Kamis, 20 Maret 2014

HANYA KRISTUS


Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div

KOLOSE 2:6-15


I) Cara supaya tidak sesat.

      1)   Maju dalam iman / kerohanian (ay 6-7).

Ay 6-7: “(6) Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. (7) Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur”.

Untuk menghindarkan diri dari bahaya penyesatan, orang kristen tidak boleh merasa cukup dalam hal rohani / menjadi statis dalam hal rohani. Ini berlaku dalam hal:

·         pengetahuan firman Tuhan.
Amsal 19:27 - “Hai anakku, jangan lagi mendengarkan didikan, kalau engkau menyimpang juga dari perkataan-perkataan yang memberi pengetahuan”.
KJV: “Cease, my son, to hear the instruction that causeth to err from the words of knowledge” (= Berhentilah, anakku, untuk mendengar ajaran yang menyebabkan kita menyimpang dari kata-kata pengetahuan).
NIV: “Stop listening to instruction, my son, and you will stray from the words of knowledge” (= Berhentilah mendengar instruksi, anakku, dan engkau akan tersesat dari kata-kata pengetahuan).
NASB: “Cease listening, my son, to discipline, and you will stray from the words of knowledge” (= Berhentilah mendengar, anakku, pada disiplin, dan engkau akan tersesat dari kata-kata pengetahuan).
·         kehidupan doa / saat teduh.
·         kasih dan iman kepada Tuhan.
·         hubungan pribadi / pengenalan terhadap Tuhan.
·         pengudusan, dsb.

Apakah saudara maju dalam hal-hal ini, atau setidaknya, apakah saudara berusaha untuk maju dalam hal-hal ini? Ingat bahwa hanya ada 2 pilihan bagi saudara: maju dalam iman / kerohanian, atau tersesat!

2Pet 1:5-9 - “(5) Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, (6) dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, (7) dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. (8) Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. (9) Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan”.

2)   Hati-hati terhadap ajaran sesat (ay 8).

Ay 8: “Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus”.

Dalam ay 8 ini Paulus berbicara tentang ‘filsafat yang kosong dan palsu’. Sifat-sifat dari filsafat yang kosong dan palsu itu:

a)   Bisa ‘menawan’ (ay 8).

Ini menunjukkan bahwa sekali seseorang terkena ajaran sesat, ia tidak mudah dilepaskan dari kesesatan itu, karena ajaran sesat itu menawan dia. Karena itu Paulus berkata ‘hati-hatilah’ (ay 8). Jangan meremehkan dan jangan sombong menghadapi ajaran sesat / nabi palsu.

b)   Sekalipun filsafat itu disebut ‘kosong dan palsu’ tetapi itu tidak berarti bahwa filsafat itu terlihat jelas sebagai kebodohan atau dusta! Ini terlihat dari:

·         Ay 4: “Hal ini kukatakan, supaya jangan ada yang memperdayakan kamu dengan kata-kata yang indah.

NIV: ‘fine-sounding argument’ (= argumentasi yang kedengarannya indah / bagus).
NASB: ‘persuasive argument’ (= argumentasi yang meyakinkan).
Jadi maksudnya adalah argumentasi yang kuat dan meyakinkan.

·       Ay 23: “Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi”.

Jadi, filsafat ini kelihatannya bijaksana.

c)   Tetapi, bagaimanapun hebatnya ajaran itu, tetap disebut filsafat yang kosong dan palsu karena:

·         filsafat itu merupakan ajaran yang hanya berdasar pada ‘ajaran turun temurun’ dan ‘roh-roh dunia’ (ay 8).

*        ‘ajaran turun temurun’.
 NASB: ‘the tradition of men’ (= tradisi manusia).
 NIV: ‘human tradition’ (= tradisi manusia).
*        ‘roh-roh dunia’. Ini salah terjemahan.
NASB: ‘the elementary principles of the world’ (= prinsip-prinsip dasar dari dunia).
NIV: ‘the basic principles of this world’ (= prinsip-prinsip dasar dari dunia ini).

·         ‘Tidak menurut Kristus’ (ay 8).
Jadi, tidak pernah diajarkan oleh Yesus dan tidak pernah ada dalam Kitab Suci.

Dari semua ini bisalah disimpulkan bahwa kita tidak boleh menerima / percaya pada ajaran, yang sekalipun kelihatannya bijaksana dan disertai argumentasi yang meyakinkan, tetapi tidak berdasarkan Kitab Suci!

II) Kristus + sesuatu.

Contoh dari ajaran sesat / filsafat yang kosong dan palsu itu adalah ajaran yang menganggap bahwa Kristus saja tidaklah cukup untuk keselamatan kita, dan karena itu harus ditambah dengan sesuatu yang lain.

Ia lalu memberikan beberapa contoh konkrit:

a)   Kristus + Sunat (ay 11).

Ay 11: “Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa”.
Bdk. Gal 5:2-4 - “(2) Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu. (3) Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat. (4) Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia”.

b)   Kristus + Larangan makan dan minum / kehidupan sebagai pertapa (ay 16,20-23  bdk. Ibr 9:10).

Ay 16,20-23 - “(16) Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; ... (20) Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia: (21) jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini; (22) semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia. (23) Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi”.
Ibr 9:10 - “karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan pelbagai macam pembasuhan, hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.

Larangan makan ini memang berlaku dalam jaman Perjanjian Lama, tetapi sejak Yesus mati dan bangkit, semua ini telah dihapuskan (Ef 2:15).

c)   Kristus + Ibadah kepada malaikat (ay 18).

Ay 18: “Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi”.

Renungkan: Kalau penyembahan terhadap malaikat saja dilarang, bagaimana kiranya dengan doa / penyembahan terhadap Maria dan orang-orang suci (Santa / Santo) dalam gereja Roma Katolik?

III) Kecukupan Kristus (= the sufficiency of Christ).

Paulus menunjukkan bahwa Kristus itu cukup dengan cara:

1)   Menunjukkan apa yang kita miliki kalau kita memiliki Kristus (ay 9-10).
Ay 9-10: “(9) Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, (10) dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa”.

a)         Ay 9 menunjukkan bahwa:

1.   Allah menyatakan diri secara penuh / sempurna di dalam Kristus.
Kata-kata ‘secara jasmaniah’ (= bodily) dalam bahasa Yunaninya adalah SOMATIKOS, artinya adalah ‘truly, really, in opposition to typically, figuratively’ (= betul-betul, sungguh-sungguh, berlawanan dengan sebagai TYPE, secara kiasan).
Dalam Kemah Suci / Bait Allah, ada simbol kehadiran Allah, tetapi dalam Kristus, Allah betul-betul tinggal.

2.   Allah ditemukan secara penuh / utuh di dalam Kristus.

Calvin mengomentari bagian ini dengan berkata:
“God is wholly found in him, so that he who is not contented with Christ alone, desires something better and more excellent than God” (= Allah sepenuhnya didapatkan / ditemukan di dalam Dia, sehingga siapa yang tidak puas hanya dengan Kristus saja, menginginkan sesuatu yang lebih baik dari Allah).

Renungkan: apakah saudara puas dengan Kristus? Kalau tidak, itu berarti saudara menginginkan sesuatu yang lebih baik dari Allah, dan sampai kiamatpun saudara tidak akan menemukan apa yang saudara inginkan itu!

b)   Ay 10a: ‘dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia’.

NIV: ‘and you have been given fullness in Christ’ (= dan kamu telah diberi kepenuhan dalam Kristus).
NASB: ‘and in Him you have been made complete (= dan dalam Dia kamu telah dibuat menjadi lengkap).
KJV: ‘And ye are complete in him’ (= dan kamu lengkap di dalam Dia).
Karena Allah betul-betul diam dalam Kristus, maka kita sudah lengkap kalau kita mempunyai Kristus. Karena itu jelas bahwa Kristus tidak perlu ditambah dengan sesuatu apapun!

c)   Ay 10b: ‘Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa’.

Kata-kata ‘semua pemerintah dan penguasa’ menunjuk kepada para malaikat. Ayat ini menyatakan Kristus sebagai kepala para malaikat, dan karena itu ayat ini menunjukkan bahwa malaikatpun menjadi milik kita kalau kita memiliki Kristus. (Ini lebih menunjukkan lagi kebodohan penyembahan terhadap malaikat - bdk Ibr 1:13-14).
Ini makin menunjukkan bahwa Kristus itu cukup bagi kita!

2)   Menunjukkan bahwa orang kristen tidak membutuhkan sunat lahiriah.
Hal ini dinyatakan oleh Paulus dalam:

a)   Ay 11: ‘dalam Dia kamu telah disunat’.

Orang yang ada dalam Kristus sudah disunat, dengan sunat Kristus / rohani, yaitu penanggalan tubuh yang berdosa / manusia lama. Karena itu jelas bahwa kita sudah tidak membutuhkan sunat jasmani lagi! Di sini Paulus menentang ajaran rasul-rasul palsu yang ingin mencampur Injil dengan hukum Taurat, atau kekristenan dengan Yudaisme, atau iman dengan perbuatan baik.

b)   Ay 13: ‘kamu ... dahulu ... tidak disunat secara lahiriah’.

Ini menunjukkan bahwa orang Kolose adalah orang non Yahudi.
Dulu mereka mati dalam dosa, dan mereka ada dalam keadaan tidak disunat. Tetapi toh dalam keadaan demikian Allah menghidupkan mereka (ay 13b). Karena itu adalah menggelikan dan tolol kalau sekarang mereka mau kembali kepada sunat.

3)   Menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh Kristus bagi kita (ay 13c-15).

Ay 13-15: “(13) Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, (14) dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakanNya dengan memakukannya pada kayu salib: (15) Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenanganNya atas mereka”.

a)   Ay 13c: ‘Ia mengampuni segala pelanggaran kita’.

Ingat bahwa pada waktu Yesus mati di atas kayu salib, Ia bukan hanya menebus dosa kita yang lalu saja, tetapi semua dosa kita, baik yang lalu, sekarang, maupun yang akan datang.
Awas! Sekalipun hal ini menjamin keselamatan kita, ini sama sekali tidak boleh dijadikan dasar untuk terus hidup di dalam dosa! Bdk. Ro 6:1-19.

b)   Ay 14a: Ia menghapuskan surat hutang’.

Lit: ‘hand-writing’ (= tulisan tangan).
Calvin beranggapan bahwa bagian ini menunjuk pada penghapusan ‘ceremonial law’ (= hukum yang berhubungan dengan upacara keagamaan).

Alasannya adalah:

1.   Ceremonial law memang mendakwa / mengancam kita (bdk. Ibr 10:3 - “Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa”.).
2.   Ini sesuai dengan kontex yang memang menyerang ceremonial law (ay 11,13 - sunat = ceremonial law; ay 16-dst - larangan makan, hari raya, bulan baru dsb juga adalah ceremonial law).

c)   Ay 14b: Memakukannya pada kayu salib.

d)   Ay 15: melucuti setan.
Karena surat hutang’ telah dihapus (ay 14), maka setan tidak punya senjata. Kalau kita kembali kepada ceremonial law, maka seakan-akan kita mengembalikan senjata setan yang sudah dilucuti oleh Yesus itu.

Penerapan:
Terlalu banyak orang yang menambahi Kristus dengan sesuatu yang lain.
Misalnya:

·         Saksi Yehuwa mengajarkan bahwa mereka selamat bukan hanya karena iman kepada Yesus tetapi juga karena kerajinan mereka dalam mencari jiwa / memberitakan Injil.

·  Orang yang mengaku sudah percaya kepada Yesus, tetapi tidak yakin akan keselamatannya.
Secara implicit / tidak langsung, ini menunjukkan bahwa orang itu menganggap bahwa Kristus tidaklah cukup!

·         Roma Katolik:

*        Kristus + Maria.
Pada waktu Kristus mati disalib, Maria melihat hal itu dan iapun menderita bukan main. Ini dianggap juga sebagai penderitaan untuk menebus dosa manusia. Jadi kalau Kristus adalah Redeemer (= Penebus), maka Maria adalah Co-Redeemer.
Mereka juga mengajar penyembahan / doa kepada Maria, disamping penyembahan dan doa kepada Yesus.
Juga mereka mengajar bahwa kalau Yesus adalah Pengantara antara manusia dengan Allah, maka Maria adalah pengantara antara manusia dengan Yesus.

*        iman kepada Kristus + perbuatan baik.
Adanya doktrin tentang dosa besar (mortal sin) dan dosa kecil (venial sin), dan kepercayaan bahwa dosa besar itu bisa menghancurkan keselamatan, jelas menyebabkan Katolik harus digolongkan sebagai agama yang juga mengandalkan perbuatan baik untuk selamat (bukan hanya semata-mata karena iman).

·         Kharismatik: banyak dari mereka juga memberikan banyak tambahan yang sebetulnya tidak pernah diajarkan oleh Kitab Suci, seperti:

*    orang yang percaya kepada Yesus dan sudah diampuni dosanya harus muntah-muntah (ini menunjukkan dosanya keluar).
*       orang yang sudah percaya Yesus dan dipenuhi Roh Kudus harus ber-bahasa Roh, atau tertawa dalam Roh (Toronto Blessing)!

·         Syncretism (penggabungan dua agama atau lebih): Kristus + agama lain.

Banyak orang yang pindah dari agama lain / kebatinan ke agama kristen, tetapi tidak mau melepaskan agama / kepercayaan yang lama. Mungkin mereka menganggap bahwa lebih aman kalau punya lebih dari satu agama, sehingga kalau yang satu salah, maka yang lain bisa menyelamatkan.

Tetapi ini jelas omong kosong, karena kalau saudara menganggap bahwa Kristus masih perlu ditambahi dengan agama lain, itu menunjukkan bahwa saudara tidak betul-betul beriman kepada Kristus! Dan jangan pernah mimpi bahwa saudara akan diselamatkan dengan iman seperti itu!

Illustrasi: kalau saudara naik mobil, saudara selalu membawa ban serep / cadangan. Karena apa? Karena saudara tidak percaya penuh kepada ban saudara. Saudara tahu ban itu bisa gembos, dan karena itu saudara membawa ban serep. Tetapi kalau saudara naik kereta api, saudara tidak akan membawa ban serep, karena saudara percaya penuh bahwa ban kereta api tidak bakal gembos! Jadi adanya serep jelas menunjukkan ketidakpercayaan.
Karena itu kalau saudara datang dan percaya kepada Yesus, tetapi masih memegangi agama lama saudara sebagai serep, itu menunjukkan ketidak-percayaan saudara kepada Yesus!

Paulus menentang ajaran bahwa Kristus harus ditambahi dengan sesuatu apapun, dan ia menekankan bahwa Kristus itu cukup dan tidak boleh ditambahi dengan sesuatu apapun! Jadi, kalau saudara percaya hanya kepada Kristus, maka saudara selamat, tetapi kalau saudara percaya kepada Kristus + sesuatu yang lain, maka saudara justru binasa!
Tentang kata-kata ‘sudah selesai’ dalam Yoh 19:30, Calvin memberi komentar sebagai berikut: “If we give our assent to this word which Christ pronounced, we ought to be satisfied with his death alone for salvation, and we are not at liberty to apply for assistance in any other quarter” (= Jika kita menyetujui kata-kata yang Kristus ucapkan, kita harus puas dengan kematianNya saja untuk keselamatan, dan kita tidak boleh menggunakan bantuan dari sudut lain manapun).

IV) Cara untuk mendapatkan Kristus.

1)   Bukan dengan baptisan.

Ay 12: “karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati”.

Hati-hati dengan ay 12 ini; jangan menjadikan ini menjadi dasar untuk menambahi Kristus dengan baptisan!

Calvin: “When he says that this is done through means of baptism, as he says also in Rom 6:4, he speaks in his usual manner, ascribing efficacy to the sacrament, that it may not fruitlessly signify what does not exist. By baptism, therefore, we are buried with Christ, because Christ does at the same time accomplish efficaciously that mortification, which he there represents, that the reality may be conjoined with the sign” [= Pada waktu ia berkata bahwa hal ini terjadi melalui baptisan, seperti yang ia juga katakan dalam Ro 6:4, ia berbicara dengan cara yang biasa ia lakukan, menganggap kemanjurannya berasal dari sakramen, supaya sakramen itu tidak secara sia-sia menunjukkan apa yang tidak ada (tidak menjadi tanda yang sia-sia). Karena itu, oleh baptisan, kita dikubur dengan Kristus, karena pada saat yang sama Kristus melakukan pemusnahan manusia lama, yang digambarkannya, supaya kenyataannya bisa digabungkan dengan tandanya].

2)   Tetapi dengan percaya / iman (ay 12), dan menerima Yesus (ay 6).
Percayakah saudara bahwa Kristus itu cukup untuk keselamatan saudara? Apapun kebutuhan rohani saudara, dan berapapun banyaknya dan besarnya dosa saudara, Kristus tetap cukup bagi saudara.
Ada seorang penginjil yang menginjili seseorang yang sangat menyadari kekotoran / dosa dalam hidupnya. Pada waktu penginjil itu mendesak orang itu untuk datang kepada Kristus dan menerima pengampunan dosa, orang itu lalu berkata: “You don’t know what a sinner I am” (= Kamu tidak tahu orang berdosa yang bagaimana aku ini). Penginjil itu lalu menjawab: “No. And you don’t know what a Savior He is” [= Tidak. Dan kamu tidak tahu Juruselamat yang bagaimana Dia (Yesus) itu].

Maukah saudara datang dan percaya kepada Dia, dan hanya kepada Dia?



-AMIN-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar