) Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki
hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup”.
c) Kalau
saudara tidak bisa percaya pada saat ini, maka teruslah berusaha mendengar
Injil, karena “iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran akan
firman Kristus” (Ro 10:17).
Illustrasi:
Apa yang harus dilakukan suami istri yang ingin punya anak? Berdoa dan sering
melakukan hubungan sex! Mengapa? Karena hubungan sex merupakan cara yang
dipakai Tuhan untuk memberi anak. Demikian juga karena Injil dipakai oleh Tuhan
untuk mempertobatkan, maka orang kristen KTP harus sering mendengar Injil.
-AMIN-
-AMIN-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar